1. Skill


image by replubika.com

Indonesia:
Kemampuan pemainnya secara individu masih jauh dari harapan. Pada usia muda kurang ditempa dengan kompetisi yang memang masih jarang di Indonesia. Kurangnya sekolah sepak bola (SSB) yang berkualitas.

Eropa:
Kemampuan secara individu bagus, ini berkat latihan yang terprogram secara baik. Mendapat tempaan dari kompetisi terstruktur rapi dari federasi sepak bolanya.

2. Fisik


image by replubika.com

Indonesia:
Kondisi fisik pemain kurang mendukung. Tinggi badan kurang dan kebugaran tidak terkontrol karena asupan makanan yang tidak memenuhi standar untuk seorang pemain pro.

Eropa:
Kondisi fisik bagus. Tinggi badan memadai dan kebugaran sangat terkontrol dengan nutrisi yang diatur oleh tim ahli sejak usia dini.

3. Nyali


image by replubika.com

Indonesia:
Jika menghadapi tim-tim di atasnya, sudah merasa kalah sebelum tanding. Daya juang untuk mengejar ketertinggalan masih kurang, grogi terutama jika kemasukan gol lebih dulu.

Eropa:
Brave atau berani menghadapi tim manapun, meski yang dihadapi tim hebat sekali pun. Prinsip mereka lawan dulu dan berusaha untuk menang. Daya juangnya kental, tak putus asa meski ketinggalan gol.

4. Disiplin


image by goal.com

Indonesia:
Sering datang latihan tak tepat waktu. Waktu istirahat justru digunakan untuk hal-hal lainnya yang merusak kebugaran. Bahkan ada pula waktu istirahat kompetisi digunakan untuk tarkam alias tarikan kampung.

Eropa:
Tepat waktu, baik akan latihan maupun aktivitas lainnya untuk tim. Menggunakan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya dengan berlibur, namun tak lupa selalu menjaga kebugaran.

5. Fair Play


image by lintas.me

Indonesia:
Pada kompetisi lokal, sering ada pemain yang mentaclikng lawan bukan untuk mengambil bola, tapi sengaja mencederai lawan. Mudah protes terhadap keputusan wasit.

Eropa:
Respect terhadap pemain lawan, sehingga berusaha tidak mencederai lawan. Kalau tackling ya berusaha untuk mengambil bola, bukan kaki lawan yang diambil. Tunduk terhadap keputusan wasit, karena protes akan menghasilkan akumulasi kartu yang bisa merugikan dirinya.

6. Gaji


image by tophandlebag.com

Indonesia:
Soal yang satu ini memang agak miris. Gaji standar pemain Indonesia masih terbilang kecil. Semakin miris karena beberapa klub yang kesulitan dana tak membayar kewajiban mereka untuk beberapa bulan, bahkan sampai setengah musim kompetisi. Terus, bagaimana bisa hidup!

Eropa:
Standar gaji dan bonus sangat bagus dan teratur. Jika ada klub yang wanprestasi maka akan mendapatkan sanksi berat dari federasi sepak bolanya.

7. Cewek


image by grendismaya.com

Indonesia:
Gandengan pemain Indonesia biasa aja, bisa dikatakan para wanita yang menghiasi kehidupannya tidak secantik gebetan para pemain bola Eropa, meskipun ada yang menjalin asmara dengan selebriti, itu hanya satu atau dua saja (itupun pemain luar).

Eropa:
Gandengannya mantep guys! Kebanyakan mereka datang dari para selebriti yang memang sangat merindukan punya pasangan dari pesepakbola (maklum di Eropa hanya pemain bola saja yang memiliki penghasilan besar).

Menurut ane selain ketujuh faktor di atas(soal cewek ane kurang setuju ), prestasi sepakbola indonesia yang jalan di tempat juga disebabkan oleh orang-orang yang sekarang duduk manis di kantor PSSI. Selain tak berkompeten dalam bidangnya, mereka lebih mengurus kepentingan kelompoknya daripada kemajuan olahraga yang sangat digemari masyarakat indonesia. Bagaimana menurut kalian?