Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Pengantar Jenazah Lukas Enembe Bakar 25 Ruko, Korban Tuntut Ganti Rugi



Foto: Seorang warga saat mengais sisa-sisa dari puing bangunan yang hangus dibakar massa pengantar jenazah Lukas Enembe. (Raymond Latumahina/detikcom)
Jayapura - Massa pengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe bertindak anarkis dengan membakar 25 rumah toko (ruko) di Waena, Kota Jayapura, Papua. Korban pun menuntut adanya ganti rugi.
Salah satu warga bernama Dewiyani yang turut menjadi korban setelah ruko miliknya terbakar menuntut ganti rugi. Akibat kerusuhan yang terjadi pada Kamis (28/12), dia mengalami kerugian Rp 212 juta.

"Kami sudah hitung-hitung ya kalau saya sendiri khususnya Rp 212 juta, ini rumah makan. Maksudnya alat-alat yang saya punya itu," kata Dewiyani kepada detikcom di Waena, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (30/12/2023).


"Ya harapan kami kalau bisa lah ada bantuan walau pun tidak sepenuhnya gitu ya. Ada bantuan dari pemerintah untuk meringankan untuk kami punya beban lah," pintanya.


Seorang warga saat mengais sisa-sisa dari puing bangunan yang hangus dibakar massa pengantar jenazah Lukas Enembe. Foto: (Raymond Latumahina/detikcom)
Dewiyani mengungkap, kerusuhan tersebut membuatnya terpaksa harus mulai usaha kembali dari nol. Dia harus berpikir ulang untuk mendapatkan modal usaha kembali.

"Dari nol itu artinya kami harus membeli peralatan baru, mulai dari kompor, sendok, etalase, meja, dan kursi itu," ungkapnya.


Selain itu, Dewiyani mengaku, masih ada kewajiban membayar kredit di bank. Karena itu, dengan kerusuhan yang menghanguskan tempat usahanya itu membuat beban dirinya menjadi bertambah.

"Apalagi saya maaf ya punya kredit di bank. Jadi punya kredit begini saya jadi mikir, bagaimana ya nanti untuk bayar kredit. Pikiran saya itu aja," keluhnya.

Dia menyebut, kerugian yang dialami dari peristiwa ini mencapai Rp 212 juta. Dia berharap adanya bantuan dari pemerintah bati dirinya untuk kembali memulai usaha.

"Harapan saya itu pemerintah bantu lah walau pun tidak sepenuhnya karena kalau dilihat 200 sekian-sekian itu nilainya kan mungkin kalau kami ini kan ruko banyak. Ya katakan setengahnya lah," bebernya.

Diketahui, massa pengantar jenazah Lukas Enembe membakar 25 ruko di Pertigaan Perumnas Waena, Kota Jayapura, Kamis (28/12). Tak ada korban jiwa dari peristiwa ini, kendati begitu polisi mencatat adanya kerugian senilai Rp 2 miliar.

"Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 2 miliar," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangannya, Jumat (29/12)

https://www.detik.com/sulsel/berita/...ut-ganti-rugi.
Ujung-ujungnya pemerintah daerah yang harus ganrti...
bukan pihak terkait

Cerita Warga Terjebak Saat Rukonya Dibakar Massa Simpatisan Lukas Enembe



Foto: Dewiyani pemilik rumah makan Beringin Utama yang hangus dibakar massa pengantar jenazah Lukas Enembe. (Raymond Latumahina/detikcom)
Jayapura - Wanita bernama Dewiyani turut menjadi korban saat massa pengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe membakar rumah toko (ruko) di Kota Jayapura, Papua. Rumah makan milik Dewiyani turut hangus dibakar massa hingga membuat wanita itu sempat terjebak.
Dewiyani sendiri awalnya tidak menyangka massa pengantar jenazah Lukas Enembe bertindak anarkis. Sebab, saat itu pengamanan dari aparat terlihat kurang.

"Itu sebenarnya kalau dilihat tidak menyangka bahwa akan jadi kerusuhan seperti ini. Lagian pada saat itu penjagaan kurang. Kaya tentara persiapan buat mengantisipasi itu kurang," kata Dewiyani saat ditemui detikcom di Waena, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (30/12/2023).



Beberapa bangunan di Waena, Jayapura dibakar saat sejumlah orang mengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe. Begini kronologinya. (dok Polda Papua)
Menurut Dewiyani, saat itu massa sedang mengantar jenazah mantan pemimpin Papua. Karena itu, ia menilai aparat keamanan juga tidak begitu siap mengantisipasi kejadian ini.

"Karena prinsip tentara begini untuk apa kita terlalu ketat-ketat menjaga, toh mereka pasti aman. Kita menghargai dan menghormati mereka membawa jenazah," ungkapnya.

Dewiyani kemudian menceritakan awal mula kerusuhan yang terjadi di Pertigaan Perumnas Waena, Kota Jayapura, Kamis (28/12). Awalnya keadaan masih aman hingga tiba-tiba massa gelombang kedua mulai anarkis.

"Nah, sebenarnya iring-iringan jenazah dari awal itu aman sampai ke sana. Nah, massa gelombang kedua itu yang datang yang mereka langsung melempar batu, gitu," kata Dewiyani.

Massa simpatisan almarhum Lukas Enembe itu kemudian mulai melempari batu di bangunan yang dilewati. Situasi yang mulai tidak kondusif itu pun membuat Dewiyani lari menyelamatkan diri.

"Karena itu kami semua berlarian ke belakang kan. Sudah pada lemparan batu, bunyi-bunyi semua nih, seng-seng apa semua pada bunyi. Batu-batu gede itu ya, batu-batu besar," imbuhnya.

Dewiyani mengaku sedang berada di lantai 2 rumah makan miliknya. Akibat serangan massa itu, dirinya memutuskan untuk turun ke lantai 1 dan pergi keluar.

"Di situ karena pas mereka melempar, saya kan berada di atas tuh, di lantai 2, saya langsung turun ke bawah," kenangnya.

Dewiyani sempat terjebak sebab area depan rukonya sudah terbakar. Beruntung dia masih mempunyai opsi yakni lewat belakang ruko.

"Nah, ketika turun ke bawah api sudah menjalar, sudah kebakar. Ya sudah kami menyelamatkan diri semua ke belakang," bebernya.

"Semua ini yang tidak disangka. Jadi, karyawan saya itu keluarnya tinggal baju di badan saja," katanya lagi.

Dia mengaku, massa pengantar jenazah Lukas juga melempari bangunan menggunakan batu besar. Bahkan, saking besarnya batu itu dilempar menggunakan kedua tangan.

"Enggak, kami semua sudah di luar. Pada saat lemparan batu saya ini kan orangnya pengin tahu. Lemparan mereka caranya bagaimana, rupanya batu-batu besar digotong dua tangan itu dilempar itu," ucapnya.

Dewiyani menyebut kerugian yang dialami dari rumah makan miliknya yang hangus dibakar ini mencapai Rp 212 juta. Jumlah itu termasuk alat-alat serta perlengkapan lain yang ikut ludes dilahap api.

"Kami sudah hitung-hitung ya kalau saya sendiri khususnya Rp 212 juta, ini rumah makan. Maksudnya alat-alat yang saya punya itu," pungkasnya.

https://www.detik.com/sulsel/berita/...-lukas-enembe.
Hampir saja terbakar hidup-hidup kalau tidak bisa melarikan dari belakang

TPNPB OPM Bantah  Terlibat Kerusuhan Saat Pengantaran Jenazah Lukas Enembe
                           
                                                             
                             

                             
Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom ( Istimewa)
    
Jayapura, Gatra.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) membantah keras pihaknya berada di balik kerusuhan amuk massa yang terjadi saat iring-iringan pengantar jenazah Gubernur Papua periode 2013 – 2023, Lukas Enembe dalam perjalanan dari Sentani, menuju Koya Tengah, Jayapura pada Kamis (28/12).

Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom menegaskan, tudingan liar pihak tertentu yang mengkambinghitamkan pihaknya adalah salah alamat.

“ Tegas, kami tidak terlibat dalam kerusuhan tersebut. Kami di hutan, bagaimana kami bisa masuk kota dan membuat kerusuhan. Ini tudingan liar yang sengaja mengkambinghitamkan kami, TPNPB OPM ,” tegas Sebby Sambom kepada Gatra.com, Sabtu (30/12)

Sebby kembali menegaskan TPNPB OPM tidak pernah mengeluarkan instruksi secara lisan maupun tertulis bagi anggota dan simpatisanya untuk menjemput dan mengantar jenazah Lukas Enembe menuju rumah duka.

“Saya merasa aneh. Kan panitia penjemputan itu Pemerintah Provinsi Papua. Tetapi saya juga paham. Inilah oknum penguasa di Papua yang selalu menduding TPNPB OPM setiap ada kasus di tanah Papua. Lucu sekali penguasa seperti itu,” jelas Sebby.

Menjawab pertanyaan bahwa Bendera Bintang Kejora dipasang, disamping jenasah Lukas Enembe, Sebby membenarkan hal itu.

“Lukas Enembe itu tokoh Papua. Tidak salah kalau kami nyatakan Turut Berdukacita. Kami tidak pasang baliho atau karangan Bunga. Tetapi kami wujudkan dengan pasang Bendera Bintang Kejora di samping jenasah. Tidak ada masalah ,” sebut Sebby.

Sebby juga menyebutkan tudingan itu tidak saja ditujukan kepada TPNPB OPM tetapi juga untuk Komite Nasional Papua Barat atau KNPB.

"Saya ikuti di media. Bahwa Komite Nasional Papua Barat atau KNPB sama dengan kami TPNPB OPM, berada di balik kerusah tersebut. Namun saya garis bawahi, untuk KNPB saya tidak mengomentari. Saya tidak mau masuk ke rumah tangga orang lain. Hanya soal TPNPB OPM kami tolak keras tudingan itu,” katanya.

Penolakan tudngan tersebut juga dikemukakan Juru Bicara Nasional Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Pusat, Ones Suhuniap. Tudingan tersebut antaranya dikemukakan Pangdam XVII/Cenderawasih.


“Peristiwa pelemparan, pembakaran, dan perusakan fasilitas umum pada saat pengiringan jenazah Lukas Enembe tidak dilakukan oleh KNPB. Karena itu kami tolak keras tudingan tersebut. Itu tudingan palsu yang tidak bertanggungjawab. KNPB bukan panitia duka Lukas Enembe, dan tuduhan Pangdam XVII/Cenderawasih itu hoaks yang tak bertanggung jawab,” kata Ones Suhuniap.

Lebih lanjut dia menyatakan Pangdam XVII/Cenderawasih yang memiliki intelijen yang seharusnya dapat mengantisipasi dan menjamin keamanan.

“Mereka punya tugas untuk menjaga keamanan. Mereka tidak mampu dan gagal menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban. Namun kemudian salahkan orang lain. Ini yang kami tidak terima dengan baik,” Ones Suhun.

Sebelumnya, Kantor Berita Antara memberitakan pernyataan Panglima Kodam XVII/Cenderwasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan yang menyebut amuk massa yang sempat terjadi dalam pengantaran jenazah Lukas Enembe dari Sentani ke Koya Tengah pada Kamis didalangi anggota KNPB dan United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP.

:  [url]https://www.gatra.com/news-589178-hukum-tpnpb-opm-bantah--terlibat-kerusuhan-saat-pengantaran-jenazah-lukas-enembe.html [/url]
     

Katanya di hutan kok pasang bendera di samping jenazah Lukas Enembe emoticon-Hammer2
pilotproject715
aldonistic
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
865
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
yellowmarkerAvatar border
yellowmarker
#5
Rumah makan kok namanya "Beringin Utama".

Itu rumah makan atau partai (?)
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
Tutup