Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

FootballStoryAvatar border
TS
FootballStory
Pecundang Yang Sesungguhnya Ada Dalam Sepakbola

Hooligan olahraga rugbi dengan bangga berteriak bahwa sepakbola adalah olahraga para pecundang. Sekali kontak fisik bisa langsung meringis kesakitan. Para hooligan rugbi memiliki semboyan, "Olahraga para brengsek yang dimainkan dengan gentleman", ente sepakat?. Namun patut kita akui bahwa sepakbola modern memiliki kontak fisik tidak sebanyak sepakbola dahulu kala, diluar konteks tersebut faktanya dunia sepakbola profesional masih tempat untuk seorang atlet mendapat cedera seperti dari tekel, body charge, atau berbenturan. Bahkan risiko cedera kepala dalam sepakbola sepadan jika dibandingkan olahraga tinju yang memang tujuan utamanya adalah menyakiti lawan. Bagian² cedera yang paling umum terdapat pada atlet sepakbola adalah hamstring, ankle keseleo, cedera tulang rawan, hernia, sampai pada cedera ligamen. Penyebab yang paling umum adalah bertabrakan atau kontak fisik dengan pemain lain dan juga kesalahan mendarat.

Jika kita menilik lebih dalam pasti lebih banyak lagi yang lebih dari sekedar cedera, beberapa bisa disebut sebagai "career-ending tackles" dimana tak lama setelah menerima tekel dari lawan dan cederanya cukup parah maka pemain tersebut tidak lagi menjalani karirnya dengan baik, sebagai contoh adalah ayah dari Erling Haaland yakni Alf-Inge Haaland yang mendapat tekel maut dari Iblis Old Trafford, Roy Keane.

Cedera yang sangat serius memang kerap dialami oleh atlet, tapi sangat jarang yang berakhir pada penyelesaian karir. Sebagai contoh adalah cedera dari Ramsey yang mendapat tekel keras dari Ryan Shawcross, patahnya kaki Luke Shaw ketika menghadapi PSV sampai² karena Shaw yang sangat shock dengan kondisi kakinya harus ditandu disertai dengan instalasi pasokan oksigen dihidungnya, dan yang baru² ini adalah Andre Gomes yang bertabrakan langsung dengan 2 orang yakni Son dan Aurier.


Quote:


Pecundang yang sesungguhnya adalah para pelaku diving

Ketika cedera² parah seperti diatas sudah jarang terjadi, muncullah tren baru dalam sepakbola. Banyak insiden yang terjadi ketika seorang pemain memalsukan cedera yang semakin kesini tren tersebut malah menjadi kebutuhan setiap tim.

Diving, atau sengaja menjatuhkan diri, atau secara halus sebagai simulasi jatuh yang semakin marak dalam sepakbola taraf profesional sehingga tidak ada satupun dari penonton atau bahkan wasit yang tau bahwa sang pemain benar² cedera atau tidak.
Namun kita tidak boleh memunafikkan diri ketika tim yang kita dukung mendapat hadiah penalti hasil dari pemain yang jago diving. Di posisi berbeda, kita akan mengecam pemain lawan serta wasit yang dianggap tidak becus sebagai pengadil.

Diving dilakukan lebih dari sekedar tujuan agar mendapat penalti atau tendangan bebas. Sang aktor diving rela melakukannya demi sang pemain lawan diganjar kartu bahkan hingga dikeluarkan dari pertandingan. Dari sini bisa kita lihat wajar rasanya jika hooligan rugbi memandang sepakbola sebagai olahraga yang lemah gemulai, sampai² pria sekekar Cristiano Ronaldo pun bisa berguling guling dilapangan lalu memasang muka berkamuflase sedang meringis kesakitan.

Ada pula argumen pembelaan yang mengatakan bahwa pemain yang diving karena menyikapi gaya para bek yang cenderung kasar. Terlebih lagi para pemain yang dianugerahi skill dribble mumpuni semacam Neymar, Ashley Young, Ronaldo, Robben, dll.

Apa efek diving pada pertandingan secara keseluruhan?

Kita ambil yang simpel saja, simulasi cedera ini jelas membuat banyak terbuangnya waktu. Tak hanya memaksa wasit menghentikan pertandingan, juga membuat fisio harus masuk kedalam lapangan jika sang pemain yang memang jago akting dengan terlihat benar² cedera dan mengelabui fisio untuk masuk melakukan perawatan, terlebih lagi jika kedua hal tersebut dibarengi dengan protes keras para pemain dengan pembelaannya sendiri.

Kadang ini menjadi tugas tambahan bagi wasit dan ofisial keempat untuk menentukan injury time sesuai waktu yang terbuang.

Namun, sebanyak-banyaknya waktu injury time yang diberikan, biasanya wasit akan memberikan 2-3 menit, atau 4 menit pada kasus tertentu, dan termasuk jarang injury time sampai 5 menit atau lebih.
Quote:


Jadi, Bagaimana Menurut Ente Terhadap Pemain Yang Suka Diving? Diperlukankah, Atau Mempecundangi Sepakbola? Diskusikan Dibawah!
emoticon-Cendol Ganemoticon-Rate 5 Star

fajarutama44
Junmai92
tien212700
tien212700 dan 23 lainnya memberi reputasi
22
8K
167
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
BetjandaAvatar border
Betjanda
#39
Pemain diving main di barca klop sudah cocok ajarannya emoticon-Jempol
FootballStory
angga_nero
angga_nero dan FootballStory memberi reputasi
2
Tutup