Hallo agan dan sista semuanya,semoga agan dan sista dalam keadaan sehat walafiat dan berbahagia dimanapun gan sist berada


Kesempatan kali ini ane akan membahas seputar pulau komodo,salah satu pulau tempat tinggal hewan purba yang hanya bisa ditemui di Indonesia.

Sumber


Sejak dijadikan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia pada tahun 2012 lalu.Pulau komodo semakin dikenal luas,dan berdampak pada warga yang tinggal disana.Banyak yang menggantungkan hidup dari pariwasata pulau komodo.


Beberapa waktu lalu sempat ada kabar pulau komodo akan ditutup untuk keperluan konservasi,tentu hal ini mendapat penolakan dari warga yang tinggal disana.Desa Komodo saat ini dihuni 1.818 jiwa,sudah ratusan tahun warga masyarakat tinggal disana dan hidup berdampingan dengan komodo.


Komodo merupakan bagian tak terpisahkan bagi mereka,sudah layaknya saudara.Warga sendiri sudah menyatakan menolak pindah,begitu ada wacana penutupan pulau komodo.Hubungan antara komodo dan warga Desa Komodo,tidak lepas dari legenda dan kepercayaan masyarakat,terkait asal-usul dari komodo sendiri.

Dahulu kala ada legenda tentang Putri Najo,mempunyai anak kembar laki-laki,yang satu manusia dan satunya lagi berwujud komodo.Sebaebegitulah nama panggilan untuk anak Putri Najo yang berwujud komodo.Beranjak dewasa sebae membuat masalah dengan mencuri ayam tetangga,hingga akhirnya ibu dan saudaranya mengantar sebae untuk tinggal dihutan.




Sumber



Dan sampai sekarang legenda tersebut masih diceritakan turun temurun,jika pemerintah ingin memindahkan warga.Tentu saja bukan perkara mudah,selain faktor mata pencaharian dari pariwasata komodo.


Hubungan dan kepercayaan masyarakat dengan komodo begitu erat,kalau ingin membuat komodo tetap terjaga habitat dan populasinya.Pemerintah sebenarnya bisa bekerja sama dengan masyarakat untuk melestarikan komodo,sehingga tidak harus dengan memindahkan warga atau menaikkan harga tiket masuk pulau.

Masyarakat Desa Komodo sudah hidup bersama komodo lebih dari 100 tahun,dan selama ini belum ada konflik serius antara masyarakat dan komodo.Ini membuktikan bahwa masyarakat sebenarnya sangat menjaga komodo dan tempat tinggalnya.


Semoga pemerintah benar-benar mengkaji ulang masalah ini,ada juga wacana membuat museum dan mebangun fasilitas berkelas internasional.Ane rasa saat ini belum perlu,alangkah lebih baiknya kalau pulaunya tetap dibiarkan alami seperti ini.Jika dibangun fasilitas seperti museum yang ane katakan,bukankah selama proses pembangunan akan mengganggu komodo itu sendiri kedepannya ?





Sumber


Gubernur NTT mengatakan ingin agar komodo tetap liar dan agresif,serta mengembalikan sifat alami komodo dengan cara menaikkan harga tiket dan pembatasan turis yang datang.
Walaupun tujuannya baik untuk menjaga komodo itu sendiri,tapi mungkin bisa dicarikan solusi lain terlebih dulu.
Seperti pelarangan pemberian makanan pada komodo,yang kemudian membuatnya malas mencari mangsa.Dan juga mengurangi interaksi dengan komodo,dimana turis hanya boleh melihat komodo dari jarak sekian meter (tidak terlalu dekat) ini menurut ane ya gan sist (cmiiw).


Semoga saja pemerintah bisa mengambil langkah yang tepat,dan tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah ini.Menjaga habitat alami komodo itu memang harus,tapi jangan lupakan warga masyarakat Desa Komodo.


Jangan sampai keputusan yang diambil merugikan masyarakat,harus ada kajian mendalam akan dampak yang terjadi dimasa mendatang.Mereka yang sudah mengangap komodo seperti saudara sendiri,pasti akan terus menjaga dan melestarikan komodo.