Ruangan ini adalah saksi dari semuanya dimulai, namanya Chris, dia adalah seorang pekerja lepas yang selalu keluar rumah untuk berdiskusi dengan para clientnya.

Hari ini nampaknya adalah hari yang berat untuknya, dirinya tiba lebih malam dari biasanya, dengan nafasnya yang sedikit cepat dari biasanya, dirinya langsung merebahkan badanya kekasur membuat dia melewati malam ini dengan sangat cepat.

Keesokan pagi terlihat Chris yang sudah cerah kembali dengan semangat baru, dirinya memulai hari dengan tubuh yang tegap dan nafas panjangnya menyambut udara pagi yang begitu menyegarkan.

dentingan suara mesin kopi yang baru saja menandakan kopi yang sudah siap terdengar, suara itu setiap hari selalu berbunyi di waktu yang tepat, dan tidak pernah melewatkan seharipun.

setelah menikmati secangkir kopi dan sepotong roti berisi telur dan sayur sangat banyak, kini Chris sudah bersiap untuk memulai harinya, terlihat di handphonenya seorang wanita bernama Siska mengajaknya bertemu dan membicarakan sebuah project.

sesaat setelah dia pergi ruangan menjadi sangat sunyi, mesin pendingin ruangan yang berhenti secara otomatis saat pintu ditutup menjadi penanda bahwa sudah tidak ada siapa-siapa lagi di ruangan tersebut.

Suara dentuman cukup keras terdengar dari pojok ruangan tersebut.

seorang wanita dengan pakaian yang sangat kotor dan wajah yang tidak terawat kini berada dalam ruangan tersebut.

dirinya berjalan menuju kulkas dan mencari sesuatu yang bisa dimakannya. namun karena Chris adalah seorang yang selalu bekerja dan hidup diluar maka tidak banyak yang dapat ditemukan oleh wanita tersebut.

wanita itu tidak menyerah, dirinya terus mencari hingga ke setiap lemari yang ada di ruangan tersebut, namun dalam upaya pencariannya dia melakukannya dengan sangat berhati-hati.

dirinya menemukan sebuah mie instan dan buah apel yang tampaknya akan segera busuk. dia yakin bahwa jika apel hilang, ini bukanlah hal yang akan disadari oleh Chris.

matanya tertutup, dirinya sedang membaca doa, dengan sangat lahap mie panas tersebut dinikmatinya, dan tidak lupa buah apel yang berhasil ditemukannya dinikmati terakhir sebagai makanan penutup.

setelah selesai menikmati mie instan tersebut, dirinya segera meletakan piring dan peralatan yang sudah digunakannya ditempat seperti sedia kala.

setelah selesai, dirinya menuju kamar mandi, dengan tubuhnya yang sudah terlihat segar sehabis menikmati makanan, kini dirinya membersihkan tubuhnya yang sangat kotor tersebut.

beberapa saat dirinya kembali lagi dari kamar mandi, tanpa menggunakan handuk, tubuhnya meneteskan begitu banyak air dan membasahi lantai ruang tamu.

dengan tubuh yang basah tersebut dirinya menyalakan AC dan menghadapkan bajunya yang sudah dicuci ke arah AC tersebut.

selagi menunggu bajunya menjadi kering dirinya mulai membersihkan lantai yang basah dan beberapa peralatan kotor yang berada di ruang tamu.

setelah bajunya kering dan dapat digunakan kembali kini dia kembali masuk ke loteng ditempat awal dirinya tiba tadi.

beberapa jam sudah berlalu, waktu sudah menunjukan pukul 1 pagi, Chris yang tidak kunjung kembali kerumah tampaknya tidak akan kembali hingga esok hari.


wanita tersebut kembali keluar dari loteng, dan dengan kaki yang dijinjit perlahan dirinya membuka kulkas dan mengeluarkan sebotol selai kacang yang sudah tersisa setengah botol dan dibawanya menuju loteng tanpa mengeluarkan suara sama sekali.


beberapa hari berlalu, Chris yang sudah kembali kerumah dengan tubuh yang sedikit lemas. dirinya sejenak memandang sekitar ruangannya dengan tatapan yang muram.


dengan satu tarikan nafas yang panjang, tubuhnya kembali ditegakkan, diambilnya sebuah koper dan mulai memasukan baju-bajunya kedalam koper tersebut.


Chris akan segera pindah, dirinya yang akan tinggal bersama Siska akan menuju sebuah apartemen baru yang lebih besar di pinggiran kota yang berdekatan dengan sebuah desa yang sangat nyaman untuk mereka membangun keluarga kecil.


beberapa helai baju mulai dimasukan, baju yang terlihat baru saja yang dimasukan, sedangkan yang lama ditinggalkan olehnya.


saat sedang memasukan baju-baju tersebut sebuah terdengar suara keras dari belakang Chris, suara tersebut seperti suara suatu yang jatuh. 


“DUG” suara tersebut terdengar sangat keras, Chris yang merasa terkejut berjalan menuju arah suara tersebut berasal, dirinya mencari apa yang menyebabkan suara tersebut timbul, namun dia tidak mendapatkan apapun dari sana.


dengan perasaan yang tidak tenang dirinya mencoba menarik nafas panjang, dan mencoba menenangkan dirinya dan beranggapan bahwa ada sebuah kerusakan pipa di atap kamarnya.


Chris membalikkan badannya dan segera kembali ke kamar untuk kembali membereskan barangnya, tiba-tiba saja saat dirinya masuk dia melihat seorang wanita yang sedang berdiri menatap kearah kopernya yang berantakan.


“siapa itu?” Chris bicara dengan suara yang bergetar.


wanita tersebut dengan tubuhnya yang kotor menoleh ke arah Chris “kamu mau kemana?”


Chris merasa takut dengan wanita tersebut, dan bingung dengan kedatangannya yang entah darimana, mencoba untuk bernegosiasi “kamu mau apa?uang? aku ada uang, silahkan ambil saja itu dompetku ada di atas kasur di dalam tas itu.”


wanita tersebut terus memandang Chris, dan seketika dirinya berlari dengan sangat cepat kearah Chris dan membenturkan kepalanya ke muka Chris dengan sangat keras, hingga terdengar suara yang sangat nyaring seperti suara tengkorak yang retak “krek!.”

Chris terbangun dengan keadaan mulut dan hidungnya yang berdarah, dirinya merasa kesulitan untuk bernafas dan bergerak.


dirinya melihat sekeliling dan mendapati bahwa kini dia berada dalam kamarnya dengan keadaan yang sangat berantakan. Baju, celana, tas, berkas, hingga air yang kotor berserakan tidak beraturan dimana-mana.


dirinya mencoba bangkit dari tidurnya dan merasakan sakit kepala yang luar biasa, tidak berapa lama dia mencoba sadar namun tubuhnya yang terlalu sakit tidak dapat mengimbangi, dan akhirnya Chris kembali pingsan.


Chris mencium sebuah aroma yang sangat nikmat, dirinya mencoba membuka mata dan mendapati sebuah nasi goreng tersaji di meja dekat dia tertidur, nasi goreng tersebut masih mengeluarkan asap yang sangat wangi dan sebuah potongan ayam goreng berada di sampingnya, tidak ketinggalan kerupuk yang terbungkus dengan plastik serta telur mata sapi terpisah berada di piring satu lagi.


dengan pemandangan seperti itu, Chris rupanya lebih memilih seteko air yang ada di samping makanan tersebut, Chris mencoba menggerakan badannya mendekat kearah meja tersebut. dengan menyeret tubuhnya dia berharap dapat meraih air tersebut sebelum kembali tertidur, pandangannya yang mulai buram kembali dilawannya sekuat tenaga.


setelah berhasil meraih meja yang jaraknya sangat dekat untuk manusia sehat, namun sangat sulit untuk Chris akhirnya dia bisa meminum air tersebut. dirinya merasakan tenggorokannya sangat kering, entah sudah berapa lama dirinya tidak sadarkan diri hingga merasakan haus yang sangat luar biasa.


dengan kondisi yang merasa sakit disekujur tubuh, dirinya tidak tertarik untuk menyantap hidangan tersebut, dirinya lebih tertarik untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan mengapa dirinya menjadi seperti ini sekarang.


Chris mencoba mencari handphonenya, namun nahas handphonenya sekarang sudah berada dalam keadaan hancur, handphone tersebut hancur seperti dibanting berulang kali..


keadaan yang tidak dia mengerti ini membuat dirinya merasakan sesak luar biasa, nafasnya yang semakin tidak beraturan coba dikendalikannya dengan sebaik mungkin. dirinya berfikir untuk menyantap makanan yang sudah disediakan, sebaiknya dia mengembalikan keadaan tubuhnya sebaik mungkin sekarang.


dengan mulut yang sakit nampaknya makan bukan hal yang baik dirasakannya, namun sekuat tenaga dirinya mencoba memasukan nasi goreng tersebut suap demi suap.

“cklek” suara pintu kamarnya terbuka, kaki seorang wanita terlihat melangkah masuk, sebuah kaki yang sangat indah dan bersih bergerak perlahan masuk kedalam ruangan.


“Siska!” teriak Chris dengan lantang, dirinya terkejut mendapati Siska berada didepan dirinya dengan keadaan tanpa busana dan menatap dingin ke arah Chris.


“kamu kenapa talanjang?” tanya Chris dengan herannya.


tanpa menjawab ataupun menjelaskan apapun Siska berjalan maju, dan seketika seseorang mengikuti Siska dari belakang, kali ini seorang pria bertubuh tinggi dengan otot yang proporsional masuk dan berdiri dibelakang Siska.


tatapan mata Chris terbelalak sangat besar, dirinya tidak dapat berkata-kata, nafasnya yang semakin sesak dirasakannya. didepannya Siska berciuman dengan pria tersebut.


wajah Chris yang berubah menjadi emosi yang sudah tidak tertahankan tiba-tiba saja dirinya memiliki sebuah kekuatan yang luar biasa, dirinya bangkit dan menerjang ke arah pria tersebut, sedetik kemudian seorang wanita sudah berada di antara mereka, dan sebuah pukulan dengan benda panjang mengarah tepat menghujam kepala Chris.


Chris yang menerima serangan tersebut terpental ke arah samping, kepalanya mengeluarkan darah yang sangat banyak, dirinya melihat darah yang begitu banyak menetes ke lantai hingga pandangannya sudah tidak bisa lagi melihat dengan jelas.


suara teriakan terdengar dimana-mana, kegaduhan luar biasa, hingga cacian yang sangat kasar dapat didengar dengan mudah. dengan suara yang begitu heboh tersebut Chris mendapatkan kembali kesadarannya.


perlahan dirinya mencoba bangkit dari tidurnya, dirinya terbangun dan mendapati kembali sepiring nasi goreng di meja, namun kali ini makanan tersebut sudah dingin, nampak sudah beberapa hari berada disana.


rasa takut yang diterimanya, dan ingatan buruk yang dirinya alami membuat Chris tidak percaya dengan apa yang terjadi kini dalam hidupnya, dirinya berharap bahwa semua yang terjadi sekarang ini hanyalah sebuah mimpi, namun nyatanya tidak begitu.


Chris mencoba bangkit dan mencari jalan keluar, pintu masuk utama tidak memiliki pegangan pintu, tidak dapat dibuka bahkan digeser sedikitpun. pintu tersebut sudah dipaku dari luar.

teriakan-teriakan semakin keras terdengar dari loteng kamarnya yang tersambung keruangan sebelahnya, bahkan terdengar jelas seseorang memohon untuk dibunuh, dan suara pukulan dengan benda tumpul kembali terdengar.


Chris mencoba mencari jalan keluar lainnya, dirinya mendapati sebuah lubang yang berada di atap dapurnya, lubang tersebut seperti baru saja dilewati oleh seseorang, posisinya yang tidak tertutup rapat membuat Chris mudah untuk menyadari tubuhnya bisa melewati itu.


Chris mencoba mencari tumpuan agar dia dapat menjangkau lubang tersebut, hingga akhirnya Chris dapat masuk kedalam sana, dirinya merangkak perlahan mengikuti saluran loteng tersebut.


beberapa meter sudah dilewati Chris, dengan susah payah dirinya mendapati sebuah celah yang menyambung ke kamar sebelahnya.


dirinya merangkak ke arah celah tersebut, setelah berhasil memasuki ruangan tersebut dia mendapati ruangan tersebut jauh lebih hancur daripada ruangannya sebelumnya.



disana dia melihat seorang pria tergeletak tanpa busana dan luka di tubuhnya yang sangat banyak, terdapat beberapa bekas gigitan, namun karena mata Chris yang tidak sanggup melihat dengan baik, dirinya tidak yakin dengan keadaan tersebut.


Chris mencoba menghampiri pria tersebut, namun pria tersebut tidak bergerak sama sekali, dan Chris mencoba mengarahkan tangannya ke leher pria tersebut.


dirinya merasa tenang, pria tersebut hanya pingsan.


Chris mencoba memperhatikan sekitarnya, berharap dapat menemukan suatu benda untuk dirinya bertahan hidup.


mata Chris terpaku pada sebuah sudut ruangan tersebut, seakan tidak percaya dan dirinya menghampiri sudut tersebut.


sebuah foto dengan posisi sangat mesra yang dia lihat adalah pria yang sedang pingsan tersebut dan wanita yang dia kenal, itu adalah Siska.


seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, dirinya beberapa kali memfokuskan penglihatannya.


dia menemukan sebuah hp yang terletak diatas kasur, dan saat melihat handphone tersebut dia semakin kaget bukan main, dirinya menemukan banyak foto mesra Siska dengan pria tersebut.


tiba-tiba pintu kamar tersebut terbuka, Siska masuk bersama pria besar itu dan sang wanita dengan sebuah tongkat besi mengikuti di belakangnya.


“disini kamu rupanya” suara wanita tersebut terdengar sangat nyaring dan membuat jantung Chris bergetar bukan main.

Siska berlari ke arah Chris dan menarik kakinya, dari belakang wanita tersebut muncul dan sekarang berada diatas Chris dengan tangannya terangkat ke atas dengan besi, dihujamkannya kearah kepala Chris.


selang beberapa detik Chris berhasil menghindari serangan tersebut, dirinya mencoba melawan dengan menendang Siska agar terjatuh dan melepaskan genggamannya.


dia mencoba menerjang wanita tersebut, dan berhasil mengambil besi itu dari tangan wanita tersebut.


namun sayang, Chris lupa bahwa ada seorang pria yang sedang menyaksikan pertengkaran tersebut, pria tersebut kini berada dibelakang Chris dan dengan sekali serangan ke arah leher Chris, Chris pingsan seketika.


“Chris, bangun” suara lembut terdengar di telinga Chris.


dengan susah payah Chris mencoba membuka matanya, tubuhnya semakin lemas, berulang kali dia dipukuli membuat pikirannya sudah tidak dapat dikendalikan dengan baik.


“sis...Siska” Chris bicara dengan suara yang terputus-putus.


Chris mencoba bangun dan berusaha untuk duduk, “sis, kenapa aku kamu beginikan?” tanya Chris dengan kepalanya tidak sanggup diangkat.


“maaf ya Chris, ini semua salahmu, kamu harus menerima semua ini.” Siska hanya membalas pertanyaan Chris seadanya.


dan dengan suara sangat pelan Chris berkata “apa salahku”, apa yang sudah aku perbuat? kenapa aku?”


tanpa membalas perkataan Chris, Siska mengangkat kepala Chris dan mengikatnya dengan sebuah tali yang sudah diikat sebelumnya pada sebuah lemari di belakang Chris, kepala Chris kini terjaga untuk lurus menghadap ke arah Siska.


Siska membuka pakaiannya, dan seorang pria besar itu masuk kedalam ruangan, mereka berdua bermesraan di depan Chris.


Chris mengeluarkan air matanya.

beberapa hari sudah berlalu, luka-luka yang ada badan Chris sudah mulai menutup dengan sendirinya, tanpa adanya pengobatan dari ahli, Chris nyaris saja terkena infeksi. tubuhnya sempat terkena demam yang sangat tinggi namun keinginan untuk hidup dapat menyelamatkannya.


makanan datang setiap hari, makanan yang sama dan tidak pernah berubah. setiap hari satu kali nasi goreng dengan sepotong ayam goreng dan air putih dengan teko yang penuh terisi diantarkan oleh seseorang yang tidak bicara dan hanya meletakan makanan tersebut, sesekali Chris mengintip saat pintu itu terbuka, yang dilihatnya hanyalah troli bersih yang biasa dilihat setiap kali dia keluar apartemen.


Chris merasa mengenal pria tersebut, dia adalah seorang yang selalu menundukan kepala setiap kali Chris menemuinya di luar kamar, orang tersebut selalu diam dan tidak pernah berani menatap mata Chris.


Chris berfikir apakah dia bisa meminta tolong kepada pria tersebut, yah setidaknya dia harus mencoba, pikirnya.


keesokan harinya setelah Chris melihat Siska bermesraan di depan matanya, dia mengambil posisi membelakangi pintu.


beberapa saat kemudian pintu itu terbuka perlahan, dan seperti biasa seorang pria memegang  nampan dengan makanan, dirinya yang tidak memperhatikan sekitar, tatapannya hanya tertuju pada meja dimana dia harus meletakan nampan makanan tersebut.


Chris yang sudah berada di belakang pintu dengan sekejap langsung meloncat ke arah pria tersebut, pria tersebut seketika nyaris berteriak namun Chris seperti sudah tahu akan terjadinya hal tersebut segera menutup mulut pria tersebut.


Chris segera melihat keluar, dan menendang jauh troli tersebut dan menutup pintu dengan perlahan.


dengan tatapan mata yang sangat ketakutan pria tersebut terus menatap ke arah Chris, dan Chris memberi isyarat untuk tetap diam, maka dia akan melepaskan tangannya dari mulut pria tersebut.


setelah pria tersebut mengerti dengan maksud Chris dirinya menganggukan kepala ke arah Chris dan dengan perlahan Chris melepaskan bekapan tangan dari mulut pria tersebut.


“maafkan saya, saya disini hanya bekerja, saya tidak ada sangkut pautnya dengan semua yang terjadi disini, hanya tempat ini yang menerima saya untuk bekerja” pria tersebut dengan cepat langsung bicara, Chris yang khawatir jika ketahuan, dia langsung menutup mulut pria tersebut lagi.


“pelankan suara kamu, siapa wanita yang selalu membawa tongkat itu?” tanya Chris sambil membuka bekapan mulut pria tersebut.


dengan suara yang pelan pria tersebut menjawab, “saya tidak tahu pasti dia siapa, hanya saja dia adalah orang yang paling dipercaya disini, beberapa orang dengan pakaian yang rapi seringkali menyalami dia dan tersenyum ramah kepadanya.”


sejenak Chris termenung dan berfikir, lalu kembali menanyakan pertanyaan kepada pria tersebut “lalu kenapa aku harus melihat hal yang buruk dan disiksa jika mencoba melarikan diri?”


“anda…” saat pria tersebut akan menjawab suara pintu terbuka dan wanita tersebut sudah dengan garamnya melihat Chris yang sedang menyandera pelayan tersebut.


dari belakang Chris diserang hingga tidak sadarkan diri.

Chris terbangun di sebuah ruangan yang sangat bersih, dirinya mengalami pendarahan luar biasa hingga harus ditangani oleh dokter yang verada disana.


dengan waktu yang sangat singkat Chris tersadar, namun tubuhnya yang masih mengalami kesakitan tidak dapat membuatnya terjaga, Chris kembali tertidur.


saat sadar Chris sudah berada di dalam ruang nya kembali, dan kini dia melihat sebuah kamera yang berada tepat ditengah ruangannya, dia merasa seseorang sedang memperhatikannya.


dirinya menarik nafas dengan sangat panjang dan mencoba untuk tenang dengan keadaan yang sekarang.


berhari-hari Chris kembali merasakan penderitaannya, dirinya sudah tidak lagi memiliki harapan, matanya yang kosong dan setiap hari dirinya terbangun untuk makan, dan harus melihat sesuatu yang menyakitkan diwaktu yang sama.


proses pengantaran makanan untuk Chris kini dari kotak kecil di bagian bawah pintu, dirinya sudah tidak akan melihat pintunya terbuka selain dari Siska dan seorang pria yang akan bermesraan di depannya.

suatu ketika Siska masuk diwaktu yang lebih cepat dari biasanya, dirinya datang sendiri, dan Chris dengan refleknya langsung mengambil posisi untuk bersiap seperti biasa, namun kali ini Siska datang dan langsung menghampiri Chris dan memeluk dia.


“maafkan aku, sadarlah semua ini karena masa lalumu” bisik Siska dengan sangat hati-hati di telinga Chris.


Chris berusaha mengingat sesuatu dipikirannya, matanya langsung terbuka lebar, dirinya mengingat semua dosa yang pernah dia lakukan dulu.


pikirannya bertempur hebat, dia mencari dosa yang mana yang membuat dirinya menderita hingga seperti ini, dirinya mencoba mencocokan semua yang ada di tempatnya.


seorang pria, Siska, dan wanita yang memukulnya, dirinya teringat akan mantan pacar pertamanya dulu, dirinya tersadar bahwa dia pernah diajak oleh teman-temannya dulu dan teman-temannya memaksa dia untuk memilih wanita penghibur. dirinya yang sejak awal tidak mau tetapi karena merasa tidak enak untuk menolaknya, hingga akhirnya dia harus mengikuti semua keinginan teman-temannya.


hal tersebut akhirnya menjadi faktor hancurnya hubungannya dia hingga dia pernah juga dipukul sekali karena emosi pacarnya yang sudah terlewat batas. Itu sudah menjadi masa lalu yang paling menyakitkan yang sudah dilupakannya.