Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iluvtariAvatar border
TS
iluvtari
Bahkan Cinta Seorang Ibu pun Kadang Konyol, Gengs!



Tak satu dua orang yang bilang padaku, setelah jadi emak-emak, tahulah kenapa durhaka pada ibu itu dosanya besar. Hamilnya sakit, melahirkan sakit, pertama menyusui sakit, mengasuh anak pun capeknya bukan main.

Bukan, itu bukan bentuk keluhan. Kalau bukan karena sayang, tidak mungkin para perempuan di seantero jagat ini mau melakukannya.

Pagi tadi Mamakku ngomel-ngomel. Di TV lokal, beliau menonton berita tentang seorang nenek yang ketahuan menyembunyikan sabu di dalam kemaluannya.

Hal itu diketahui petugas lapas kelas II B, Tebo, saat pelaku bersama cucunya datang untuk menjenguk anaknya yang berada di tahanan.

Sedianya sabu itu akan ia berikan pada sang anak. Miris, ketika petugas mengetahui perbuatannya, pelaku malah berusaha menyuap petugas, tapi ditolak.

Ketika diwawancarai, sang nenek berdalih ia tidak tahu barang apa yang ia bawa. Tapi ketika wartawan bertanya, anaknya ditahan karena kasus apa, pelaku menjawab lugas, "Yokasus kayak inilah!"


"Sabu?" tegas wartawan. Dan perempuan usia 50-an itu mengiyakan dengan anggukan.


"Nah, jadi tahulah diotu! Anak bukannyo diajari baek, malah dikasih obat. Emak macam apo tu!" Mamakku ngedumel dengan remote di tangan.


Mamakku kan menopause, jadi bawaannya mau ngegas aja. Sedangkan aku yang sok logis berpikir, itulah yang namanya ibu. Saking cinta pada anak, apa pun diberi. Bahkan dengan risiko dipenjara 20 tahun (tuntutan hukuman menurut berita tersebut).

Umar bin Khattab bercerita, suatu ketika, Rasulullah saw bersama para sahabat melihat seorang ibu sedang bersama bayinya. Beliau bertanya, "Mungkinkah ibu itu tega melempar bayinya ke dalam api?"


Sahabat menjawab, "Tidak, ya, Rasul."


Lalu Nabi berkata, "Allah lebih sayang kepada hamba-Nya melebihi sayang seorang ibu kepada anaknya." (Muttafaq 'alayh).


Begitulah, apa pun yang kita mau, pasti diberi oleh ibu. Karena beliau tidak tahu apa yang akan terjadi, dan lebih mengutamakan perasaan daripada logikanya. Hadis itu juga yang membantuku berpikir positif jika tidak berhasil mendapatkan apa yang kuinginkan. Dia lebih tahu, mungkin memang sebaiknya tidak kudapatkan. Atau suatu saat nanti ketika waktunya tepat.


Kusampaikan hadis itu pada Mamak. Beliau diam, entah menyimak ucapanku, atau berusaha khusyuk mendengar pertanyaan terakhir wartawan pada nenek yang tengah tersandung kasus itu.


"Dibayar dak, Nek? Dijanjiinberapo?"


"Limoratus!" jawab si nenek santuy.

Halah, ternyata ....




sumber gambar: jambiupdate.co
tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
384
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan