Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iluvtariAvatar border
TS
iluvtari
Bocah 90-an Vs Generasi Alfa

Nostalgia 90-an
Sebagai generasi yang duduk di SD kisaran tahun 90-an, aku merasa anak-anak zaman sekarang hidupnya kurang seru.

Meski HP adalah barang hebat, tapi tidak akan bisa mengalahkan hebatnya permainan tradisional zaman mak-bapaknya dulu.

Ada bentengan yang mengasah fisik dan kecerdasan berstrategi. Bermain egrang yang sejak proses pengerjaannya sudah dilakukan sendiri, bermain kelereng, petak umpet, dll.

Dulu kita sekadar main buat senang-senang. Ternyata ada banyak manfaat yang didapat dari bermain bebas di luar rumah bersama teman-teman.

Bahkan sekadar membentuk rumah-rumahan dari tanah pun ternyata ada manfaatnya. Yakni mengasah kreativitas, baik untuk motorik kasar dan halus, imajinasi, dan masih banyak faedah lainnya yang jauh lebih baik ketimbang bermain HP.

Dari berbagai permainan itu, ditambah pola asuh di rumah, akhirnya terbentuklah mental anak-anak yang sesuai zamannya.

Contohnya, bocah 90-an gak mudah melaporkan guru ke orang tua. Aku bukan setuju dengan kekerasan oleh guru ya. Tapi setidaknya mental bocah jadul relatif lebih kuat dibanding anak sekarang.

HP, sebagai pegangannya bocah sekarang, membentuk mental anak yang maunya serbainstan, selalu benar, dan (merasa) minim risiko apa pun perbuatannya, sehingga cenderung kurang bertanggung jawab.

Contoh konkretnya begini. Anak sekarang begitu ketemu soal, mereka langsung tanya ke Google. Instan.

Jika mereka salah ketik, Google memberi saran ketikan yang benar, bahkan memberi jawaban yang benar pula. Anak merasa mereka tak pernah salah.

Ketika mereka tak suka pada sesuatu atau seseorang, mereka melampiaskannya di media sosial. Tidak semua orang tua mengawasi tindak tanduk anaknya di medsos. Alhasil keluarga di lapis kedua, guru, apalagi masyarakat merasa tak berhak untuk menegur si anak jika ia keliru.

Sekalinya ada yang menegur, dalam bentuk perundungan. Yang hasilnya lebih sering membalik keadaan. Seolah anak inilah korban dari masyarakat. Kontrol sosial pun kian pudar.

Dari Engklek ke Tiktok 
Kalau permainan tradisional membentuk mental kita menjadi pejuang (ehm), HP membentuk anak sekarang berbeda dengan generasi sebelumnya.

Gak semua negatif, tentu saja. Positifnya, anak sekarang gak keberatan melewati hari tanpa nongkrong. Berkat Youtube, mereka gak candu kartun minggu pagi. Negatif atau positif, tergantung orang tua yang (seharusnya) memegang kendali.

HP jadi positif setelah Covid-19 menyerang. Akhir 90-an, HP hanya dipakai kalangan tertentu untuk menunjang kerja mereka. Menuju 2000, apalagi selepas 2010, HP jadi gaya hidup bahkan sumber hiburan.

Sejak ada covid, HP kembali menjadi barang penunjang kerja (termasuk sekolah). Orang tua yang tadinya sibuk menuntut sekolah menghasilkan anak berkualitas, sekarang kena batunya.

Meski aku sendiri sebagai wali murid sebal sih. Bayar SPP, tapi aku juga yang mengajar anak di rumah. tapi sebal atau senang gak mengubah keadaan.

Menurut mendikbud, PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) akan terus diberlakukan meski pandemi telah usai (kompas.com). Bukan perkara virus, tapi kebutuhan zaman.

Itulah kenapa kusebut di awal, anak-anak sudah disiapkan untuk hidup sesuai zamannya. Jadi kalau kita besar lewat engklek, gundu, dsb. Generasi Z dan generasi alfa tumbuh bersama PUBG, Tiktok, dll, yang percaya gak percaya, juga dibutuhkan oleh mereka. Misal, skill internet, strategi menambah follower, dll.

Dulu belum ada kan, profesi influencer? Karena kita mainnya fisik. Sekarang jarak bukan masalah untuk bisa menghasilkan.

Virus corona mengajarkan kita bahwa hidup sewaktu-waktu bisa berubah, sebagaimana covid mengubah kita, bahkan sebagian hingga 180 derajat. Itu hal instan bukan? Anak sekarang sudah terdidik dengan yang serbainstan.

Jadi sebelum dan sesudah pandemi adalah penyesuaian. Bukan reset, tapi adjustment. Seharusnya kita siap siap aja sih! 



sumber foto 1
sumber foto 2
aviepAvatar border
aviep memberi reputasi
1
348
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan