Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Asal Usul Buzzer, Pengaruh Dan Ancamannya


Buzzer, sebuah alat elektronik yang bisa mengubah sinyal elektrik menjadi suara. Meski demikian ada satu lagi penggunaan istilah buzzer dan itulah yang akan kita bahas.

Kita pasti tau apa itu buzzer, orang orang yang dibayar untuk mendukung pihak tertentu dengan menggiring opini orang orang melalui internet. Buzzer bisa dikategorikan sebagai pekerjaan yang tugasnya musiman.

Fakta menunjukkan bahwa buzzer mulai bermunculan seiring dengan kemunculan twitter. Dikala itu buzzer lebih sering digunakan untuk hal hal personal seperti menghujat orang yang tidak kau sukai.



Lalu buzzer politik pun mulai bermunculan di indonesia pada pemilihan gubernur jakarta pada tahun 2012. Disana tim jokowi-ahok memiliki tim buzzernya sendiri yang bernama JASMEV (jokowi ahok social media volunter) yang berisi para pendukung yang mempromosikan mereka di social media.

Buzzer menjadi lebih ramai dalam pemilu presiden 2014 dan sejak saat itu citra buzzer mulai memburuk karna serangan serangan yang menjurus ke hoax.

Mungkin serangan buzzer yang paling parah adalah saat pilkada jakarta lalu yang membawa isu agama dan ras yang seharusnya menjadi toleransi bersama.



Lalu apakah buzzer hanya ada di indonesia? Tidak, buzzer ada dimana mana. Selama ada kepentingan politik maka akan ada buzzer.

Contohnya saat pemilu amerika serikat pada 2016. Kemenangan Trump yang tidak disangka tidak lepas dari dukungan buzzer politiknya yang bekerja keras menggiring opini orang orang di internet melalui narasi, video hingga meme.

Lalu seberapa berbahaya buzzer bagi diri kita? Sebaiknya jangan anggap remeh karna yang namanya penggiringan opini itu amat berbahaya dan bisa berjalan tanpa kita sadari.



Contohnya saya, dulu saya sama sekali tidak ada dendam sama BTS atau boyband korea lainnya namun sejak berkecimpung di 1cak saya mulai memanggil mereka plastik. Itu mengerikan.

Mungkin anda merasa tidak terpengaruh namun yang namanya alam bawah sadar itu bekerja diluar kehendak kita. Bisa saja kepitusan yang anda pilih saat pemilu dulu adalah hasil dari kerja keras buzzer.

Terlebih saat ini buzzer bukan hanya sekedar pengiring opini namun juga penyerang sekaligus pengalih fakta.

Ingat saat ahok dijelek jelekkan saat pilgub kemarin karena dia cina? Ingat saat bintang emon diserang demi mengalihkan isu penyiraman novel baswedan? Selalu ada buzzer yang bermain di dalamnya dan semua itu dilakukan demi kepentingan satu pihak yang sudah membayar mereka.



Buzzer memiliki sisi positif yang mana berfungsi menyebar luaskan informasi namun sisi negatif yang mana buzzer digunakan untuk menyerang pihak lain atau menebar hoax adalah ancaman yang amat berbahaya untuk negara ini.

Bayangkan saja kalau orang yang kita pilih sebagai presiden adalah koruptor? Kita tanpa sadar memilihnya karna banyaknya hoax terhadap pemimpin yang bersih sehingga bukannya semakin maju negara ini malah jatuh ke tangan orang yang hanya mengandalkan buzzer untuk menjatuhkan saingannya.

emoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takutemoticon-Takut

So, bagaimana menurut anda? Tertafik untuk jadi buzzer? Meski menjadi buzzer setidaknya jadilah buzzer yang berkualitas.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur
delia.adelAvatar border
aratafAvatar border
kekefadilahAvatar border
kekefadilah dan 2 lainnya memberi reputasi
3
539
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan