Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Mas.BrayyAvatar border
TS
Mas.Brayy
Nikel Indonesia Dikucilkan, Besok Luhut ke Amerika Serikat


TEMPO.COJakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan berangkat ke Amerika Serikat besok untuk membahas isu diskriminasi produk nikel Indonesia. Seperti diketahui, Amerika Serikat menerbitkan aturan subsidi hijau bagi mineral untuk kendaraan listrik. Namun, Indonesia diduga dikucilkan dari paket subsidi tersebut.  

"Jadi hari Selasa ini Pak Menko (Luhut) akan ke sana, kami akan negosiasi soal hal ini," kata Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi Septian Hario Seto saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat pada Senin, 10 April 2023.  

Sebagai informasi, pemerintah Amerika Serikat akan menerbitkan pedoman kredit pajak bagi produsen baterai dan kendaraan listrik di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi dalam beberapa minggu ke depan. Undang-undang tersebut juga mencakup aturan subsidi untuk teknologi energi bersih sebesar USD 370 miliar. 

Namun, baterai yang mengandung komponen sumber Indonesia dikhawatirkan tetap tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak Inflation Reduction Action (IRA) secara penuh. Musababnya, Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) dengan Amerika Serikat. 

Karena itu, pemerintah Indonesia akan melakukan diskusi soal hambatan tersebut. Terlebih RI sedang menjajaki kerja sama dengan sejumlah perusahaan multinasional seperti Tesla dan Ford untuk membangun rantai pasokan nikel. Sehingga, ia menilai kondisi ini pun akan merugikan kedua pihak bila tidak segera diatasi.  

"Sekarang kami usulin limited FTA dengan mereka," ucapnya. 

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid pun mendesak Amerika Serikat untuk lebih adil dalam pemberian subsidi hijau bagi mineral untuk kendaraan listrik. "Saya prihatin atas pengucilan terhadap mineral kritis Indonesia dari paket subsidi Amerika Serikat untuk teknologi hijau ini," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 4 Maret 2023. 



https://bisnis.tempo.co/read/1713391...merika-serikat

================================

menurut ane sih gpp banget kalee...
tinggal kita garap aja kerjasama dengan negara2 produsen mobil listrik non barat.
masih ada cina, korea & jepang.
tinggal kuat2an pasar aja vs barat.
lagian nikel diperlukan bukan cuma buat baterai aja juga.

salah indonesia juga buru2 nawarin nikelnya ke pabrikan barat.
seolah hanya mrk yg bisa bikin mobil listrik.
udah tau mrk itu gak terima jika indonesia jadi negara maju.

so, mulai skr penuhi spek nikel yg dibutuhkan pabrikan mobil listrik cina, korea, jepang.
plus mulai belajar teknologi industri baterai canggih.

emoticon-Traveller

Diubah oleh Mas.Brayy 10-04-2023 17:51
aingbau
neito
GoKiEeLaBieEzZ
GoKiEeLaBieEzZ dan 12 lainnya memberi reputasi
13
2.7K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kissmybutt007Avatar border
kissmybutt007
#4
EV sekarang udah mulai beralih ke batere sodium yg tidak menggunakan nikel lagi. Jadi ya siap siap aja
wen12691
BALI999
bhagarvani
bhagarvani dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup