aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
Satu Kelas Dengan Dia
Horror, Romance



Quote:


PROLOG


Bagas tak sengaja menjadi indigo karena insiden tenggelam di kolam empang yang berair kotor saat masih berumur 3 tahun yang membuat jiwanya terbawa ke alam gaib dan mendapat kemapuan bisa melihat makhuk tak kasat mata meski tidak sekaligus dan berangsur angsur lama hingga dia bertemu dengan sosok di sekolah nya yang membuat dirinya menyadari memiliki kemampuan dan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar dalam hidupnya




Quote:
Diubah oleh aguzblackrx 11-05-2024 15:23
Mr. DAY
spaghettimi
f4r1ds
f4r1ds dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6.2K
614
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aguzblackrxAvatar border
TS
aguzblackrx
#139
Part 25
#Tantangan One by One
Senin

Quote:
.

"Ngeri banget beritanya, ga habis fikir orang sekejam itu" ucap ibu mengomentari berita di tv

"Ih iya Bu, itu kan Bagas kemarin lusa baru pulang dari kemping. Sama Bu pembunuhan misterius , orangnya mati nyangkut di atas pohon kepalanya luka parah. Kata teman satu kelas ku juga bilang dia juga konten kreator" Timpal ucap ku pada ibu yang ikut terbelalak

"Lagian nyari hantu malah ketemu ajal, jangan ditiru " ucap ibu memperingatkan

Aku yang mendengar peringatan ibu langsung batuk batuk karena nasi goreng dimulut ku tersedak. Akupun minum air hangat dan merasa lega kembali. Ibu yang melihat reaksi ku cukup membuatnya menoleh lama pada ku seolah heran.

Sarapan pun selesai, akupun segera berangkat ke sekolah hari ini. Senin selalu membuat ku nampak loyo karena upacara bendera memang rutinitas yang membosankan bagi ku (mungkin kamu juga).

Perjalan ku kali ini terkesan santai saja karena kebetulan Anna sudah membangunkan ku sebelum subuh. Padahal biasanya aku termasuk paling susah dan selalu telat solat subuh.

Sesampainya di Sekolah nampak siswa siswi sudah ada yang berkerumun di lapangan. Aku yang baru datang tentu saja segera bergerak cepat menuju kelas untuk menyimpan tas. Akan tetapi setelah dikelas aku tidak menjumpai sosok Hesty yang biasanya selalu lebih awal masuk dari pada diriku.

Begitu pula Merry hari ini tidak terlihat sosok dirinya apakah dia akan datang telat atau tidak . Padahal jarak rumahnya cukup dekat dari sekolah.

Semakin waktu berjalan banyak siswa sudah berkumpul baik junior dan senior telah merapihkan diri mereka masing masing.

Dari arah parkiran muncul seseorang yang aku kenal. Dialah Hesty akan tetapi dia tidak sendiri melainkan dengan seseorang yang juga sudah aku kenal. Kemunculannya selalu membuat ku tidak enak hati. Cemburu mungkin saja karena selalu terasa sakit apabila mereka berjalan berdua . Angga nampak tersenyum merekah saat berbicara dengan Hesty seperti banyak obrolan yang menarik yang mereka bicarakan. Hesty pun nampak asyik mengobrol dengannya. Teringat beberapa pesan singkat ku tidak dibalasnya semenjak pulang berkemah kemarin.

Dengan lapang dada akupun fokus ke acara upacara itu dan tidak memperdulikan mereka berdua.

Sebuah pesan telah aku terima , ku baca melalui pop up saja dan tidak membalasnya sama sekali karena isi nya sebuah ejekan dari teman ku sendiri.

"Woi tuh cewek lu udah digondol sama orang, ga panas lu? "

Begitulah isi pesan dari Eri, mungkin dia niatnya memberi tahu namun aku malah merasa jengkel dan tidak membalasnya sama sekali.

Hesty pun masuk ke barisan kelas x.1 bersama dengan ku akan tetapi aku tidak memperhatikannya bahkan terkesan aku tidak memperdulikannya nya lagi. Begitupun dia yang tidak menegur ku sama sekali.

Upacara pun selesai , pemandangan yang sama masih ku lihat kebersamaan Angga dengan Hesty seolah begitu lekat. Mereka pergi ke arah kantin berdua mengikuti kebanyakan siswa. Rasa sakit di hati begitulah yang kini ku rasakan. Namun tidak dengan akal sehatku. Aku masih sadar siapalah aku dengan memilki derajat yang berbeda dengan nya.

Akupun segera ke dalam kelas. Tidak ku dapati sosok Merry yang kemarin tidak ikut kemping . Segera aku mengirim pesan singkat akan tetapi tidak ada jawaban sama sekali tentang keberadaan nya apalagi pesan singkat ku hanya berceklis satu.

Akupun hari ini kembali duduk sendirian namun tidak masalah bagi ku.

Hari ini pelajaran sudah dimulai pelajaran pendidikan Agama yang kami pelajari.

Satu hal lagi yang aku merasa kehilangan di dalam kelas. Tatapan Hesty biasanya dia selalu menoleh ke arah ku akan tetapi sampai bel istirahat pun tidak aku dapati senyum manis yang biasa dia tunjukan. Bahkan setelah bel istirahat dia pun segera pergi keluar kelas dengan cepat. Sungguh aku merasa semakin tidak berharga dimatanya.

Kali ini aku keluar kelas bersama Bayu dan Ade. Teman baru ku ini kini lebih akrab sama akrab nya dengan Eri dan imal. Hanya saja keduanya memiliki perbedaan. Ade yang pendiam begitu aku sukai karena dasarnya kami memiliki kesamaan sebagai siswa pendiam dan tidak banyak bicara. Beda dengan Bayu dia siswa lucu yang memiliki hobi yang sama di bidang musik dan band favorit kita yang sama.

Kami pun pergi ke pedagang nasi uduk di kantin Blok C disana nasi uduknya rasanya enak menurut Bayu. Akupun ikut bersama keduanya. Akupun sengaja ikut dengan nya karena tidak ingin bertemu dengan Hesty. Aku mulai tidak memikirkannya lagi darinpada membuat hati ku terasa sakit melihatnya lebih baik aku memilki banyak kawan yang bisa membuat hati merasa lebih tenang.

Sedang asyik mengobrol sambil menikmati nasi uduk beserta gorengan nya , si bocah gaib datang menemui ku dengan tergesa gesa.

"Ka ,Kaka, tolong bantuin kakak cantik , dia di ruang buku" ucap bocah gaib dengan menarik narik lengan bajuku.

Tanpa menjawabnya aku memberi kode agar dia pergi duluan dan aku pun paham apa maksud ruang buku adalah perpustakaan sekolah.

Akan tetapi aku sempat menimbang nimbang , jika aku kesana pasti dicuekin lagi , namun ucapan si bocah gaib mungkin itu tanda bahaya.

Akupun pamit pada Ade dan Bayu bahwa ada urusan sebentar saja.

"Gw ada urusan dulu de, bay, gw cabut duluan ya" kata ku pada Bayu dan ade

"Kemana lu, makan aja belum beres, ga ngajak kita kita nih?" Sahut Bayu yang diikuti anggukan ade

"Terserah lu deh mau ikut juga "

Kamipun akhirnya menyelesaikan makan dan membayarnya masing masing dan bergegas ke tempat yang dituju. Melewati kelas xii dan WC siswa kamipun akhirnya sampai di perpustakaan. Tidak ada yang aneh semua aman saja . Sempat dalam benak ku bahwa aku dijahili bocah gaib tadi.

Kami bertiga masuk ke dalam perpustakaan dan mengisi daftar hadir. Aku melewati beberapa siswa yang sedang membaca dan mencari sosok yang dimaksud bocah ajaib.

Dibalik lemari buku terdapat beberapa siswa yang aku kenal. Aryo begitulah tubuh tinggi besar sedang duduk bersama dua siswa yang aku kenal. Dialah Hesty dan Angga. Mereka seperti terjadi perselisihan antara Aryo dan Hesty .

"Jadi ini cowo baru lu Hes?" Ucap Aryo dengan senyum kecut

Mata Hesty terlihat sinis pada Aryo dimana kedua bahu Angga diremas remas oleh teman teman Aryo .

"Jangan ganggu dia, atau siapa pun " ucap hesty memperingatkan dengan mengacungkan jari telunjukany ke arah wajah Aryo

"Siapapun dia yang mendekati lu bakal gw habisin . Inget itu. Gw ga terima diginiin sama lu selama ini hati gw masih sabar dan kali ini gw akan berbuat apa aja biar lu ga tenang dan kembali pada gw " ucap Aryo yang membuat mata ku terbelalak

Aku yang mengumpat dari balik rak buku ternyata mampu mendengar suara merasa dengan jelas meski jarak kami cukup berjauhan.

"Gw bakal teriak jika lu Aryo berbuat tidak tidak disini " ancam Hesty

Aryo pun tersenyum mengerikan lalu mengambil sebuah benda pipih dari saku celananya.

"Nih ..... " Ucap Aryo lalu menunjukan sesuatu

Hesty nampak terbelalak dengan apa yang dia lihat. Namun aku tidak bisa melihat dengan jelas apa yang diperlihatkan oleh Aryo

"Lu......" Ucap Hesty dengan nada emosi dan cukup mengagetkan beberapa siswa yang sedang membaca.

Aryo tersenyum lebar melihat ekspresi gusar dan marah Hesty seolah puas. Angga yang tertunduk paksa oleh kedua tangan temannya Aryo.

"Jika semua tau, abis lu" ucap Aryo mengancam diakhiri senyuman menyeringai kembali.

Akupun hendak mendekati meraka lalu datang menghampiri. Semua nampak terkejut dengan ke datangan ku akan tetapi aku seolah sedang mencari cari buku pada rak rak buku yang berjejer.

"Datang lagi satu bocah, beruntung banget umur lu?" Tanya salah satu teman Aryo yang dulu sempat menipu ku mentah mentah

Dengan santai akupun menoleh ke arah mereka seperti tidak terjadi apa apa. Lirikan. Mataku sempat tertuju pada Hesty yang nampak tegang di wajahnya. Begitupun ekspresi dari Angga seperti merasa canggung ketika melihat ke arah ku

"Lagi pada belajar juga ya? Susah bener cari buku tentang sopan santun " sahut ku pada mereka

Aryo tersenyum kecut mendengar ucapan ku seolah merendahkan diri nya. Bayu dan Ade hanya garuk garuk kepala tanpa dipahami duduk permasalahannya.

" Beuhh Bisa by one nih kek nya " ucap Aryo yang berarti adalah duel

"Sorry lain waktu saja , ga etis fight di tempat seperti ini " jawab ku pada Aryo yang semakin melebarkan bibirnya seperti meremehkan.

Bayu menepuk bahu ku satu kali dan mendekatkan wajahnya ke arah bahu belakang ku lalu bilang "Cari mati lu ya? Balik "

Satu kode aku layangkan bahwa semua akan baik baik saja.. apalagi aku sudah memiliki jin pendamping seperti Anna

Aryo pun mendekati ku dengan santainya diapun mengatakan suatu yang tidak diduga..

"Ku bari waktu buat lu latihan , nanti kita by one di suatu tempat, tapi tidak sekarang " ucap Aryo yang seolah memberikan tantangan

"Apaan sih lu Ar" ucap Hesty lalu berdiri menghadang Aryo dan membelakangi ku
"Gak ada yang namanya perkelahian" tambahnya

"Ini urusan cowok , jadi ga ada urusan sama cewek. " Ucap Aryo dan teman temannya tertawa di belakang

Hesty pun menoleh ke arah ku dengan tatapan sedikit ditekuk dan memperingati ku agar jangan berkelahi.

"Bagas apa apaan sih kamu, aku ga mau kamu berurusan dengan aryo. Aku kan udah bilang sama kamu" ucap Hesty memperingatkan

"Tapi kan, aku ga terima Hes , udh dua kali aku rendahkan , kali ini aku akan melawannya" jawab ku penuh keyakinan

Aryo dan kawan kawannya hanya tertawa melihat diriku berucap demikian.

"Gw cabut dulu, siap siap lu nunggu kabar dari gw" ucap Aryo dengan menepuk bahu kiri ku dan berlalu pergi bersama kawan kawannya

Hesty pun menatap ku dengan rasa tidak suka , matanya ditajamkan ke arah ku. Mata kami bertemu akan tetapi lalu ku buang karena tidak kuat melihat mata Hesty yang mulai berkaca kaca.

"Kamu sama aja , gak suka tau gak" ucap Hesty lalu berlalu pergi meninggalkan ku dan juga teman teman lainnya

Akupun berbalik memutar mengikuti arah pergerakan hesty

"Hes.....Hesty , tunggu "
Akan tetapi seruan ku tidak digubrisnya.

Angga yang tadi duduk di bangku perpus langsung mengejar Hesty yang pergi keluar perpus tanpa berkata apapun.

Aku hanya bisa melirik kepergian mereka dengan rasa tidak karuan. Bersalah, cemburu dan kesal semua menyatu . Ingin ku akhiri hubungan yang rumit ini , sempat terpikir aku pindah sekolah saja.

Kami bertiga pun kembali ke kelas, Hesty masih tidak kelihatan padahal bell masuk sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Mata pelajaran pun sudah dimulai dan Hesty pun belum juga muncul.
"Hesty kemana sih?" Gumam ku dalam hati

Bel pulang pun berbunyi, akan tetapi aku tidak langsung pulang karena akan ada pertemuan siswa yang mengikuti ekskul Pencak silat. Setelah solat juhur dilaksakan beberapa siswa yang ikut ekskul Pencak silat berkumpul di aula. Sekitar 25 orang berkumpul. Saat semua siswa berkumpul tenyata ada Angga siswa yang dekat dengan Hesty mengikuti ekskul Pencak silat juga.

Semua siswa memakai seragam olahraga dalam latihan pertama ini. Akan tetapi ketika kami sedang berbaris dan diberi pencerahan oleh kakak senior , munculah kelompok siswa taekwondo. Jumlah Mereka lebih sedikit dari kami lebih dari 10 siswa. Mereka masuk ke aula dan di bagi dua. Jadi kita akan latihan bersama sekaligus perkenalan

Dari kelompok takeowono salah satunya adalah virda siswa tercantik di kelas x.3 sudah memakai baju putih taekwondo dia sama dengandan satu lagi siswa tinggi besar berkepala plontos yang sudah ku kenal. Radit ternyata sudah memakai seragam putih juga yang memang dia satu sekolah dan menyukai virda.

Namun satu hal lagi yang membuat ku mengerutkan dahi, datanglah siswa yang sudah ku kenal juga , dia juga sama sama memakai seragam Taekwondo bersabuk kuning. Dia berjalan dengan mantap berbaris. Mata ku melihatnya dan diapun melihatku . Dari bibirnya terlihat tersungging meremehkan ku.

"Aryo ?"

(Bersambung)
Diubah oleh aguzblackrx 06-05-2024 13:20
kedubes
pulaukapok
diditper
diditper dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup