iluvtariAvatar border
TS
iluvtari
Ada yang Tahu, Panggilan Apa yang Manis untuk Babi?


Anakku bingung. Di rumah salah satu keluarga bapaknya, mereka dimarahi karena mengeluarkan kalimat “anak anjing”. Sementara di rumah mbahnya, dimarahi karena menyebut kata “babi”.

Kakak-adik itu merasa tak ada yang salah, jadi mereka mengadu pada emaknya. Aku.

Ternyata, yang mereka sebut anak anjing itu adalah paman suamiku. Orang-orang di keluarga besar memanggil orang tua itu dengan sebutan Papi. Sedangkan anak-anakku langsung menangkap kata itu sebagai “Puppy”.

Beda lagi kasusnya dengan di rumah orangtuaku.

Di tempat Mbah, di mana anak-anak ini bertemu dengan bude dan sepupu-sepupu mereka. Waktu itu belum ada wabah Corona, suatu saat ketika sedang nobar tayangan dokumenter dunia hutan, muncullah babi di layar TV. Dua bocah itu refleks berteriak, “Babi!”

Alhasil, keduanya dikecam. Dipelototi di sana, diomeli di sini.

Sudah berkali-kali kujelaskan, kedua keluarga entah tak mengerti atau tak peduli. Atau aku yang tak pandai menyampaikan? Sedang aku segerbong dengan anak-anak, rasanya tak ada yang salah.

Memangnya puppy itu anak kuda? Apa celeng itu tergolong kelinci? Di mana salahnya?

Karena kurang ilmu, kuambil jalan tengah sekenanya. “Besok-besok kalau ke rumah itu,” kataku pada anak-anak, “jangan terjemahkan kata ‘papi’! Kalau mau ikut memanggil, samakan saja dengan orang lain. Kalau merasa aneh, tak usah memanggil!”

Begitu juga kalau ke rumah Mbah atau keluarga lain. Kalau lihat babi atau anjing, suaranya jangan meninggi. Sebutnya pelan-pelan saja.

“Kan kata Ummi yang dak boleh itu kalau dipake marah,” si Kakak masih kekeuh.

“Kalau di rumah orang, kita ikut aturan orang,” balasku.

Anak-anak masih belum puas, karena selama ini menurut mereka yang paling benar itu ya emaknya. Ada kalanya mereka bahkan berdebat tak hanya dengan sepupu, tapi dengan bude pakdenya juga. Pokoknya pendapat yang paling benar itu yang keluar dari mulut Umminya.

Kalau ada hal baru yang mereka dapat dari luar, akan dicek dulu kebenarannya ke emak di rumah. Jangankan cuma cerita teman, guru mengajarkan ilmu pun, dicek dulu validitasnya ke emak dalam perjalanan pulang dari sekolah.

Aku hanya mengajarkan untuk menyebut sesuatu apa adanya. Maksudku, biar mereka paham bahwa hewan itu punya nama, dan itulah namanya. Sehingga ketika mereka belajar bahasa asing, tak repot harus mencari padanan.

Aku juga ingin mereka paham konteks ucapan. Mana yang bermakna sebenarnya, mana yang ekspresi kemarahan. Dan memaki bukan hal yang dibenarkan.

Lalu, berdasarkan kemampuan mereka menyerap maksudku, suatu kali si kakak kembali dari salah satu rumah.

“Mi, di rumah orang-orang tu, anjing disebut guguk.”

“Iya memang. Biar lebih halus.”

“Jadi kalau babi, panggilan halusnya apa?”


Ada yang tahu jawabannya?

 

sumber gambar: freepik
sarkaje
nona212
tien212700
tien212700 dan 33 lainnya memberi reputasi
34
1.9K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
cheria021Avatar border
cheria021
#5
Masa nyebut babi aja salah sis.. kan emang nama hewannya babi.. menurut ane nggak perlu diperhalus deh sis..anjingpun kalau mau nyebut anjing juga nggak ada salahnya,,, yang penting bukan untuk memaki/memanggil seseorang aja sih..
prada567
sankus010
sankus010 dan prada567 memberi reputasi
2
Tutup