Kalimantan Timur sudah fix dijadikan ibukota baru nantinya oleh Presiden Joko Widodo, untuk daerahnya sendiri ada di sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara dan sebagian lagi di Kabupaten Penajem Pasar Utara. Semua itu mempunyai alasan karena Jakarta sudah kurang kondusif sebagai ibukota. Lantas pengumuman ini langsung disambut pro dan kontra dikalangan masyarakat tanah air, ada yang bilang kalau pindah ke Kalimantan akan mengancam keanekaragaman hayati, tapi ada juga yang mengatakan setuju kalau memang dipindahkan apalagi Jakarta polusi udaranya makin tinggi, dan masih banyak lagi opini-opini dari masyarakat.



Wacana pemindahan ibukota memang sudah ada sejak lama, tetapi baru sekarang ini direalisasi di masa pemerintahan Jokowi. Kalau dari pandangan ane nih, pemindahan ibukota ini bagus-bagus aja soalnya yang dipindahkan cuma pemerintahannya saja dan untuk persoalan industrinya tetap di Jakarta.

Ane tahu betul pemerintah sudah prihatin banget dengan tingginya populasi di Jakarta sehingga mereka mencoba untuk memberikan efisiensi populasi terbaik dan merencanakan dampak kota lingkungan, ini adalah rencana induk jangka panjang. Ane sadar sih pasti akan ada inefisiensi boros dari anggaran APBN, sementara rata-rata masyarakat Indonesia tidak setuju kalau anggaran ini dilimpahkan ke ibukota baru karena masih banyak hal yang lebih penting ketimbang itu. Ane mengerti sih apa isi hati netizen Indonesia.

Tetapi ane masih yakin sama pemindahan ibukota ini sudah dipikirkan jauh lebih matang oleh para pemerintah terutama Presiden Jokowi. Meski demikian, ane sendiri tidak mengesampingkan ada banyak masalah yang harus diatasi sejak dini. Apakah pemerintah dapat bekerja secara lebih efektif ketika ibukota pindah? Apakah ekonomi masyarakat Indonesia akan meningkat atau apakah kesenjangan antar pulau akan berangsur-angsur hilang? Semua itu akan dijawab dalam beberapa tahun mendatang. Kita tidak boleh menilai pemindahan ibukota ini dalam jangka waktu pendek, tetapi bagaimana efek kedepannya. Karena kalau menilai sekarang sama aja jika kita menilai bayi yang baru lahir bahwa anak ini pasti akan sukses, padahal belum tentu kan.