TS
jonmalibo
Fakta Unik Seputar Gelar Juara All England
Indonesia berhasil bawa pulang gelar juara dari turnamen bulu tangkis All England 2019. Pasangan ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan jadi juara setelah ngalahin pasangan asal Malaysia di babak final. Sebelumnya, Ahsan/Hendra juga pernah juara All England waktu tahun 2014
All England adalah turnamen bulu tangkis tertua di dunia, yang menurut Wikipedia, pertama kali diadain pada tahun 1899. Seiring berjalannya waktu dan perubahan-perubahan, All England punya label turnamen Super Series di tahun 2007 dan naik jadi Super Series Premier di tahun 2011. Mulai tahun 2018 kemarin, All England berlaber Super 1000, atau ada di level yang paling bergengsi
Kalau mau dilihat sejak tahun 2007, atau pas sistem turnamen Super Series diberlakukan oleh BWF, ada beberapa fakta menarik seputar para juara All England ini. Mau tau apa aja? Cekidot, Gan Sis!
Quote:
Tuan Rumah Ga Pernah Juara
Pebulu tangkis Inggris memang merajai All England di awal-awal turnamen ini digelar. Tapi sejak 2007, tak ada satu pun wakil tuan rumah yang berhasil meraih gelar juara. Terakhir kali wakil tuan rumah menjadi juara adalah pasangan ganda campuran, Nathan Robertson/Gail Emms di tahun 2005
Cuma 3 Negara Asal Eropa yang Bisa Juara
Bulu tangkis Eropa diselamatkan oleh tiga negara di All England. Spanyol, Denmark, dan Rusia sejauh ini yang baru bisa menjadi juara. Tine Baun, Lars Paaske/Jonas Rasmussen, Mathias Boe/Carsten Mogensen, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen (Denmark). Carolina Marin (Spanyol). Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia)
Cuma Tiongkok yang Pernah Sapu Bersih
All England 2009 berhasil dikuasai oleh Tiongkok. Lima sektor yang dipertandingkan, semua berhasil dimenangi oleh wakil Tiongkok. Lin Dan (Tunggal Putra), Wang Yihan (Tunggal Putri), Cai Yun/Fu Haifeng (Ganda Putra), Zhang Yawen/Zhao Tingting (Ganda Putri), dan He Hanbin/Yu Yang (Ganda Campuran) adalah para pemenang di edisi tersebut
Sektor Ganda Putra Dikuasai Indonesia
Indonesia berhasil berkuasa di sektor ganda putra. Sejak 2007, ada empat gelar yang berhasil dimenangi oleh para pemain Indonesia. Pasangan Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya berhasil juara di edisi 2017 dan 2018. Sementara dua gelar lainnya diraih oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di tahun 2014 dan 2019
Cuma Wakil Indonesia yang Bisa Hat-Trick
Sejak tahun 2007, tak ada pemain atau pasangan yang bisa juara All England selama tiga tahun beruntun. Satu-satunya yang bisa melakukannya adalah pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan tersebut berhasil jadi yang terbaik di edisi 2012, 2013, dan 2014
Pebulu tangkis Inggris memang merajai All England di awal-awal turnamen ini digelar. Tapi sejak 2007, tak ada satu pun wakil tuan rumah yang berhasil meraih gelar juara. Terakhir kali wakil tuan rumah menjadi juara adalah pasangan ganda campuran, Nathan Robertson/Gail Emms di tahun 2005
Cuma 3 Negara Asal Eropa yang Bisa Juara
Bulu tangkis Eropa diselamatkan oleh tiga negara di All England. Spanyol, Denmark, dan Rusia sejauh ini yang baru bisa menjadi juara. Tine Baun, Lars Paaske/Jonas Rasmussen, Mathias Boe/Carsten Mogensen, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen (Denmark). Carolina Marin (Spanyol). Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Rusia)
Cuma Tiongkok yang Pernah Sapu Bersih
All England 2009 berhasil dikuasai oleh Tiongkok. Lima sektor yang dipertandingkan, semua berhasil dimenangi oleh wakil Tiongkok. Lin Dan (Tunggal Putra), Wang Yihan (Tunggal Putri), Cai Yun/Fu Haifeng (Ganda Putra), Zhang Yawen/Zhao Tingting (Ganda Putri), dan He Hanbin/Yu Yang (Ganda Campuran) adalah para pemenang di edisi tersebut
Sektor Ganda Putra Dikuasai Indonesia
Indonesia berhasil berkuasa di sektor ganda putra. Sejak 2007, ada empat gelar yang berhasil dimenangi oleh para pemain Indonesia. Pasangan Marcus Fernaldi/Kevin Sanjaya berhasil juara di edisi 2017 dan 2018. Sementara dua gelar lainnya diraih oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di tahun 2014 dan 2019
Cuma Wakil Indonesia yang Bisa Hat-Trick
Sejak tahun 2007, tak ada pemain atau pasangan yang bisa juara All England selama tiga tahun beruntun. Satu-satunya yang bisa melakukannya adalah pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan tersebut berhasil jadi yang terbaik di edisi 2012, 2013, dan 2014
Itu dia beberapa fakta unik seputar para juara All England, sejak 2007 atau ketika BWF pertama kali memulai format turnamen berlevel Super Series. Ada yang bisa nambahin soal fakta unik kayak di atas ga nih, Gan Sis? Langsung komen aja yak!
2
1.4K
4
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan