ceuhettyAvatar border
TS
ceuhetty
The Power Of Kaskuser
Pada akhirnya ane memiliki kesempatan untuk mengatakan hal ini. Terima kasih KASKUS karena secara tidak langsung sudah ngasih ane peluang buat curhat.



Mungkin banyak sekali orang yang menjadi pahlawan bagi masyarakat disekitar ane. Tetapi, kalo ditanya yang berdampak pada kehidupan ane sendiri sih, jujur ane merasa kebingungan. Selain keluarga, rasanya belum ada yang lain.

Izinkan ane bercerita sedikit, ini bukan lebay apalagi peres. Tetapi, ini sungguh-sungguh terjadi.

Awal tahun yang lalu, ane mendapat insiden kurang mengenakkan. Hal itu terjadi saat ane dalam proses kepulangan menuju tanah air, setelah habis masa kontrak kerja di negeri KSA.

Flash back ke-dua tahun sebelumnya. Sebelum berangkat kerja, ane diyakinkan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan KSA telah dibuka kembali. Sebenarnya, pada saat proses keberangkatan ane mendapati banyak kejanggalan, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Karena diancam bakal dituntut ganti rugi. Akhirnya cuma bisa pasrah. Beruntung semuanya berjalan normal hingga berakhir kontrak.

Karena penasaran dan juga terbersit rasa khawatir, mengingat status yang ilegal. Selama bekerja ane banyak searching tentang agent tempat bernaung.

Di bawah ini merupakan petikan komentar dalam situs milik perusahaan tersebut.



Di beberapa group buruh imigran banyak info beredar yang menbuat bulu kuduk merinding. Banyak catatan hitam yang ditoreh oleh agent tersebut. Hal ini terekam jelas dalam jejak digital. Kebanyakan info-info tersebut ditulis oleh korban atau keluarga korban, bahkan oleh LSM yang peduli dengan buruh imigrant. Lucunya, pihak yang berwenang terkesan tidak peduli. Andai peduli, mustahil mereka masih beroperasi. Sayangnya ane lupa men-ss postingan tersebut.

Di bawah merupakan contoh tidak seberapa.



Singkat cerita, ane telah menyelesaikan kontrak dan berhak pulang. Seperti kebanyakan orang, ane pun menunggu proses kepulangan di kantor. Sesuai kabar yang beredar kami semua dilarang memegang handphone. Hal ini disebabkan oleh para pahlawan devisa yang sebelumnya berani merekam kejadian tidak manusiawi di kantor dan memviralkannya.



Kebayang gak, Gansist, gimana perasaan ane waktu itu? Gak karuan sudah pasti. Jantung berasa melorot pelan-pelan dan teronggok dititik terendah. Lemes banget. Sudahlah selama ini mendapat banyak pemberitaan yang mengerikan, lalu mendapati fakta yang mendebarkan pula. Terlebih pada saat itu tengah hangat-hangatnya pemberitaan seorang jurnalis plus kritikus pemerintahan Arab Saudi yang meninggal karena dibunuh. Waktu itu ane hanya bisa pasrah sambil terus meneriakkan nama-Nya dalam hati.



Kami semua perempuan, berada ditempat tertutup, berhadapan dengan orang-orang bersuara sangar. Jangankan membantah perkataan, menatap matanya saja tidak ada yang berani. Pemandangan yang lazim terlihat hanyalah orang-orang bisu dengan raut ketakutan. Sempurna.

Badan terkurung tetapi otak tak berhenti berputar. Ane mencoba peruntungan dengan ide yang tetiba melintas. Tekad sudah bulat, bergerak sekarang atau menjadi pecundang. Diam dalam jiwa yang memberontak, atau membalas dengan elegant. Mereka telah meneror, maka bagaimana jika kuteror balik? Jikapun tidak berhasil, setidaknya ane tidak akan mati penasaran.

Ane memberanikan diri mendatangi kantor untuk menemui orang yang bertugas di sana. Beberapa orang kepercayaannya mencoba mencegah, entah apa yang mereka takutkan. Entah mengapa seperti tidak menginginkan ada pertemuan antara ane dengan orang kantor. Padahal orang-orang tersebut berasal dari negeri sendiri, sementara pemilik agent orang luar.

Setelah bergerilya, akhirnya ane bisa bertemu dan memberanikan bicara pada mereka. Ane bilang mau pinjam ponsel untuk menghubungi tempat kerja di Indonesia.

"Aku seorang penulis. Sebelum berangkat ke sini, aku menelpon tempat kerja, bahwa sedang dalam perjalanan pulang. Selain itu, aku juga wajib setor tulisan setiap hari. Jika diizinkan, biarkan aku meminjam ponsel selama satu jam saja di setiap harinya."

Si Mister, demikian dia disebut, tampak terkejut. "Penulis?" Tanyanya dengan raut lebih ramah.

"Ya! Aku seorang kaskuser. Apa kau tau aplikasi Kaskus?" Ane mencoba memberanikan diri. Sejujurnya, badan terasa panas dingin, jantung berdegup cepat. Sementara di depan mereka, ane pura-pura tenang dengan percaya diri ngomong bahasa Arab campur Inggris yang blepotan.

"Jika tidak ada kabar sehari saja, niscaya mereka lapor polisi. Aku sudah mengirimkan berkas-berkas lengkap milikku."

Sambil mengangguk-angguk dia menyetujui permintaan ane. Bahkan, dia bertanya ini-itu sambil senyum-senyum. Pun dengan orang-orang Indo yang bertugas menjaga kami, mereka berubah menjadi sangat ramah.

Hari berikutnya, pihak agent mengadakan perubahan dalam setiap bidang. Mereka menambah tempat tidur. Memeriksa ruangan kalo-kalo ada yang rusak atau kotor. Kami diransum nasi kebuli sehari tiga kali. Para penjaga dengan raut super ramah. Tidak ada teriakkan, tidak ada plototan. Mereka bahkan berjanji tanpa diminta, bahwa mereka tidak akan menyalurkan pekerja dari Indonesia lagi. Pun para pengawas yang sudah ada bakal dipulangkan.

Kuat dugaan, hal ini terjadi karena mereka merasa sedang diawasi seorang Penulis.🤣🙈emoticon-Cool. Ingat kasus Jamal Khashoggi yang berhasil mendapat keadilan berkat kekompakan rekan seperjuangan, dalam hal ini para jurnalis di seluruh dunia. emoticon-Request
Semakin yakin, selepas kepulangan ane, teman-teman yang masih di sana mengabarkan keadaan yang tak seperti sebelumnya. Bahkan, makan pun masak sendiri. Padahal awalnya cateringan.

Jadi, jika ditanya siapa pahlawan ane tahun ini? Jawabannya, ya, KASKUS.emoticon-I Love Kaskus
Tetapi, jika pahlawan itu harus seseorang. Ane pun punya. Dia wanita yang membantu ane dalam banyak hal. Dalam per-kaskus-an, dalam iptek, bahkan saking percayanya sama doi. Dia adalah satu-satunya orang yang ane kabari dan mintai tolong pas peristiwa di atas terjadi.

Terinspirasi dari kisah jurnalis Jamal Khashoggi yang sudah mendapat feeling gak enak ketika akan menghadap di gedung konsulat Turki. Maka, ia pun mengirimkan pesan pada kekasihnya. Berkat pesan tersebut. Kematian sang kritikus kemudian bisa terungkap.



Nah, ane pun melakukan hal yang sama. Menjelang berangkat ke kantor agent, ane sms dia. Bunyinya kurang lebih sama seperti yang ditulis Khassogi pada kekasihnya. Sayang, pesannya sudah terhapus.

Ketika sampai di depan kantor agent, ane kembali mencoba menghubungi doi lagi dengan mengirim via wa. Duh, kalo inget sekarang ane senyum-senyum sendiri. Malu sendiri Gansist, baru nyadar segitu manjanya ane.🤪🤪



Wanita itu adalah @tsuway.c001. Lulusan IT, seorang Kaskuser juga grammer, dan seorang ibu dari dua orang anak. Terima kasih Beib for everything. 😘😘 Hanya Tuhan yang tau, bagaimana aku meletakkan kamu dalam hati. Mungkin bagimu tak berarti, juga tidak penting, tapi kamu harus tau, apapun yang terjadi, kau adalah seorang pahlawan.

Bukan hanya itu, baru-baru ini aku bahkan sering lolos dari berbagai masalah berkat dengan songongnya mengaku sebagai Kaskuser. Enaknya jadi penulis, bahkan kejahatan pun tunduk.🤪🤪 Terima kasih Kaskus karena sudah memberikan banyak keajaiban.emoticon-I Love Kaskusemoticon-I Love Kaskus


Sekian thread ane, see you next time Insya Allah and papay!












Referensi : Di sini
Richy211Avatar border
uni214Avatar border
iissuwandiAvatar border
iissuwandi dan 3 lainnya memberi reputasi
4
413
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan