Sumber Gambar

Denny Sumargo, seorang pebasket profesional yang dikenal sebagai artis yang selalu menggaungkan ajaran Islam, memilih untuk menjadi agnostik daripada memeluk Islam. Keputusannya ini menarik perhatian banyak orang, terutama karena ia kerap membuat konten berbau agama Islam dan bahkan mengundang tokoh agama dalam tayangan kontennya.

Dalam sebuah podcast bersama Praz Teguh, Denny Sumargo membahas alasannya memilih agnostik. Berikut beberapa alasan yang dia ungkapkan:

1. Menyebarkan Kebaikan: Denny Sumargo berusaha menyebarkan kebaikan kepada banyak orang, yang menurutnya merupakan ajaran dari Rasulullah SAW. Baginya, sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan kontennya, ia berharap memberikan dampak positif dan mengingatkan banyak orang untuk belajar hal baik.

2. Islam dari Leluhur: Denny Sumargo mengenal Islam melalui leluhurnya. Baginya, Islam selalu membawa kebaikan kemanapun dia pergi. Namun, ia juga mengingatkan agar agama tidak dijadikan alat untuk mengusik orang lain.

3. Pencarian Hidayah: Meskipun rajin membaca Al-Qur'an dan hadis, Denny Sumargo mengaku masih menunggu hidayah untuk memutuskan menjadi mualaf. Ia mencari pemahaman yang lebih mendalam sebelum mengambil keputusan.

Dalam perjalanan spiritualnya, Denny Sumargo memilih jalan agnostik sebagai bentuk eksplorasi dan pencarian makna yang lebih dalam. Keputusannya ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki perjalanan spiritual yang unik dan kompleks.

Agnostik adalah seseorang yang menganggap bahwa eksistensi atau ketiadaan Tuhan atau keberadaan hal-hal metafisika lainnya tidak dapat dipastikan dengan keyakinan atau pengetahuan yang pasti. Secara etimologis, istilah "agnostik" berasal dari kata Yunani "gnosis", yang berarti pengetahuan, dan awalan "a-", yang berarti tanpa. Para agnostik meyakini bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan spiritualitas dan keberadaan Tuhan merupakan hal yang sulit atau bahkan tidak mungkin dipahami atau dibuktikan secara definitif oleh manusia.

Pandangan agnostik cenderung mengakui keterbatasan pengetahuan manusia dan menerima bahwa aspek-aspek metafisika seringkali berada di luar jangkauan pemahaman manusia. Mereka menganggap bahwa persoalan-persoalan keagamaan dan spiritualitas tidak selalu memiliki jawaban yang pasti atau dapat diperoleh melalui metode ilmiah atau rasionalitas semata. Meskipun demikian, agnostik seringkali tetap terbuka terhadap berbagai pandangan dan keyakinan, serta menghargai kompleksitas dan keragaman dalam bentuk-bentuk pemahaman tentang eksistensi dan spiritualitas. Bagi mereka, penting untuk memelihara sikap toleransi dan keberagaman dalam bertukar pikiran dan berinteraksi dengan individu yang memiliki keyakinan dan pandangan dunia yang berbeda.

Link Referensi