Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pilotproject715Avatar border
TS
pilotproject715
Bahayakan Pengendara Pemprov DKI Harus Bongkar Sumur Resapan Warisan Anies Baswedan


WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus membongkar drainase vertikal berupa sumur resapan warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (2017-2022).

Soalnya drainase vertikal atau sumur resapan yang dibangun di badan jalan saat kepemimpinan Anies Baswedan, dianggap membahayakan keselamatan pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor.

Nirwono Joga mengatakan, Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan harus membongkar seluruh drasinase vertikal yang dibangun jalan.

Dia menyebut, keberadaannya terbukti sangat membahayakan keselamatan pengendara jalan.

“Sebagian besar pengendara selalu berusaha menghindari melintasi drainase vertikal sehingga terpaksa mengambil ruang ke tengah jalan yang sangat membahayakan pengendara itu senidri maupun pengendara lainnya,” kata Nirwono pada Kamis (18/5/2023).

Menurutnya, kondisi drainase vertikal yang berada di badan jalan dan sering dilintasi kendaraan besar atau berat sudah mulai terlihat tidak rata permukaannya.

Kontur jalan yang bergelombang ini justru sangat berbahaya bagi pengendara.

“Akan lebih baik jika drainase vertikal dibangun di halaman parkir bangunan atau taman yg berada di sekitar jalan yang seringkali tergenang air saat hujan sehingga tidak membahayakan pengendara yang melintas,” jelasnya.

Kata dia, drainase vertikal juga dapat dapat dibangun dalam saluran air di kiri-kanan jalan yang sering tergenang.

Selain itu, drainase vertikal ini bukan dibangun di atas trotoar karena tidak berfungsi efektif sama sekali saat hujan lebat.

“Pada dasarnya sumur resapan dan drainase vertikal sebenarnya tidak berbeda, hanya beda istilah saja,” ucap Nirwono dari Universitas Trisakti Jakarta ini.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta menambah 200 sumur resapan dengan tipe drainase vertikal di wilayah Jakarta Selatan.

Alasannya keberadaan drainase vertikal warisan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kurang maksimal.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan Santo mengungkapkan, awalnya kedalaman drainase vertikal hanya tiga meter.

Kedalaman itu dianggap kurang efektif untuk mengantisipasi genangan ketika hujan deras mengguyur.

“Ya awalnya kan memang kedalaman cuma tiga meter, kalau tiga meter penyerapannya kurang, karena tidak sampai tanah dan pasir,” ujar Santo pada Rabu (17/5/2023).

Menurut dia, 200 drainase vertikal yang baru akan memiliki kedalaman dari 20-25 meter per unitnya.

Pembuatannya diawali dengan penggalian tanah sampai kedalam tiga meter, lalu dipasangi buis beton berdiameter satu meter.

“Tahap selanjutnya adalah tanah dibor sedalam sekitar 20 meter dengan menanam pipa sebesar empat inchi. Drainase vertikal model baru ini dilakukan supaya penanganan banjir dan genangan bisa lebih maksimal,” kata Santo.

Berdasarkan catatannya, 200 drainase vertikal itu tengah dibangun di 10 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan.

Artinya, terdapat 20 titik drainase vertikal di setiap kecamatan, dan lokasi pertama berada di Keboyoran Lama.

“Ini dua bulanlah Insyaallah sudah bisa diwujudkan drainase vertikal. Juni Insyaallah sudah ada, ini kan alatnya baru kami dapatkan,” imbuhnya. (faf)

Tribunnews

Quote:




Quote:
Diubah oleh pilotproject715 19-05-2023 06:36
sc5
nomorelies
xneakerz
xneakerz dan 14 lainnya memberi reputasi
15
1.8K
73
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
trollkadrunAvatar border
trollkadrun
#23
Dari awal cagub aja udah kagak bisa dipercaya bacotannya
Eh yg mabok agama malah pilih nih sampah
Mamam dah nyungsep jekardahemoticon-Leh Uga
pilotproject715
bhagarvani
asurizal
asurizal dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup