Selamat pagi, siang, sore, malem sahabat Kaskuser!

Sebagian orang hari ini sedang menikmati liburan. Sebagian lagi kerja tanpa mengenal kata libur. Apapun itu, tetap semangat ya ....

Hari ini ane mau bikin thread tentang mantan dan manten yang belakangan ini banyak memenuhi berbagai media masa. Okey, cekidot!

Jodoh, maut, dan rezeki adalah sebuah misteri. Kita hanya wajib berikhtiar semaksimal mungkin lalu menyerahkan segala keputusan kepada-Nya.



Bersyukurlah ketika segala keinginan tercapai. Tetap bersyukur meskipun kegagalan menyapa, karena itu pertanda Allah tengah menyiapkan sesuatu yang tidak terduga, dan sudah pasti jauh lebih baik dari ekspektasi kita.

Bersedih itu manusiawi, tetapi berusahalah untuk bersikap sewajarnya. Patah hati itu biasa, tetapi putus asa adalah dosa.

Sungguh hati ane teriris begitu membaca seorang bocah kelas satu SMP yang mati gantung diri hanya karena ditinggal nikah pacarnya. Duh, padahal ane usia segitu bahkan belum ngerasain suka sama cowok.

Usia segitu tuh masih polos-lolosnya. Masih main lumpur di sawah, mandi aja masih harus diomelin sama Emak. Boro-boro ngerti centil-centilan. Eh, tapi mungkin sekarang zamannya emang udah berubah, sih.

Ngomongin soal mantan sama manten emang gak ada habisnya. Belakangan netizen pun lagi dihebohkan oleh mantan pasangan yang kini, mantan cowoknya udah jadi manten. Dan si mantan ceweknya datang sebagai tamu undangan.

Google

Seperti biasa, netizen +62 emang super maha tau. Alih-alih mengucapkan turut berbahagia pada mempelai, mereka justru beramai-ramai mengucapkan turut bersedih dan memuji ketegaran sang mantan.

Tegar? Hello!
Kok, berasa gak pada tempatnya ya? Secara mereka, kan dah putus lama dengan cara baik-baik pula. Jadi, gak usah lebay lah.

Bukan apa-apa kasian sama mempelai wanitanya. Seolah dia udah ngerebut pasangan orang lain. Padahal kan, mereka kenal pun melalui proses ta'arufan.

Memang, menghapus kenangan itu pasti tidak mudah. Itulah kenapa agama melarang berpacaran. Salah satunya agar kita terhindar dari kenangan bersama sang mantan.

Etapi, ane suka heran sama anak zaman now. Ngakunya gak pernah pacaran. Tapi, chat mesra sama cowok melebihi chat pasangan suami istri.

Katanya gak pernah pacaran, tapi neplok sana-sini gak masalah. Pegangan tangan, rangkulan, sender-senderan, suap-suapan, perhatian yang tanpa batas, sama sekali gak masalah. Ane jadi mikir, jadi pacaran menurut versi mereka itu seperti apa? Apa harus ML dulu baru mau dibilang pacaran.



Etapi, ada lho yang ngaku gak pernah pacaran nyatanya udah gak perawan. Ulluulluuuu. Ternyata mereka gak suka dibilang pacaran, tapi hubungan tanpa ikatan, its okeyy.

Kembali ke topik ketika manten ketemu mantan. Sudah seharusnya memang mereka bersikap biasa aja. Karena ketika memutuskan berpisah, artinya sudah sepakat untuk melanjutkan hidupnya masing-masing. Jadi, sebagai penonton berhentilah mengait-ngaitkan, sementara orangnya bersikap biasa aja.

Tapi, kan kasian, udah empat tahun pacaran, nikahnya malah sama orang lain. Namanya juga takdir, kan Tuhan yang nentuin, kita yang jalanin, netizen yang julidin.

Intinya sih, mari bijak berkomentar dimana saja. Jangan sampai kemudian komentar kita mempengaruhi suasana. Jadilah netizen yang smart, bukan netizen yang julid.

Jika ternyata kita bernasib sebagai mantan yang datang menjadi tamu undangan pada saat mantan menjadi manten. Bersikap biasa aja, Ndro! Jangan pula kayak sese-artis yang gagal move on. Bikin malu, udah putus tapi pas liat mantan jadi manten eh, nyinyir.
Kalo mau protes, protes aja sama Allah. Gak usah dendam, dan mempersulit orang lain. Karena hukum tabur tuai itu berlaku.

Google

Sekian thread receh ane kali ini. See you next time, Insya Allah and papay.



🥀Opini pribadi🥀


Kunjungi Blog Group Kompak di Kaskus. Klik banner di bawah ini.