rucaramiaAvatar border
TS
rucaramia
Naked

Selamat malam, kali ini aku mencoba membuat sebuah kisah fiktif. Judulnya Naked. Udah tertera di covernya juga sih ya.


Untuk prolognya kali ini aku membatasi umur. Jadi jika dirasa umur kalian belum mencapai usia 20+ harap kesediaannya untuk berlaku bijak dengan menekan tombol back. Sebab sejatinya ini bukan untuk konsumsi anak-anak dibawah umur.


Happy reading Guys!

Prolog

Dia tiba tiba menghimpit diantara tubuhnya yang tegap dan dinding kokoh yang dingin. Tangannya meraba halus leherku, matanya menatap tajam bak elang yang siap mencabik. Meski begitu, suaranya merendah memberiku sebuah pilihan rumit diantara iya dan juga tidak. Perasaan yang kemelut dan bercampur aduk. Bohong jika kubilang aku tak menginginkannya. Namun ini mendebarkan sebab kami tak pernah melakukannya. Adrenalin yang terpacu membuatku kian bingung.
"Bolehkah ?"
Sejujurnya aku merasa terjebak. Pertanyaan itu tidak adil dan curang. Sebab bagaimanapun juga aku tidak bisa menolak. Karena meski terucap tubuhku malah tak sinkron. Membuatku bagai si pembohong.
Tak ada jawaban aku membiarkannya mengambang. Sulit bagiku untuk mengiyakan karena ini terlalu cepat.
Tanpa suara, dia memenjarakanku. Membawaku kedalam dunia yang tidak pernah kurasakan. Memainkan leherku dengan perasaan, memberinya sebuah ciuman lembut hingga kemudian berganti menjadi jilatan yang tidak teratur. Bagaimana bisa lelaki yang kukenal dalam satu tahun lebih ini bisa sedemikian lihai memainkan permainan panas ini ? Bahkan gerakannya yang lembut dan teratur membuatku melayang tanpa sadar. Tangannya yang kokoh membawaku kian mendekat, merapatkan tubuh kami yang panas oleh hasrat.
"Enak ?"
Dia membisikan sesuatu yang tak ingin kudengar. Membawaku dalam dialog searah yang tidak mampu kubalas. Membiarkanku melemas seiring terhentinya permainan.
"Apa aku terlalu kasar ?"
"Kenapa kau melakukan itu ?"
Kini aku merasa berada dalam situasi yang tak mengenakan. Disatu sisi aku menerima dan kuakui aku menikmati. Namun disisi lain aku berdosa setengah mati, tanpa sadar air mata menitik. Membuat air muka milikku menjadi tak terdeskripsi. Pria di depanku dia menatapku lagi, namun dengan wajah yang dipenuhi perasaan bersalah. Dia mengulurkan tangan, mengusap pipiku. Lantas mendekatkanku kembali dalam peluknya. Kali ini lembut dan jauh dari unsur hasrat. Dia melakukannya dengan sayang. Seolah aku benda rapuh yang bisa rusak kapan saja.
Kala itu kami tak beradu pandang. Tak lagi berbicara satu sama lain. Hanya pelukan dan usapan dipunggung saja. Aku sendiri enggan buka suara.
"Aku tidak ingin kita melakukan ini."
Aku menengaskannya pada satu hari ketika kami makan siang bersama. Satu kantor tahu jika kami memang sedang menjalani hubungan yang dekat. Maka dari itu status pacaran yang melekat menjadi alasan akan kedekatan. Namun apa yang terjadi kala itu sulit untuk aku terima. Bagaimanapun juga segala yang terjadi tak dapat kuhapus. Karena itulah aku memilih untuk menghentikan laju permainan ini. Sebab aku tahu jika tidak begini aku pasti akan berpasrah dan tak mampu menghalangi hal buruk meskipun aku tahu resikonya.
"Tapi kenapa bukannya kau sendiri merasa enak ?"
Aku tahu dia akan berargumen seperti sekarang. Sedikit menghela napas aku balik menatap tajam.
"Apa yang kita lakukan itu sudah diluar batas."
"Apa maksudmu ? Kita kan pacaran ? Apa kamu tidak mencintai aku ?"
Jujur, aku sangat tersinggung dengan ujarannya. Apa yang membuat dia dengan bangga membawa status hubungan kami ? Tidak ada yang bisa menjamin jika dia mau bertanggung jawab.
"Ini tidak ada hubungannya dengan cinta. Kalau kamu tidak suka dengan keputusanku. Kita bisa mengakhirinya sekarang"
Balasku sengit, menatapnya yang nampak terkejut dengan apa yang aku katakan.
"Kenapa kamu bisa semudah itu bilang kita putus ?"
"Kamu bahkan tidak bisa menghargai aku. Untuk apa kita melanjutkan ini semua ?"

Hari itu tanpa drama berkepanjangan, Aku Lamia mengakhiri hubungan kami. Setelah kunilai dia tak mampu memegang kata-katanya sendiri untuk tidak menyentuh diriku selama hubungan kami belum kearah yang lebih mantap. Garis keras Pernikahan.

To be continued
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
684
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan