Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

juraganpengkiAvatar border
TS
juraganpengki
JAGAT BAYU KENCANA
      Assalammualaikum warrahmatullah wabarakatuh, gw Imam Al Fattah.. Jika lu semua ikutin cerita kacangan gw dari chapter satu sampai ketiga, pasti benak kalian dipenuhi banyak pertanyaan.. Salah satunya kenapa cerita gw sampai bertahun-tahun menggantung ga pernah ada kejelasan untuk lanjut atau tidak..
Honestly, banyak hal yang bikin gw harus vacum dalam menulis lanjutan cerita ini.. Satu persatu akan gw tuangkan nanti di cerita.. Buat yang masih sabar nungguin lanjutan cerita, gw ucapin makasih dan mohon maaf udah ngentangin bertahun-tahun lamanya.. Buat yang penasaran anggap saja ini cerita FIKSI a.k.a hasil imajinasi gw yang unstoppable..

Oh iya, Bree.. Nantinya gw mungkin akan ga sesering dulu kasih updetan.. Karena akun bukan gw yang pegang.. Sengaja gw lanjutin cerita ini di Kaskus bukan di platform lain karena dari awal nya cerita gw memang besar disini.. Gw ga nyari profit, just sharing my imagination to all of you..

Satu lagi, buat yang mau share cerita ini nantinya ke platform lain coba PM in aja yang pegang akun yak.. Here we go, Bree..


Keanehan Arka...
Siapa Sosok Bertubuh Setengah Ular Itu???
Teguran Keras Ki Larang...
Persetujuan Anggie...
Apa Maksud Sang Prabu?
Tiga Pengamen Maboy..
Tidak Salah Lagi Mahluk Setengah Ular Itu Pasti Calon Musuh Baru...
Kanjeng Putri dan Kemunculan Dua Jin Stylish...
Raden Jaka Gentala dan Ni Mas Ajeng Gentala...
ASEP SAEPUDIN...
Naga Sangkala...
RAMBE LANTAK...
Munculnya Pemuda Terakhir Yang Mempunyai Kelebihan..
Petunjuk Awal Nyi Mas Galuh Pandita...
Asal-Usul Nyi Widari Lakshmi..
Kabar Duka Dari Ridho..
Rumah Makan Aneh Seberang Jalan..
Ibu Masuk Rumah Sakit Lagi...
Tawaran Sebuah Bantuan...
Sambutan Para Penjaga Gerbang...
Batara Karang dan Betari Arum...



Quote:

Diubah oleh juraganpengki 28-03-2024 03:18
Sexbomb
semutjepang248
erman123
erman123 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
13.7K
225
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
juraganpengkiAvatar border
TS
juraganpengki
#10
Teguran Keras Ki Larang..
Setibanya gw di rumah, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore.. Anggie nampak sedang bercakap-cakap santai di teras rumah bersama Ibu, ketika mobil Ridho memasuki halaman.. Ridho dan Bimo sempat turun untuk menyapa kedua orang wanita yang sangat gw cintai itu..

“Itu surat apa bang, di amplop putih?” Tanya Ibu begitu gw duduk di sebelah Anggie..

“Surat cuti kuliah abang, bu.. Kalo ga cuti, nanti absen abang bermasalah”

“Cuti berapa lama kamu jadinya?”

“ 6 bulan bu.. Abang mo fokus sama kerjaan dan kehamilan Anggie nantinya”
Sejenak, Anggie tersenyum sebelum menarik telapak tangan kanan gw dan mencium punggungnya..

“Ohh ya sudah.. Ehh, nanti ba’da Maghrib kamu jemput Ayu di rumah temennya yah.. Dia habis ngerjain tugas kelompok katanya” Ucap Ibu sambil perlahan berdiri dan berjalan masuk ke dalam rumah..

“Yank, kita ngobrol di dalem aja yuk.. Aku lupa mau rapihin pakaian buat diklat besok” Ajak gw, namun Anggie malah memegangi tangan kiri ini hingga gw pun terduduk kembali..

“Jangan takut ganteng.. Aku udah rapihin semua keperluan kamu di dalem koper.. Yang penting sekarang, kamu harus laporan dulu ke aku soal ngapain aja kamu sama Ridho, Bimo dan Arya”

Semenjak kami resmi menjadi sepasang suami istri, Anggie memang selalu menanyakan kegiatan gw selama keluar rumah.. Bertemu siapa, ngapain aja adalah pertanyaan yang pasti di ajukan Anggie apabila gw sudah pulang ke rumah..

Gw sendiri ga masalah dengan permintaan sedikit nyeleneh istri gw itu.. Karena gw yakin tujuan Anggie adalah agar gw selalu menjaga kejujuran di antara kami berdua..

Dengan santai, gw pun mulai menceritakan apa saja yang menjadi pertanyaan Anggie.. Dari mulai makan spaghetti buatan Binar di rumah Bimo, tentang Rampak Tantra yang dijodohkan oleh Sri Baduga Maharaja, soal ketidak mampuan Pandu Rukmo untuk membantu calon suaminya Dewi karena ada sosok berkekuatan tinggi yang tadi sempat menyerang, hingga sampai gw bertemu dengan Reinata dan Reno di kampus ketika mengambil surat cuti..

Pada akhir cerita, Anggie terlihat tertegun.. Mulutnya terkunci.. Namun pandangan mata dan raut wajahnya jelas menyiratkan ketidaksukaan.. Gw tahu berubahnya raut wajah Anggie bukan karena pertemuan gw dengan Reinata.. Gw faham betul akan sikap Anggie.. Istri gw itu pasti mencemaskan keselamatan gw sebagai suaminya..

“Kamu tenang aja, Yank.. Aku ga kenapa-napa koq.. Lagipula, tadi Sekar Kencana juga sempet nolongin aku disana”   
 
Setelah menghela napas panjang, Anggie menarik telapak tangan kanan gw dan menciumnya dengan lembut..

“Aku sadar kehidupan kita pasti ga akan jauh dari hal-hal kek gini, Beb.. Cuma aku mau kamu harus lebih berhat-hati lagi.. Kamu harus inget, ada aku dan calon anak kamu yang pasti akan selalu nungguin kamu pulang dengan selamat sampai di rumah.. Kamu harus inget itu, Beb.. Kalo sampe kamu kenapa-napa, aku ga bakalan sanggup nerimanya” Ucap Anggie dengan kedua mata mulai berkaca-kaca..

Dengan lembut gw kecup kening Anggie yang tertutup hijab lalu membisikkan sesuatu di telinga kanannya..

“Iya, sayank.. Aku janji lain kali aku akan lebih hati-hati lagi.. Udah yuk, sekarang kita masuk aja.. Diluar mulai banyak nyamuk nih”

Anggie menganggukkan kepalanya berjalan di sebelah gw dengan masih menggenggam tangan ini.. ´

“Oh iya, Beb.. Kamu mau makan ga? Kalo mau, biar nanti aku siapin.. Aku juga sekalian mau minum vitamin dari dokter Mira soalnya”

Sebuah anggukan kepala gw berikan ke Anggie dan disambut dengan senyuman manisnya.. Dengan langkah kaki ringan, istri gw itu berjalan ke arah dapur.. Sementara gw memasuki kamar..

Di dalam kamar, pandangan gw sempat membesar kala melihat Sekar Kencana dan Ki Larang sama-sama sedang melayang berdiri meski dengan jarak cukup jauh.. Sekar Kencana terlihat memandang ketus ke arah gw, lalu ia berganti posisi menjadi duduk diatas meja belajar.. Dilain pihak, tatapan Ki Larang yang tajam mengintimidasi membuat gw merasa seperti seorang terdakwa yang sedang memasuki ruang persidangan..

“Perasaan gw ga enak nih liet muka mereka berdua” Gumam gw dalam hati, meski masih mencoba bersikap seperti biasanya..

“Assalammualaikum, Ki.. Sekar Kencana”

Meski terkesan enggan untuk menjawab, namun telinga gw masih mendengar balasan ucapan salam yang barusan gw lisankan keluar dari arah Sekar kencana serta Ki Larang..

“Aku sudah tahu untuk siapa kau dan kedua saudara mu meminta bantuan pada Pandu Rukmo, Kang Mas.. Sungguh, tindakan yang telah kalian lakukan sangat gegabah.. Kalian benar-benar mengabaikan sumpah yang telah kalian berempat ucapkan di hadapan Sang Paduka Sri Baginda Maharaja”

Kedua mata gw membesar mendengar ucapan Sekar Kencana yang berlisan tanpa sedikit pun menoleh ke arah gw.. Ini pasti ulah Ki Larang.. Dia pasti sudah memata-matai gw tanpa sepengetahuan diri ini..

“Kami tidak melanggar sumpah yang kami buat, Sekar.. Aku tidak meminta bantuan mu dan Bayu Barata.. Kedua saudaraku juga sama.. Mereka sama sekali tidak mengajak Rampak Tantra, Nyai Lingga dan Naga Saksana.. Kami bertiga sengaja meminta bantuan Pandu Rukmo agar kami dan kalian tidak ikut campur secara langsung” Bantah gw dengan argumen yang gw rasa cukup kuat untuk mematahkan ucapan Sekar Kencana..

“Tetap saja tindakan yang telah kalian lakukan itu tidak dibenarkan oleh junjungan kami, Ngger.. Tepat tengah malam nanti, aku akan membawa sukma mu.. Aku telah diperintahkan junjungan ku untuk memberikan mu sebuah pelajaran sebagai hukuman”

Kening gw berkerut mendapatkan berita yang telah disampaikan oleh Ki Larang.. Mengapa gw sampai harus terkena hukuman segala padahal gw yakin, baik gw, Ridho dan Bimo sama-sama tidak melanggar sumpah kami masing-masing?

“Tunggu, Ki.. Apakah Sri Baduga Maharaja juga telah menganggap kami melanggar sumpah? Jika memang kami telah melanggar, mengapa gelang gaib dipergelangan tangan kami tidak mengeluarkan reaksi apapun? Bukankah seharusnya gelang hitam itu menjerat tangan kami dengan panasnya?”

Bukannya membalas pertanyaan gw, Ki Larang malah berubah tegas memandang.. Sorot mata Jin utusan Sri Baduga Maharaja itu jelas mengandung rasa tidak suka..

“Jangan berlaku kurang ajar padaku, keturunan Braja Krama! Aku hanya menjalankan tugas dari junjungan ku.. Terlepas kau bersalah atau tidak, aku sama sekali tidak perduli”

“Tapi, Ki....”

Suara gw terputus begitu melihat sosok jelmaan Ki Larang malah menghilang secara tiba-tiba tanpa mau mendengar bantahan gw selanjutnya..

“Sudahlah, Kang Mas.. Sebaiknya kau terima saja apa yang sudah menjadi keputusan Sri Baduga Maharaja.. Aku yakin, kata hukuman yang disebutkan oleh Ki Larang barusan hanya gertakan belaka.. Jikalau pun kau mendapat hukuman, aku juga yakin hukuman itu tidak lah seberat yang kau kira”

Gw menghela napas panjang mendengar penuturan Sekar Kencana yang tak lagi berwajah masam.. Jin Penjaga gw yang pertama itu nampak melayang menghampiri dan berhenti tepat di hadapan..

“Sebaiknya sekarang kau susul istri mu yang sudah selesai menyiapkan makanan.. Aku akan mencoba bertanya pada Ki Larang akan hukuman apa yang rencananya beliau terapkan padamu tengah malam nanti”

Kepala gw terangguk satu kali dan hendak melangkah meninggalkan kamar.. Akan tetapi langkah kaki gw terhenti kala benak gw teringat akan sesuatu..

“Sekar Kencana, apakah kau sudah bertemu dengan Nyi Mas Galuh Pandita?”
Kali ini Sekar Kencana yang berganti menganggukkan kepalanya sambil tersenyum..

“Sudah, Kang Mas.. Menurut Ibunda mertua ku, aura kesaktian yang kerap kali muncul dan hilang dari raga istrimu adalah pertanda bahwa nantinya kau akan memiliki keturunan yang sangat istimewa”

Gw sedikit kurang paham akan ucapan Sekar Kencana.. Sepertinya Jin Penjaga gw itu mengetahui jika makna yang terkandung dalam ucapannya belum dapat gw mengerti..

“Menurut Nyi Mas Galuh Pandita, setiap jin perempuan diberikan kemampuan khusus apabila melihat seorang anak manusia sedang mengandung.. Kami mampu melihat aura bayi yang ada dalam kandungan seorang wanita jika usia kehamilannya sudah menginjak 4 bulan atau sudah ditiupkannya ruh oleh Sang Khaliq”

“Tapi, usia kandungan istriku belum mencapai hitungan 4 bulan, Sekar.. Bagaimana mungkin aura calon bayi ku sudah nampak?”

Sekali lagi Sekar Kencana tersenyum manis.. Namun kali ini kedua tangannya ambil memegangi bahu gw..

“Seperti yang Ibunda Mertua ku katakan, Kang Mas.. Kau akan mendapatkan keturunan yang sangat istimewa.. Mungkin hal itu berhubungan dengan garis keturunan mu dan istrimu.. Sebagaimana kau ketahui dalam dirimu mengalir darah Braja Krama dan dalam raga istri mu mengalir juga darah sosok sangat istimewa, yakni sosok junjungan kami, Sri Baduga Maharaja”

Kembali gw tertegun mendengar ucapan Sekar Kencana.. Ingatan gw berbalik ke saat dimana Nyi Laras Abang sempat menatap aneh ke arah Anggie sewaktu kami berada di rumah keluarganya Suluh tempo hari.. Kemungkinan besar, sebagai sosok Jin perempuan, Nyi Laras Abang juga melihat aura sama yang hilang dan muncul dari tubuh istri gw itu..

Bukannya bangga dan bahagia akan penjelasan yang disampaikan oleh Sekar Kencana, dalam batin gw malah muncul sejumput rasa khawatir dan takut.. Bagaimana jika aura calon jabang bayi gw juga di rasakan oleh Jin perempuan dari golongan Jin kafir? Bagaimana jika mereka menyakiti Anggie dan calon jabang bayi gw nantinya?

“Kang Mas, kau tidak perlu mengkhawatirkan hal-hal buruk yang muncul dalam benak mu saat ini.. Sesuai wejangan dari Nyi Mas Galuh Pandita, aku dan Bayu Barata akan selalu melindungi mu dan seluruh keluarga mu semampu kami.. Lagi pula ada sosok Ki Larang yang memang bertugas khusus untuk menjaga istri mu serta calon anakmu.. Namun, kami semua hanya mahluk yang juga punya kelemahan, Kang Mas.. Meski kami bertekad untuk melindungi, sejatinya kau pun harus tetap memohon perlindungan pada Illahi Robbi.. Karena atas kuasa Nya lah sesuatu di alam semesta ini berjalan.. Tiada yang paling sempurna untuk meminta perlindungan selain kepada Tuhan Penguasa Alam, Kang Mas”   

Batin gw terasa jauh lebih tenang atas nasihat yang di utarakan oleh Sekar Kencana barusan.. Memang, sebagai manusia yang menjadi tempatnya salah dan dosa, gw tak boleh lupa bahwa sebaik-baiknya pelindung adalah Allah SWT..


semutjepang248
bejo.gathel
erman123
erman123 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Tutup