Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Sosok Tak Kasat Mata Ditempat Kerja



Seminggu sudah berlalu sejak aku tiba dikota Malang,aku dan dua orang temanku Damar dan Ardi.Telah melewati training kerja ini dengan lancar,kami harap hal ini akan terus berlanjut sampai tiga bulan kedepan.Agar kami bisa diangkat jadi karyawan tetap,dari 30 orang yang datang kemarin.Kami dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok A,B,dan C.





Kelompok A dan B dipindah ke tempat training lain dipusat kota Malang.Sementara kelompok kami (Grup C) tetap tinggal dibangunan tua ini (pinggiran Kota Malang),area tempat training kami ini ada beberapa bangunan yang sudah tidak difungsikan.Beberapa cat temboknya mulai mengelupas,bangunan tua ini difungsikan menjadi gudang barang sekarang.Tapi beruntung mess tempat kami tinggal kondisinya masih bagus dan layak pakai,setidaknya catnya masih dalam kondisi bagus dibandingkan bangunan lainnya saat itu.



*****




Hari Minggu kami dapat jatah libur,tidak ada aktifitas kerja.
Saat hari libur seperti ini,bangun siang sudah jadi hal yang wajar bagi kami.
Aku terbangun dari tidur,karena merasakan perutku rasanya melilit tidak karuan,segera bangkit dari tempat tidur dan menuju toilet yang berada diluar.Letak toilet dan kamar mandi berada diluar bersebelahan dengan bangunan tua yang dijadikan gudang,berada ditimur mess karyawan.Sementara mess berada disebelah barat gudang,menghadap ke timur.


Saat sedang ditoilet,aku dengar ada suara gemricik air dikamar mandi sebelah.

Siapa yang mandi dijam segini ya ?,mungkin ini Damar atau Ardi ?

Dua orang teman yang kusebut,adalah salah satu orang yang mandi paling awal dikelompok kami.Tapi saat tadi aku bangun,aku melihat mereka masih tertidur pulas.
Aku pun mulai mengingat sesuatu saat terbangun tadi,enam orang temanku masih tidur.Sementara tiga orang lainnya tak tahu kemana perginya,apa salah satu dari mereka yang sedang mandi ?


Selesai dengan urusan perut aku keluar dari toilet,suara gemricik dikamar mandi sebelah sudah tidak terdengar lagi.Aku penasaran siapa yang berada didalam,saat itu niat usilku muncul untuk mengerjai sosok yang ada dikamar mandi sebelah.Aku berdiri didepan pintu kamar mandi yang tadi terdengar suara gemricik air,waktu itu pintunya sedikit terbuka,aneh pintunya sengaja tidak dikunci.

Orang ini lupa mengunci pintu ?,pikirku waktu itu.

Tanpa pikir panajang,langsung saja aku dobrak pintu dengan menendangnya.Alih-alih ingin membuat seseorang kaget,tapi aku sendiri justru yang kaget.Saat pintu terbuka aku terkejut bukan main.Ternyata tidak ada orang disana !,tapi lantainya terlihat basah seperti baru saja dipakai mandi.


Lantas suara gemricik air itu dari siapa ?,kalau kamar mandinya kosong ?







"Setan alas !!!",umpatku sambil berlari meninggalkan tempat itu menuju mess karyawan.Sampai dimess,aku coba melihat keberadaan teman-temanku,posisinya masih sama.Mereka masih tertidur,dan tiga orang lainnya belum kembali.


Aku menghela nafas panjang,sebaiknya aku keluar sejenak mencari segelas kopi,untuk menjernihkan pikiran.Aku melihat jam dimess masih menunjukkan pukul 06.00.Mungkin aku hanya berhalusinasi saja,aku berjalan menuju pintu gerbang di sebelah utara mess kami.Disana juga ada satpam yang bertugas berjaga malam setiap harinya,aku masuk ke pos untuk minta izin keluar sebentar.Kebetulan yang berjaga waktu itu adalah Pak Hari.


"Pak saya izin mau keluar sebentar ya ." Ucapku sambil duduk disalah satu kursi.

"Mau kemana mas ?,masih pagi begini.Mau nyusul temannya yang keluar bertiga tadi ?" Tanya Pak Hari padaku.


"Nyusul ?,tidak pak.Memangnya kemana tiga orang itu pergi pak ?.Saya cuma mau ke warung kopi sebentar,mau beli kopi sama gorengan."


"Mereka bilang mau jalan-jalan sebentar,ingin tahu keadaan sekitar.Kalau mau kopi,ini saya buatin sekalian,kebetulan saya juga mau ngopi." Ucap Pak Hari sambil mengaduk kopi digelasnya.







Akhirnya aku menerima tawaran Pak Hari,dan karena beliau sudah lama bekerja disini.Mungkin beliau tahu sesuatu,ada beberapa hal ganjil yang tidak aku ketahui dari tempat ini.


"Pak tadi pagi saya ke kamar mandi,mendengar ada suara gemricik air dikamar mandi.Pintunya sedikit terbuka,pas saya coba buka pintunya,ternyata tidak ada orang.Mungkin bapak tahu sesuatu ?"


"Menurut cerita yang saya dengar selama ini,memang disana ada penunggunya mas.Percaya atau tidak,konon ada perempuan cantik disekitar area gudang dan kamar mandi itu." Jawab Pak Hari menatapku dengan wajah serius.


"Sosok wanita ya pak ?,bapak pernah melihatnya ?"


"Kalau melihat belum pernah,tapi kalau mendengar suara gemricik air,suara tawa wanita dibelakang dan suara berisik digudang,saya sudah sering dengar.Itu hal biasa buat saya mas ." Ucap Pak Hari,sambil menunjuk ke arah kamar mandi dan gudang.


Benar ternyata,ada hal yang tak beres disini."Heh ? sek...sek...Suara tawa wanita ?,maksud bapak yang dibelakang bangunan tua itu ?" Aku ingat ketika pertama kali datang,saat sore hari sehabis bekerja aku dan Damar istirahat disekitar lokasi dibelakang bangunan tua itu.Aku juga mendengar suara tawa wanita,tapi saat itu aku tanya ke Damar,dia bilang tidak mendengarnya.


"Jadi mas juga pernah dengar ?,itu memang ada mas.Tidak perlu takut,selama kita menjaga sikap dan tutur kata kita disini.Mereka tidak akan mengganggu,mungkin masnya kemarin lagi diajak kenalan." Ucap Pak Hari kemudian menyeruput kopi dicangkirnya.


"Kenalan ya pak ?,tapi cara kenalannya benar-benar tidak lucu pak." Jawabku sedikit kesal,lalu aku meminum kopi yang sudah dibuatkan Pak Hari.Pahitnya kopi kadang bisa menenangkan kegelisahan dihati,kemudian Pak Hari melanjutkan ceritanya.


"Pak Ilham yang ditugaskan melihat para karyawan training kemarin,dia orang yang pernah melihat sosok itu dikamar mandi mas.Menurut cerita Pak Ilham,wanita cantik itu berambut panjang,mengenakan gaun putih panjang,dia hanya tersenyum kemudian menghilang.Apa mas tidak kepingin melihat sosoknya yang cantik itu ?" Ucap Pak Hari menggodaku,diikuti tawa dari beliau.


"Maaf pak walaupun cantik,kalau bukan manusia,saya tidak ingin bertemu pak !" Jawabku,Pak Hari yang mendengar jawabanku hanya tertawa.


Tapi setidaknya aku sedikit lega,karena bukan hanya aku yang mengetahui keberadaan sosok itu.Benar kata Pak Hari,selama kita tidak mengganggu dan tetap menjaga perkataan kita.Mereka tidak akan mengganggu,persis seperti apa yang dikatakan ibuku dulu sebelum pergi merantau.Kalau berada ditempat yang sekiranya wingit (angker),aku harus menjaga sikap dan juga tutur kata.Dan pagi itu dengan segelas kopi aku habiskan banyak bercerita dengan Pak Hari,untuk menghilangkan trauma dan ketakutanku.



Sumber cerita:based on true story bersama kawan sewaktu merantau di Malang.




si.matamalaikat,22 Maret 2020


Q
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
infinitesoulAvatar border
infinitesoul dan 3 lainnya memberi reputasi
4
931
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan