Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dharma8888Avatar border
TS
dharma8888
Menkes Soroti Biang Kerok COVID Ngamuk di China, RI Punya Risiko yang Sama?
Indonesia terus mencatat penurunan kasus COVID-19 di tengah pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Per Senin (2/1/2023), kasus baru COVID-19 harian di Indonesia berada di angka 200-an. Dengan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan di bawah sepuluh ribu.

Tren yang jauh berbeda dengan China, saat kasus COVID-19 kembali melonjak hingga jutaan infeksi. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, China tidak memiliki antibodi alamiah yang didapat dari infeksi.

Sementara Indonesia memiliki antibodi relatif tinggi hingga melampaui 90 persen, salah satunya juga karena infeksi alamiah. Berdasarkan riset, antibodi akibat infeksi alamiah kemudian ditambah vaksinasi menimbulkan kombinasi 'kekebalan' amat kuat.

"Nah ini China saya nggak tau kenapa mereka kurang mungkin karena ya mereka komunis, jadi tidak percaya kalau imunitas itu bisa dikasih oleh yang maha kuasa juga, jadi Indonesia ada untungnya juga sih kenapa imunitas populasi kita tinggi? Karena vaksinasinya tinggi dan infeksinya juga tinggi," kata Menkes saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023).


"Dan secara ilmiah kombinasi imunitas orang yang sudah divaksin, tapi vaksinasinya mesti dua kalau enggak ada risiko wafat. Vaksin duluan, kemudian kena covid itu imunitasnya paling tinggi dan paling tahan lama," lanjut dia.

Berkat Indonesia tidak terlalu tertutup, menurut Menkes, berhasil membawa tren kasus COVID-19 terus rendah selama lebih dari 10 bulan. Sementara beberapa warga China, yang belum memiliki kekebalan dari infeksi alamiah dan antibodi menurun pasca vaksinasi, tentu berisiko fatal.

Menkes memprediksi dua hal tersebut menjadi pemicu China kini kembali dihadang badai COVID-19.

"Jadi Indonesia karena tidak terlalu tertutup, jadi membiarkan secara natural orang yg sudah divaksin terinfeksi. Itu nggak apa-apa. Yang bahaya orang belum vaksin terinfeksi, tapi kalau orang sudah vaksin kemudian terinfeksi justru menjadi lebih kuat," lanjutnya.

"Nah itu ga terjadi di China sehingga saat mereka outbreak mereka kena dibandingkan dengan Indonesia yg ada beruntungnya juga karena kuta sudha kena infeksi alamiah. Dan dua hal tersebut yang membuat kita yakin, bukan yakin saja sudah terbutki bahwa kita tidak ada lonjakan," pungkas dia.


serius?





"Nah ini China saya nggak tau kenapa mereka kurang mungkin karena ya mereka komunis, jadi tidak percaya kalau imunitas itu bisa dikasih oleh yang maha kuasa juga, jadi Indonesia ada untungnya juga sih kenapa imunitas populasi kita tinggi? Karena vaksinasinya tinggi dan infeksinya juga tinggi,



emoticon-Leh Uga
Mistaravim
nomorelies
bukan.bomat
bukan.bomat dan 4 lainnya memberi reputasi
3
1.7K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
xneakerzAvatar border
xneakerz
#10
alesannya simple,
selain rasa original, vaksin mrk doesn't work
makanya skrg masukin pfizer dkk
agam69
agam69 memberi reputasi
1
Tutup