Baru saja saya membuka tumpukan kardus di gudang untuk mencari cari sesuatu yang sudah lama dilupakan. Benda tersebut tak lain tak bukan adalah buku tulis yang biasa saya gunakan saat kuliah. Meski sekarang saya masih kuliah tapi benda itu sudah amat berdebu karna tak pernah digunakan.



Awalnya semua pembelajaran hidup dengan damai namun semua berubah sejak covid-19 menyerang. Salah satu efek dari Covid-19 adalah perubahan besar dalam gaya belajar yang diterapkan oleh sekolah maupun universitas. Pembelajaran yang awalnya tatap muka dan mencatat dari papan tulis mengalami perubahan drastis menjadi serba online.

Tugas online, tatap muka online, paraf online sampai jabat tangan harus via WA. Perubahan ini jelas menyulitkan dalam berbagai aspek sampai sampai saya merindukan catatan kuliah yang sudah tak lagi tersentuh.

abaikan tulisan jelek saya

Sekarang semua disampaikan via online. Bila ada tugas maka tugas wajib diketik dan filenya di upload ke google classroom. Untuk tatap muka dosen dosen menggunakan aplikasi zoom atau google meet dan forum pengumpulan tugas melalui google drive juga sudah menjadi hal yang wajar. Kalau mau tanya jawab atau diskusi juga harus lewat WA. Itulah adaptasi yang harus saya lakukan sebagai anak kuliah. Lihat aja semua aplikasi aplikasi itu memenuhi ponsel saya.



Data menunjukkan kalau aplikasi zoom memperoleh keuntungan 169% dalam kuartal ini berkat pembelajaran online, itu adalah bukti bahwa semua mulai bergantung pada online. Semua yang awalnya menulis di kertas kini serba ketik di keyboard dan bertatap muka lewat zoom menjadi hal yang amat wajar. sumber

Meski awalnya sulit namun ini bisa menjadi batu pijakan yang kuat bagi dunia pendidikan di masa depan. Bayangkan saja, untuk belajar tak perlu lagi jauh jauh ke sekolah jadi kita tak perlu lagi mendengar berita mengenai anak anak yang berjalan menempuh puluhan kilometer untuk sekolah. Kita juga tak perlu lagi mendengar kabar kabar tak enak seperti bully atau kekerasan terhadap murid bila semua sudah dilakukan secara online.

Tugas online juga bisa berarti penghematan kertas. Semakin sedikit kertas yang kita gunakan berarti semakin sedikit pula pohon yang perlu ditebang. Belum lagi fakta bahwa kita tak perlu merantau sampai keluar pulau demi belajar dari dosen tertentu. Bukankah ini sebuah keuntungan yang amat besar untuk masa depan yang lebih baik?

Memang sistem belajar online saat ini masih belum bisa dibilang baik namun segala sesuatu dimulai dari hal kecil terlebih dahulu. Saya yakin adaptasi pembelajaran ini bisa memajukan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi nantinya.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.