Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iluvtariAvatar border
TS
iluvtari
Lidah Mertua Memang Tajam, Tapi Mudah Dipelihara



Meski kabut asap 2019 lalu terbilang parah, tapi masih lebih ringan dibanding tahun 2015. Di Kota Jambi, pada Juli-Agustus 2015, kami biasa melihat abu pembakaran melayang di depan hidung.

Setiap hendak makan, piring harus dicuci ulang karena abu hinggap ke benda apa saja yang tak terlindung, meski berada di dalam rumah.

Rumah yang tak punya AC harus menutup ventilasi udara dengan kain basah. Jarak pandang berkurang jauh, dan ini malah jadi ide untuk bikin meme tebak-tebakan masa itu. 

Nah, tahun kemarin, yang katanya “lebih ringan” itu, aku dikabari bahwa ada tanaman yang mampu menyerap polusi di dalam rumah.

Karena kabutnya tanpa abu serupa salju, layaknya di 2015 dulu, jadi tanaman ini digadang-gadang efektif menanggulangi racun asap karhutla yang ada di dalam ruangan.

Namanya Sansevieria, lebih kita kenal dengan lidah mertua. Kenapa panggilannya begitu? Karena tajam. Ini serius ya, Gan! Padahal gak semua mertua lidahnya tajam. Cuma kebanyakan. 



Sansevieria ternyata sudah lama jadi tanaman hias. Biasa diletakkan di dalam rumah, karena tanaman ini sangat pandai beradaptasi dengan lingkungan.

Jadi kalau tanahnya berair, ia subur. Kalau relatif kering, ia tetap bisa menyesuaikan, makanya gak gampang mati.

Sayangnya, info di atas baru belakangan kudapatkan. Waktu kabut asap terjadi, setiap hari bolak-balik kubawa lidah mertuaku keluar-masuk rumah. Dasar males baca!

Pagi-pagi, dua tanaman lidah mertua bersama polybag-nya kuangkat keluar, agar terkena matahari. Lalu kusiram. Sore, keduanya kubawa masuk lagi.

Bukan saking begonya. Aku bisa saja memindahkan kedua tanaman itu ke pot. Tapi pengalaman puluhan tahun selalu gagal berurusan dengan tanaman, membuatku malas bersungguh-sungguh.

Mamakku menabur kunyit di halaman belakang, tumbuh. Colok-colok batang singkong, jadi. Aku menanam serai, mati. Lempar biji cabai, hilang. Males kan!

Menurut Wikipedia, sansevieria mampu menyerap bahan beracun seperti karbondioksida, formaldehyde, benzene, dan trichloroethylene.

Setelah musim hujan tiba dan kabut asap lenyap, teronggoklah kedua lidah mertua itu di luar. Benar saja, akar-akarnya menancap ke tanah, menjebol polybag. Dan mereka hidup dengan tenang di luar sana. 

Sayang, waktu mau kufoto untuk artikel ini, ternyata sudah lenyap. Baru ingat, sekarang kan tanaman hias sedang naik daun. Kandang kucingku dan jemuran tetangga hilang beberapa waktu lalu. Mungkin sansevieria yang itu juga digondol orang.

Beda dengan adiknya, kakakku sampai hari ini masih punya lidah mertua di rumahnya, juga berawal dari karhutla.



Meski tahun ini asap tak terlihat (tapi sering terdengar helikopter melintas, biasanya itu adalah “ritual” penyiraman hutan yang terbakar), namun beberapa tanaman lidah mertua masih ada di rumahnya. Baik di dalam maupun di luar.



Tips darinya sederhana sekali; jangan sering-sering disiram. Bisa busuk!



Tapi sebagai awam soal tanam menanam, ada baiknya kulengkapi saja info yang dia beri ya Gan Sist! Berikut tips merawat lidah mertua dari berbagai sumber:

1. Beri cahaya yang cukup

Walaupun lidah mertua diletakkan di dalam ruangan, pastikan posisinya berada di tempat yang mendapat cukup sinar matahari. Upayakan 2 hari sekali lidah mertua diletakkan di luar pada waktu pagi.

2. Sedikit air

Sama seperti kata kakakku tadi, jangan terlalu sering memberi air pada tanaman lidah mertua. Pemeliharaannya mirip dengan kaktus, cukup disiram 2 kali dalam sepekan.

Gunakan air hujan, atau air PDAM yang diendapkan. Alasannya? Air keran mengadung klorin yang kurang baik untuk tanaman.

3. Bersihkan dari gulma

Jika lidah mertua ditanam di luar ruangan, jangan lupa untuk rutin membersihkannya dari gulma. Sebab gulma biasanya menjadi sarang hama yang bisa menghambat pertumbuhan lidah mertua.

Kakakku bahkan rajin mengelap sansevieria-nya, hal yang tak terbayang akan kulakukan. Haha.


Semoga asap karhutla tak datang lagi, jadi aku tak perlu cari sansevieria atau lidah mertua yang baru. Urusan covid aja belum selesai, asap nanti-nanti ajalah! 


referensi: 

sumber 1
sumber 2
sumber 3

gambar 1 dikolasekan dari Wikipedia, gambar lainnya dokumentasi pribadi
0
781
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan