Jati diri itu kita yg menentukan, menjadi nakal baiknya diri sendri yg menentukan, makanya ada yang bilang pergaulan merusak semua, mungkin gua mengiyakan, karna kebanyakan orang bergaul itu mempengaruhi karakternya. Sebenernya bukan pergaulan nya tergantung dari kitanya.

Ada istilah kalau kita kumpul dengan tukang minyak wangi pasti kebagian wanginya dan bgtupun sebaliknya gua pun mengaminkan ini. Tapi kita bisa mengimbangi, membatasi dan mengurangi yang negatif.

Masuklah disalah satu universitas swasta dengan tujuan merubah mindset, banyak keinginan yg dicapai, karna hanya diri sendiri yg bisa membahagiakan diri sendri, sisanya bisa membahagiakan orang lain. Dan tanpa sadar gua diterima disalah satu perusaaan baja di ibu kota.

Bertambah lagi satu kegiatan, pagi kerja sampi sore, sore kuliah sampai malam. setiap malam pasti ada renungan yang terselip sebelum tidu. entah jadi apa gua ini kedepannya, entah apa yg terjadi kedepan nya, bahkan sempat berfikir bahwa tuhanlah yg mengatur ini semua, memang sudah jalan nya. Bagi gua bukan semuanya tapi ada sedikit beberapa yg bisa kita ubah yaitu nasib, jika nasibmu menjadi buruk maka kau bisa mengubah jauh lebih baik dari sebelumnya, lain dengan takdir, karna takdir itu di 100%ditentukan oleh tuhan.