Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kartu.prakerjaAvatar border
TS
kartu.prakerja
Bobby Mantu Jokowi Salahkan Pemkot Soal Banjir Medan, Salman Sindir Pusat
Sabtu, 05/12/2020 19:32

Banjir parah di Medan terjadi sejak Kamis (3/12) malam. (Foto: AFP/RAHMAD SURYADI)

Medan, CNN Indonesia -- 

Calon Wakil Wali Kota Medan nomor urut 01 Salman Alfarisi, yang berpasangan dengan petahana Akhyar Nasution, berdalih bahwa banjir parah yang melanda di kota tersebut terjadi akibat kegagalan kolaborasi Pusat dan Daerah.

Hal ini sekaligus menjawab tudingan calon Wali Kota Medan nomor urut 02 Bobby Nasution yang menilai banjir yang melanda Kota Medan merupakan kegagalan Pemerintah Kota Medan untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Karo dan sekitarnya.

"Kita bisa lihat bencana Kota Medan yang sangat menyakitkan hati kita. Ini salah satu bentuk kegagalan dari kolaborasi Medan dengan kabupaten di sekitarnya khususnya banjir, terutama kolaborasi dengan Kabupaten Karo," ujar Bobby, yang merupakan mantu dari Presiden Jokowi itu dalam debat ketiga Pilkada Medan 2020, Sabtu (5/12).


Lihat juga:BNPB Sebut Banjir Medan Mulai Surut, Tinggi Air 30-60 Cm

Bobby yang berpasangan dengan calon Wakil Wali Kota Aulia Rachman itu menyebutkan seharusnya hujan yang terjadi di Kabupaten Karo bisa dideteksi sehingga bisa lebih cepat dikolaborasikan dengan Pemko Medan.

"Ketika hujan deras di Karo dan debit air mulai naik, ini harus bisa diselaraskan dan dikomunikasikan dengan Pemko Medan untuk bisa membuka saluran di Medan. Kanal di Medan harus bisa dibuka secepat mungkin ketika air di hulu naik," tuturnya.

Salman Alfarisi lantas membantah pernyataan Bobby. Menurutnya, banjir Medan disebabkan oleh kegagalan kolaborasi Pemerintah Pusat dengan Pemprov Sumut dan Pemko Medan.

Lihat juga:Bobby Bingung Akhyar Cegah Banjir dengan Taman Atap Gedung

"Presiden, Gubernur, dan Wali Kota, semua itu jabatan politis. Ketika banjir besar kemarin terjadi meliputi beberapa kabupaten/kota, apabila dikatakan kegagalan, maka ini bukan kegagalan Medan," tepisnya.

"Tapi kegagalan kolaborasi pusat dengan provinsi dan kolaborasi pusat dengan Medan. Medan punya wilayah kerja. Dan begitu juga dengan sungai ini wilayah BWS (Balai Wilayah Sungai) yang di bawah pusat langsung. Jadi kita harap jangan sebut kegagalan itu murni Kota Medan," ucap dia.

Dalam debat itu, Aulia Rachman menyebut kolaborasi dengan Pemerintah Pusat serta Kabupaten Karo untuk menanggulangi banjir merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota Medan.

Infografis BENDA WAJIB DI TPS PILKADA SAAT PANDEMI. (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

"Ini harus jadi tanggung jawab Pemko untuk merawat supaya tidak masuk air ke dalam wilayah pemukiman," cetusnya.

Merespons itu, Akhyar mengaku beberapa kali mengajukan upaya penanganan banjir rob di wilayah Belawan kepada Presiden Jokowi pada 2018. Akan tetapi hingga kini tidak ada realisasinya.

"Ini kami seluruh warga Medan menunggu janji dan realisasi Presiden terhadap penanganan rob di Medan," sindirnya.

Lihat juga:Banjir di Medan, Lima Orang Meninggal

Diketahui, banjir melanda Kota Medan pada Jumat (4/12) dini hari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan mencatat sebanyak 4.249 kepala keluarga atau 12.783 jiwa serta 2.396 rumah yang tersebar di 10 kecamatan di Kota Medan terendam banjir.

Bencana ini juga memakan korban jiwa lima orang dan dua orang lainnya masih dalam pencarian.

Selain melanda Medan, air bah juga menerjang Kota Binjai dan Kabupaten Deliserdang. Ribuan rumah terendam dan warga terpaksa mengungsi dengan korban meninggal sebanyak 6 orang.

(fnr/arh)

 
https://m.cnnindonesia.com/nasional/...n-sindir-pusat

emoticon-Cendol Gan salah Jokowi
nomorelies
jokopengkor
tien212700
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.1K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
saoyuanAvatar border
saoyuan
#9
Belawan itu masuk Medan?
0
Tutup