Dilantiknya Bapak Joko Widodo dan Bapak Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 yang digelar di Gedung DPR/MPR pada tanggal 20 Oktober 2019, tentu mendapatkan do'a dan dukungan dari semua rakyat Indonesia. Bukan hanya do'a untuk kesehatan, dan kemampuan keduanya dalam menjalankan tugas. Melainkan juga berbagai harapan untuk Indonesia 5 tahun kedepan dari rakyat kecil khususnya yang sudah mengusung Bapak Jokowi-Amin menduduki kursi kepresidenan, dan seluruh warga Indonesia pada umumnya. Karena ketika sudah menjadi presiden dan wakil, mereka sudah menjadi milik rakyat Indonesia, bukan lagi milik partai.

Beberapa harapan sebagai rakyat kecil, dan mudah-mudahan bisa mewakili do'a dan harapan masyarakat untuk 5 tahun kedepan:

1. Mudah Dalam Mendapatkan Pekerjaan

Sebagai rakyat kecil, apalagi tingkat pendidikan yang dimiliki rendah, tentu juga menginginkan pekerjaan yang layak dan mudah di dapatkan. Misalnya saja, memberikan kesempatan kepada seorang tukang becak yang memiliki pendapatan tidak tetap dan ingin memiliki pendapatan tetap untuk menunjang kehidupan sehari-hari, tapi hanya memiliki ijazah pendidikan hanya di tingkat SD atau SMP, diberikan kesempatan untuk bekerja menjadi tukang kebun atau cleaning service di perusahaan, dengan hanya pendidikan yang dimiliki. Soalnya banyak sekali lowongan pekerjaan yang mempermasalahkan ijazah untuk mendapat pekerjaan. Walaupun yang dibutuhkan seseorang untuk bersih-bersih, kualifikasi pendidikan minimal SMA.

Bukan hanya ijazah dengan pendidikan menengah saja, jika kita mau mencermati banyak lulusan sarjana yang masih menganggur, dikarenakan banyak kualifikasi yang diberikan kepada calon pelamar kerja, dimana itu menjadikan kendala-kendala yang tidak semuanya dapat melalui karena keterbatasan. Selain itu, kekuatan terbesar yang menjadi kendala para pencari kerja yang sudah tidak lagi menjadi rahasia umum, "Orang Dalam/titipan", karena mereka memiliki kekuatan yang dasyat menggeser posisi orang lain dengan cara yang tidak sehat.

Dalam lowongan pencari tenaga kerja, kadang juga memberikan kualifikasi yang standarnya kurang jelas, misalnya pelamar harus memiliki penampilan yang menarik, atau good looking. Padahal menarik atau tidaknya seseorang itu sangat relatif. Tergantung siapa yang menilai. Selain itu, tinggi badan sekarang juga menjadi patokan.

Padahal dalam dunia kerja yang harus diperhatikan tidak sepenuhnya tentang keadaan fisik dan ijazah seseorang. Namun kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan yang dapat menunjang majunya suatu perusahaan. Terlepas dari itu, untuk setiap posisi di perusahaan tetap di posisikan sesuai dengan kemampuan masing-masing pekerja.

Karena kualitas yang dihasilkan seseorang berdasarkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki akan berdampak pada kemajuan perusahaan itu sendiri dan kemudahan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.

Menoleh pada 74 tahun Indonesia merdeka, Indonesia belum sepenuhnya merdeka dari pengangguran dan kemiskinan. Meski angka TPT sebesar 5,01%, Indonesia masih berada diurutan kedua terbanyak pengangguran diantara negara-negara ASEAN.

Dengan mudahnya pencari kerja mendapatkan pekerjaan, maka tingkat pengangguran akan berkurang. Jika pengangguran berkurang, tingkat kriminalitas seperti pencurian, penjambretan, perampokan, dan lain-lain tindak kejahatan dari pengangguran dapat terkurangi. Selain itu, juga diharapkan dapat mengurangi tingginya tingkat kesenjangan sosial.

2. Kesejahteraan Para Petani Meningkat


Mantan Presiden RI, Bapak Yusuf Kalla pun terus mengingatkan, agar kesejahteraan petani harus terus diperhatikan.

Berikut grafik terkait :


Dari data tersebut, masalah pertanian seakan tidak ada habisnya. Bahkan Indonesia yang merupakan negara agraris pun mengimpor beras dari negara tetangga. Disini sangat diharapkan perhatian yang lebih serius dari pemerintah untuk kemajuan pertanian di Indonesia dan kesejahteraan para petani.

3. Lebih Memperioritaskan Kepentingan Rakyat

Dengan dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, rakyat berharap agar kepentingan rakyat lebih diperioritaskan. Mengingat beberapa RUU KUHP yang dianggap tidak pro terhadap rakyat. Oleh karena itu, inilah saatnya pemimpin Indonesia menjawab dan menunjukkan kepada seluruh warga Indonesia, bahwa segala kebijakan yang dibuat adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Bukan untuk kepentingan golongan ataupun masing-masing Individu. Semoga Indonesia dengan memperioritaskan kepentingan rakyat, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat tercapai.

Demikian harapan rakyat kecil untuk Indonesia 5 tahun ke depan. Semoga kesejahteraan rakyat dan kedamaian bangsa terus meningkat. Mari kita sama-sama bersatu dalam nusa, bangsa, dan bahasa.

Semoga thread ini dapat melengkapi do'a, dan harapan untuk Indonesia 5 tahun kedepan. Aamiin.