Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
Huntsman Unlimited
WELCOME TO ANOTHER THREAD




Tak perlu perkenalan karena kalian semua mengenal gw dg baik dan benar melalui tulisan sebelumnya.
Gw tengah mencoba menulis kisah horror lain, mungkin akan kembali berakhir tawa.

Rules
1. Gw gak pernah salah
2. Jika gw salah maka kembali ke pasal 1
3. Ikuti aturan H2H
4. Jangan pernah menghakimi hidup gw, lu gak kenal gw, lu kenal gw hanya dalam tulisan. Berani menghakimi gw, gw hakimi balik lu!
5. Tangapi thread ini dg santai, akan banyak konten dewasa, rasis, kriminal dan brutal.
6. yg paling penting, tanamkan ini di otak kecil kalian. Slametfirmansy4 adalah kaskuser paling tampan sejagat kaskus.


Quote:




Dilarang copy tanpa izin atau tulis ulang dalam bentuk apapun. cerita ini hanya dapat dinikmati di kaskus. Sebab akibat dan konsekuensi menanti bagi pelanggar

TERIMA KASIH DAN SELAMAT MEMBACA





©Hak Cipta dilindungi Slamet Firmansyah dan HKI, bukan undang undang



PROLOGUE





" Gobloog!!" Maki pak Hadi

" Senapannya rusak nih" kata gw sedikit kesal dg senapan melenceng

" Harusnya sebagai seorang pemburu, kita mengenal senapan dg baik! Jika suatu saat kita mati, maka senapa kita tidak akan digunakan musuh!' kata beliau dg semangat berkobar layaknya tokoh utama anime

" Tapi kan kita pemburu, hewan gak bakal gunakan senapan" kata gw

Akhirnya perdebatan kusir yg berujung sia sia tak dapat kami hindari. Untung saja tak terjadi baku hantam, bisa bisa wajah gw jadi taruhan former military ini.

" Kata lu ada spot berburu??" Tanya mas Dedy sambil memperbaiki Bosch pump

" Ada dong" jawab gw

" Dimana??"

" Kota sebelah" jawab gw

" Target??"

" Pokoknya bagus deh" kata gw mengkalibrasi optic sight

" Deket keluarga besar mu itu??" Tanya mas Dedy

" 100 buat mu mas" kata gw




*****



" Masih jauh??" Tanya pak Hadi fokus dg kemudi yg ia genggam layaknya paha seorang perawan

" Lumayan" kata gw asik dg ponsel di tangan

Kami masih melewati jalan berbatu. Terdengar pak Hadi menggerutu, begitu juga dg mas Dedy mengenai jalanan berbatu dan licin bukan main.

" bener gak ada yg ketinggalan kan???" Tanya pak Hadi

" udah semua kok pak, termasuk mbak Firda " kata gw

" ha??" Tamya pak Hadi dan mas Dedy saling memandang,

kedua pasang mata itu langsung mengarah ke belakang tepat dimana gw dan mbak Firda duduk

" Sebagai istri harus selalu ikut dong" kata gw ngawur

" Iya dong, selalu ikut suami" kata mbak Firda

" Emang anak muda macam gw kalo lagi seneng, dunia serasa milik sendiri" imbuh gw

Masih saja kami berkutat dg jalanan busuk ini

" Ini jqlanan apaan sih?? Kayak Dajjal aja!" Masih saja pak Hadi menggerutu
" Pantes aja banyak korupsi"

" Kata siapa pak??" Tanya mas Dedy

" Kata komeng"


Perjalanan panjang nan melelahkan kami lewati dan diobati oleh makanan yg nikmat. Kami semua beristirahat sejenak di rumah keluarga besar gw. Rasanya sedikit aneh ada disini karena memang gw hanya satu tahun sekali ada disini. Selain suasananya kurang cocok untuk gw, jalanan juga mendukung ketidak cocokan gw ada disini.
Kami beristirahat sejenak, Emak gw masih asik dg dunianya, hanya memandangi gw dg tatapan aneh. Maka gw lanjutkan mengobrol dg mbak Firda, mulai dari hal yang tak penting sampai hal yg paling tak penting. Sesekali diiringi candaan dewasa.


.....


Karena masih asri akan pohon pinus yg menjulang tinggi, ditambah kicauan burung menambah suasana asri disini. Gw merenung sejenak di tepi sungai berbatu sekaligus melepas penat. Karena tempat pertama yg akan gw kunjungi disini ialah sungai ini.

" Mau langsung berangkat nanti mas??" Tanya mbak Firda tiba tiba disini

" Gatau juga sih mbak" kata gw memainkan air yg jernih ini dg kaki

" Kayaknya Minggu depan aku ke Jakarta mas"

" Emang udah keterima??" Tanya gw

" Udah donk" jawabnya

Gw lirik ia melotot seolah mata indahnya ingin lepas dari tempatnya. Perlahan tangannya menunjuk sesuatu dg bibir gemetar. Gw juga melihat apa yg ia tunjuk di seberang sungai kecil ini.

Fuck!!




JabLai cOY
scorpiolama
pulaukapok
pulaukapok dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.2K
79
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
slametfirmansy4Avatar border
TS
slametfirmansy4
#3
Bab 01




" mas apa itu??" Tanya mbak Firda menunjuk pohon pisang diseberang sungai

Mata gw mengikuti kemana Jemarinya mengarah, hanya ada pohon pisang dg daun yg bergerak gerak. Dari sekian banyak pohon pisang, hanya yg ia tunjuk.

Ia segera berlari sambil teriak tak jelas. Gw memilih membiarkan dan memfokuskan pandangan ke arah pohon pisang. Daunnya makin bergerak tak beraturan. Sesosok hitam perlahan muncul, berdiri mematung. Tanpa basa basi melompat ke arah gw. Alhasil gw terpelanting ke belakang. Gw beraksi melawan sosok hitam ini.

Sosok ini hilang seketika, seolah apa yg gw lakukan adalah imajinasi. Degup jantung gw berdetak begitu cepat. Apa yg barusaja terjadi?? Gw seperti dibangunkan ditengah mimpi.

" kenapa mas??" Tanya mbak Firda yg menyipratkan air sungai ini " kok ngelamun dari tadi??" Ia menyadarkan gw dari kejadian barusan

" enggak mbak, cuma kepikiran bengkel" jawab gw singkat


Dari atas emak gw berteriak agar gw segera naik dan makan. Gw menurutinya, maka mbak Firda naik terlebih dahulu. Sedangkan gw malah terpaku dg sekian banyak pohon pisang. Masih tetap pohon pisang yg mbak Firda tunjuk di imajinasi gw tengah bergerak daunnya. Sesosok hitam mengintip menunjukkan wajah hitam legam yg tak dapat dikenali.

" udah lama di sungai tadi??" Tanya emak gw

" Lumayan" jawab gw

" ibuk lihat, jangan lama lama disitu' kata emak gw sambil berjalan disamping gw, lain halnya mbak Firda yg ada didepan gw yg seolah tak sabar untuk sesegera mungkin untuk menuju rumah dan makan.

" ada apa?? Hantu??" Tanya gw penasaran, apalagi setelah mbak Firda membuyarkan lamunan gw tadi.

" bukan" kata emak gw

" trus apa??" Tanya gw

" takut aja ada ular atau air bah" kata emak gw

" hari ini masak apa buk??" Tanya mbak Firda

Emak gw diam, entah apa yg ada dalam pikirannya

" buk, hari ini masak apa??" Tanya gw

" makan aja, pokoknya enak" jawab gw

Kami masih berjalan melintasi hutan pinus.

" ngelamun apa sih buk?? Mbak Firda tanya sampai gak jawab" kata gw

Emak gw menoleh ke arah gw dg wajah penuh selidik.

" pokoknya jangan sering-sering main ke sungai lagi, itu batu gede gede kalo jalannya licin jadi bahaya"

" jangan kuatir dong"" kata gw menenangkan

Hingga kami sampai rumah, emak gw langsung menuju kamar. Ada suara samar yg tak bisa gw dengar dg jelas.

" habis dari mana??" Tanya mas Dedy

" sungai di belakang" jawab gw sembari mengambil piring

Gw buka tudung saji karena tak tahan dg aroma makanan ini. Mbak Firda dg cekatan menyendok nasi.

" yg kari dong mbak, pake tahu juga ya" kata gw.

Mbak Firda menyerahkan piring berisi makanan yg segera gw lahab.

" habis ini enaknya kemana??" Tanya gw

" istirahat aja dulu mas, disini enak suasananya" katanya

Mata gw melirik mas Dedy dan pak Hadi yg juga memegang piring ditangannya. Mereka berdua saling pandang, perlahan pak Hadi menaruh piringnya dan mengeluarkan ponsel.

" wah Hp baru nich" kata gw

Pak Hadi hanya tersenyum mengarahkan kamera ke arah gw dan mbak Firda.

" kenapa pak?." Tanya mbak Firda

" lagi cari sinyal..??" Imbuh gw

" eeee..... Iy ...iya" jawabnya

" lihat tuh mbak, orang tua itu kini juga ingin eksis seperti anak muda" canda gw juga menyuapi mbak Firda. Makan sepiring berdua memang nikmat

" iya dong mas, aku tebak pasti lagi check status Facebook" perkataan mbak Firda membuat gw terkekeh.

Masih saja mereka berdua saling pandang. Mungkin mereka berdua temgah iri melihat 2 sejoli.



******





Gw memetik gitar, mencoba mencari nada yg pas. Tapi sesabar apapun gw mencoba gw masih tak menemukan nada, karna memang gw tak bisa memainkan gitar. Karena jengkel, akhirnya gw memetik gitar dg asal ditambah suara sumbang untuk melengkapi penderitaan bagi yg mendengarkan.

" brisik!! Udah malem!" Kata mbak Firda merebut gitar

Kini ia yg memetik lembut gitar itu, lentik jemarinya memainkan kunci dan senar.

Now you know I can't smile without you
Can't smile without you
I can't sing laugh and I can't sing
I'm finding it hard to do anything
You see, I feel sad when you're sad
I feel glad when you're glad
If you only knew what I'm going through
I just can't smile without you


Gw merebut kembali gitar, tapi mbak Firda menahannya. Dia mengisyaratkan agar gw menyanyi saja dan tak perlu susah payah bergulat dg gitar ini.

Girl you're every woman in the world to me
You're my fantasy, you're my reality
Girl you're every woman in the world to me
You're everything I need, you're everything to me

Mbak Firda tersenyum, raut wajahnya tampak aneh.

" kenapa mbak??"

" udah ya mas, anak tetangga sawanen" ejeknya sungguh menusuk

Lantas ia langsung meninggalkan gw. Gw hanya bisa menggerutu melihatnya kabur.
Ponsel gw berdering, cukup aneh di tengah pemukiman ini ada sinyal. Tertera nama Nerissa.
Suaranya sungguh tak jelas, tak ada pilihan selain mematikan panggilan. Mau tak mau gw harus mengalihkan pada WiFi. Kini ponsel gw bergetar hebat karena pesan Nerissa.
Tak sempat membuka pesan, ia memanggil. Dan suaranya langsung menusuk telinga dg sejuta pertanyaan.

" udah minum obatnya??"

" belum, ini mau minum" kata gw

" ya harus rutin, lu abis sakit lho! Kalo kambuh bayar rumah sakit mahal tolol!" Katanya

" iya, gw tau kok kak Ness" kata gw

Akhirnya kami mengobrol panjang lebar luas membahas hal yg tak penting sampai hal yg paling tak penting. Akhirnya emak gw muncul, hanya untuk melihat gw yg bersantai diatas sofa. Memperhatikan dari kaki sampai kepala.
Raut emak gw kali ini begitu datar tapi menyimpan sejuta hal dipikirannya. Karena malam semakin larut, akhirnya kami menutup telepon.

" jangan lupa obatnya" kata Nerissa sebelum menutup telepon

" iya kak Ness"

" gw gak mau lu kenapa-kenapa"

" jangan khawatir, ada mbak Firda kok" kata gw dan terdengar deru nafas Nerissa mulai berbeda

" iya, jangan lupa dan gw yakin lu baik baik aja besok.... Dan gw harap lu memang baik baik aja" ucapnya terakhir malam ini

Seperti perkataannya, gw meminum obat dari dokter yg ia tunjukkan ketika gw tengah sakit. Gw segera beristirahat karena besok gw , mas Dedy dan pak Hadi akan survey lokasi untuk berburu.
JabLai cOY
ozzai936
pulaukapok
pulaukapok dan 7 lainnya memberi reputasi
8
Tutup