Frustasi! PBB Serukan Gencatan Senjata Kemanusiaan di Jalur Gaza: Kami Tak Minta Bulan!








Dilihat dari sejarahnya memang pembentukan PBB yang menggantikan organisasi terdahulu yaitu LBB tapi dinilai oleh banyak orang tak mempunyai progres yang nyata ya gansist, itu artinya baik PBB maupun LBB bisa dikatakan hampir sama alias hanya ganti nama saja.

Dari berbagai konflik yang terjadi setelah perang dunia kedua, seperti perang Vietnam, konflik di Darfur, perang Irak-Iran, perang teluk sampai pada konflik terbaru sekarang yaitu yang terjadi di Jalur Gaza.







Griffiths tidak meminta gencatan senjata yang berkepanjangan. Ia mengatakan, "Kami tidak meminta bulan, kami meminta langkah-langkah dasar yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan penting penduduk sipil dan membendung krisis ini."

Selain itu, Griffiths juga menyerukan pembebasan seluruh sandera yang ditahan di Gaza tanpa syarat. Pada tanggal 7 Oktober, serangan Hamas telah menewaskan sekitar 1.200 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil. Saat ini, sekitar 240 orang juga masih disandera.







Situasi di Gaza semakin tegang dengan adanya laporan "pengeboman yang intens" di sekitar beberapa rumah sakit di bagian utara Jalur Gaza. Konflik ini telah menciptakan krisis kemanusiaan yang perlu segera ditangani.

Dalam situasi yang memprihatinkan ini, seruan PBB untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza adalah langkah yang penting untuk menyelamatkan nyawa dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat sampai kepada mereka yang membutuhkannya. Semoga ada solusi damai yang dapat dicapai untuk mengakhiri konflik ini dan mencegah lebih banyak korban jiwa.







Jadi semisal Amerika Serikat, Rusia, Inggris dan China sepakat untuk menekankan gencatan senjata di daerah konflik sekarang juga tapi kalau 1 negara tersisa yaitu Prancis tidak setuju dan memveto maka rencana yang sudah dibuat secara matang dan terperinci pun akhirnya batal.

Harusnya menurut penilaian saya 5 negara masih punya hak veto nggak masalah asal pelaksanaannya menggunakan demokrasi, jika 3 setuju dan 2 menolak maka keputusan bisa diambil. Atau lebih-lebih jika ditambahkan lagi 15 negara lain yang bisa memberikan hak veto untuk tiap membuat keputusan.

Benar-benar sebuah organisasi yang membawahi seluruh negara-negara di dunia tapi tidak bisa bertindak tegas, jangankan untuk menginginkan perdamaian dan gencatan senjata secara total, hanya untuk beberapa hari pun keputusan ada pada pihak yang berkonflik. Seharusnya organisasi selevel PBB ada bargaining power, semisal jika 2 kubu yang bersengketa tersebut tidak mau berdamai maka PBB punya kemampuan menyuruh negara-negara lain dibawah kepemimpinannya memutuskan hubungan kepada mereka berdua atau mungkin juga punya kekuatan militer independen yang kuat agar bisa menekan segala konflik di dunia.


'Narasi dan Opini Sendiri'

Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2