Satu kesalahan akan mengundang kesalahan lainnya agar tidak dianggap sebuah kesalahan.

Satu kebohongan akan diikuti kebohongan yang lainnya agar kebohongannya menjadi sempurna.
_
_

Hai kaskuser lovers! Ketemu lagi, bareng aku Si Ratu halu nan lucuuu, dengan thread seru yang sudah tentu selalu ditunggu-tunggu.

Agan dan Sista! belakangan ini, banyak sekali pemberitaan mengenai kasus rudapaksaan yang dimana pelaku dan korbannya itu masih ABG, alias masih dalam usia labil.

Dalam usia seperti ini semestinya masih disibukkan dengan ihwal pendidikan dan tentang menata masa depan. Mirisnya lagi pelaku kerap kali diberitakan sedang dibawah pengaruh minuman keras.

Ini seharusnya menjadi PR besar bagi semua element masyarakat. Dimulai dari orang rumah, guru, hingga pergaulan.

Rumah adalah tempat pendidikan pertama bagi seorang anak. Didikkan orang tua adalah benteng bagi anak untuk memulai dunia baru diluaran. Sedangkan Guru, merupakan orang tua kedua setelah anak berada di sekolah.

Hal yang tidak kalah penting juga adalah pergaulan. Hendaknya para orang tua mengetahui anaknya berteman dengan siapa saja, agar anak terhindar dari pergaulan bebas yang sangat merugikan.

Jika beberapa pihak gencar menggaungkan menolak pernikahan dini atau menikah muda. Alangkah lebih bagusnya jika pun ada pelarangan anak agar tidak pacaran "dini".

("Pacaran yang baik itu setelah menikah") SEPAKAT?

Yups, ini merupakan jalan alternatif agar tidak ada korban-korban berikutnya. Agar tidak ada lagi Fifi-Fifi selanjutnya.

Siapakah Fifi? Ia seorang ABG yang tengah hamil muda, mati dibunuh pacarnya sendiri karena ogah didesak untuk menikahi sang korban.



Menurut sang nenek korban, Fifi adalah anak yang baik, sangat ramah dan pemalu.

Pada awalnya ia dirudapaksa oleh kekasihnya disebuah pemakaman umum. Setelah diadakan musyawarah secara kekeluargaan, pelaku bersedia tanggung jawab. kemudian mereka dijadwalkan akan menikah selepas lebaran.

Namun, disebabkan oleh kendala biaya, kemudian acara sakral itu pun ditunda lagi hingga direncanakan akan dilangsungkan sehabis iedul kurban.

Rupanya Saleh, demikian nama Si pelaku. merasa resah dengan desakan Fifi Si jantung hati yang kadung telah berbadan dua.

Kemudian ia pun berniat untuk menghabisi nyawa sang kekasih, hingga terjadilah tindakan bejat itu.

Fifi meninggal setelah dipukul oleh Saleh, pada waktu dinihari, ketika orang-orang terlelap bermimpi.

Agar tidak ketahuan, Saleh berinisiatif menggantung Fifi dengan tali rafia diatas pohon cengkeh. Supaya ketika orang-orang melihat nya tidak mengira dibunuh melainkan gantung diri.

Habis manis sepah dibuang. Sudah kenyang tubuh diganyang, eh, nyawa pun malah melayang. Sungguh tragis.

Sebagai orang tua, mari kita mengambil pelajaran dari kasus-kasus semacam ini agar lebih memperhatikan lagi anak-anaknya.

Bagi kaum hawa, mari kita pandai-pandai menjaga diri. Mulailah menghargai diri sendiri agar tidak mudah digoda para lelaki.

Dan bagi para lelaki, sebaiknya mampu menahan diri agar tidak ada penyesalan dikemudian hari. Ketika sudah merasa mampu akan lebih bagus jika menikah saja.

Ketika kalian berniat menyakiti seorang perempuan, bayangkan bagaimana jika hal itu terjadi pada ibumu, saudarimu, atau anak perempuanmu.

Pada akhirnya thread ini pun menemui ujungnya. Agan dan Sista jangan bosan tinggalin jejak cendol, rate, dan silahkan berkomentar ria namun tidak mengandung unsur porno dan SARA.

Don't forget subscribe and follow me. Bye ....

: