Tempat tinggal idaman saya yang pertama adalah di kota Madinah, dengan tidak mengurangi rasa cinta saya terhadap NKRI
tentu saja.

Jika di negeri kesatuan Republik, jujur sedari dulu saya sangat mengagumi pemerintahan di Aceh yang berbasis syariah. Karena itulah tempat tinggal idaman ke-2 saya adalah negeri serambi Mekkah.

Kenapa? Mungkin sebagian ada yang penasaran alasannya saya memilih kedua tempat tersebut. Alasan saya sederhana saja, karena merasa diri yang belum memahami agama dengan sempurna maka, jika ada ditempat tersebut saya akan terbantu sekali untuk bisa memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Lalu dimanakah tempat tinggal idaman kalian Gansist?!




Pulau yang berada di ujung barat Indonesia ini memiliki senjata khas Rencong, dan memiliki lagu daerah berjudul bungong jempa, lagu itulah yang kemarin dinyanyikan oleh sebuah band papan atas di ibukota sebagai pembukaan.

Disaat membawakan lagu pertama, situasi masih kondusif. Namun keadaan menjadi berubah ketika band ini menyanyikan lagu selanjutnya, tiba-tiba saja seseorang berteriak agar konser itu dihentikan.

Panitia acara pun sigap menghadapi kemungkinan yang ada, maka kemudian mereka mengajak oknum tersebut bernegoisasi. Kesepakatan tidak tercapai, dilagu berikutnya sekelompok orang kemudian merangsek maju ke arah panggung.

Hingga pada akhirnya sound dimatikan dan konser dihentikan, padahal seharusnya band tersebut dijadwalkan bakal menyanyikan 10 lagu.





Usut punya usut, konser tersebut memang sudah bermasalah sedari awal. Dimulai dari poster photo personil wanita band Base jam yang tidak berhijab. Yang tentu saja ini sangat tidak sesuai dengan peraturan perda setempat, Hingga panitia acara yang melanggar kesepakatan.

Awalnya panitia menjelaskan bahwa band tersebut hanya mengendorse kuliner Aceh.
Kalau pun menyanyi maka yang diperbolehkan hanya lagu daerah dan lagu religi, namun pada kenyataannya Base jam tetap bersenandung lagu, "bukan pujangga".

Hal demikian kemudian memicu amarah masyarakat setempat sehingga penutupan paksa konser pun terjadi.

Hal ini sangat disayangkan para personil band tersebut. Melalui akun instagramnya mereka meminta maaf kepada warga yang sempat menonton mereka dan terhenti dengan tiba-tiba.



Semoga saja kedepannya tidak ada lagi kejadian yang serupa, ya Gansist! Bagi para seniman hendaknya kejadian ini dijadikan pelajaran agar lebih berhati-hati dan memahami betul setiap kesepakatan yang sudah dibuat.

Kita masih patut bersyukur karena kemarin tidak sampai menimbulkan kekacauan besar, meski pun sudah pasti menimbulkan kerugian.

Oke Gansist, thread ane kali ini dicukupkan sampai disini. Silahkan share, rate, subscribe, and follow me, dan jangan lupa bahagia.

See you ....