Kabar duka baru-baru ini menjadi perbincangan hangat dikalangan netizen, Presiden Ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto pada tanggal 11 September 2019. BJ Habibie meninggalkan dua anak laki-laki dan keenam cucunya. Duka ini bukan cuma untuk keluarga mereka saja, tetapi hampir semua lapisan masyarakat Indonesia turut berbelasungkawa atas meninggalnya beliau dan pemerintah juga menghimbau ke masyarakat agar memasang bendera merah putih setengah tiang selama tiga hari untuk penghormatan terakhir BJ Habibie.



BJ Habibie merupakan pemimpin negara yang revolusioner, banyak gebrakan beliau yang selalu diingat masyarakat Indonesia dan salah satunya yaitu pembuatan pesawat buatan anak negeri. Pasti ada yang bertanya, kenapa beliau bisa membuat pesawat sendiri untuk tanah air? Jawabannya karena beliau haus akan ilmu dunia aviasi, hal ini menjadikannya sebagai sosok inspiratif yang ane sangat kagumi. Beliau memang sejak kecil memang sudah suka dengan pelajaran yang berhubungan dengan pesawat. Hasilnya ketika tamat sekolah menengah atas, ia lanjut di ITB mengambil kuliah elektro, tetapi itu cuma beberapa bulan saja. Ia meninggalkan kampus sebelumnya dan kuliah di Jerman.

Semua orang tahu apa tujuan beliau kuliah di Jerman, ia bertekad menjadi orang yang bisa berguna buat bangsanya dan ingin membuatkan pesawat terbang supaya bisa mempermudah rakyat Indonesia ke berbagai pulau di Indonesia. Justru dari sinilah, asal-muasal beliau ingin kuliah di Jerman agar mimpinya tadi tercapai.



Tidak seperti dengan mahasiswa Indonesia lainnya yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah saat itu, beliau malah kuliah di Jerman dengan biaya sendiri dari orangtuanya. Buktinya kalian bisa lihat sendiri, ketika di film "Rudy Habibie" beliau sempat nangis karena uang kiriman dari ibunya belum masuk. Pas menelpon ke rumah, beliau malah kasihan dengan perjuangan ibunya yang rela banting-tulang agar BJ Habibie bisa menyelesaikan kuliahnya.

Dari hal kecil ini, kita bisa jadikan beliau sosok inspiratif di dunia pendidikan. Walaupun tidak mempunyai dana yang mencukupi, tetapi beliau berusaha untuk tetap melanjutkan mimpinya. Harapan ane sih, anak-anak Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan eyang Habibie.