Salam Kaskuser! Agan dan Sistah!

Pemilu tinggal hitungan jam. Pada besok rabu tanggal 17 April 2019 kita akan lihat siapakah yang berhasil sujud sukur dan siapakah yang mengucapkan selamat kepada lawannya. Pada besok pulalah kita akan lihat salah satu cobaan bagi rakyat Indonesia, agar jangan sampai terpecah belah melihat paslon Capres dan Cawapresnya kalah.

Namun yang ane ingin bahas dalam trit ini bukanlah soal kedua paslon tersebut. Bukan pula para pendukung dan barisan tim pemenangannya, maupun strategi dari kedua belah pihak. Yang ingin ane soroti disini adalah sebuah film.

Ya, sebuah film yang dengan cerdiknya diluncurkan saat masa tenang, dan pemilihan umum yang tinggal dipucuk mata, yang berhasil (kalo kata bahasa anak sekarang) lagi VIRAL-VIRAL-nya di media sosial, dan banyak kaum millenial maupun generasi x,y,z (you name it) yang mendadak sok tahu dan perduli tentang isu lingkungan hidup dan dampak dari ulah manusia dalam mengeruk kekayaan alam, di Indonesia pada khususnya.

Film itu adalah SEXY KILLERS. Huuu saat pertama kali mendengarnya terasa seperti sebuah judul dari video yang sangat susah dicari kodenya, bukan?





Namun sebenarnya, film dokumenter ini bercerita mengenai dampak lingkungan yang terjadi pada berbagai pertambangan di Indonesia, dan siapa saja orang yang bertanggung jawab dibalik peristiwa nahas ini. Bukan cuman kita rugi secara materiil, tetapi orang-orang yang berada di lingkungan terdampak juga merasakan akibat buruknya. Untuk tahu lebih detailnya, silahkan tonton sendiri di Youtube (kalau belum dihapus) atau di Kota agan bila ditayangkan, ya!
Ternyata, dampak dari film ini pada yang menontonnya sangatlah besar, dan memunculkan beragam penafsiran.

Ada yang bilang kalau dengan diluncurkannya film ini saat masa tenang menjelang Pemilu, maka si film tersebut tidak akan cepat ditindak lanjuti, lantaran larangan berkampanye dan segala hal yang berkaitan dengan paslon, pada masa tenang, sehingga film ini sukses melenggang ditonton banyak orang tanpa dicekal oleh pihak yang berkuasa.

Ada yang bilang, kalau film ini sangat propagandis, mengajak orang untuk membenci suatu orang/golongan yang ada di dalamnya, yang sangat erat kaitannya dengan Pemilu nanti.
Dan yang terakhir, menurut beberapa teman ane, film ini malah semakin mengajak para calon pemilih, terutama pemilih pemula dan Swing Voters, untuk tidak memilih saja alias GOLPUT!
Nah! Ini dia yang menjadi permasalahannya!

Katakanlah setelah melihat film dokumenter ini, agan sekalian menjadi malas untuk memilih keduanya karena satu dan lain hal, sementara tidak ada pasangan nomor urut 03, maka yang akan terjadi adalah GOLPUT!



Menurut hemat ane sih ya, dengan atau tanpa menonton film ini seharusnya kita sudah sadar dan awareterhadap berbagai isu di sekitar kita, termasuk isu dampak terhadap lingkungan ini. Memang segala ulah manusia rata-rata akan berdampak bagi alam sekitar. Kalau agan semua pada GOLPUT, sama saja bohong, karena toh KPU tetap akan melakukan penghitungan suara dan suara terbanyak, meskpun presentase suara masuk katakanlah hanya 60% , maka siapa yang paling banyak dialah pemenangnya.

Sekali lagi, pikirkanlah baik-baik dengan akal sehat agan sekalian. Kalau keduanya sama-sama memiliki sisi buruk, timang-timanglah, mana pilihan yang terbaik dari yang terburuk itu!
Choose the Best from the Worst!

Akhir kata dari TS, semoga pemilu dan pileg besok berjalan lancar, aman dan damai.

 
Sumber Gambar : 1, 2