Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iluvtariAvatar border
TS
iluvtari
Danau Sipin, Destinasi Wisata untuk Pengunjung Berbagai Karakter

Dulu sebelum menikah, hampir setiap pulang kerja aku mampir dulu ke semak-semak, jauh dari tempat kerjaku. Tujuannya satu, membuang penat.

Di balik semak itu, ada danau yang luas. Airnya tenang, suasana hening. Di kejauhan nampak tangkul milik warga, yang kadang begitu menarik untuk dijadikan objek foto.

Rasanya nyaman saja duduk-duduk memandangi air, mengambil gambar pemandangan “live” untuk dijadikan kenangan, atau berimajinasi dengan latar tempat yang sama tentang dulu atau masa depan bakal seperti apa.

Sekira setengah jam kemudian, aku pulang. Bawa motor pelan-pelan sebelum meninggalkan danau dengan semak-semak sepenuhnya. Begitu sederhananya seorang introvert cari hiburan, ya!

Danau itu bernama Danau Sipin. Mungkin bukan hanya aku yang “diam-diam” mencari hiburan ke sana, yang akhirnya membuat Pemerintah Kota sadar, danau ini punya potensi untuk dijadikan kawasan wisata.

Satu-satunya Danau di Tengah Kota

Setelah lama tak bertandang ke Danau Sipin, aku mengikuti proyek kepenulisan yang salah satunya membutuhkan eksplorasi kebudayaan Kota Jambi. Singkat cerita, aku dan temanku menemui Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya setempat.

Menurut si bapak, yang aku lupa namanya, Danau Sipin merupakan satu-satunya danau di Indonesia yang letaknya berada di tengah kota. Biasanya danau ada di kabupaten, desa yang jauh, atau daerah terpencil lainnya.

Dan memang, setelah menikah ini, Danau Sipin terletak tak jauh dari tempat tinggalku yang juga berada di kota. Selain lokasinya, ternyata Danau Sipin juga memiliki kekayaan lain yang potensial sebagai destinasi wisata. Salah satunya makam raja dan sultan.

Jambi pada masa lampau dipimpin oleh raja dan sultan. Yang paling tersohor, sampai masuk dalam dokumen Belanda (sebagai tokoh yang dianggap sangat menyusahkan), adalah Sultan Thaha Saifuddin. Makam para raja dan keturunannya ini terdapat di sekitar Danau Sipin.

Bukan Pagar, tapi Nisan!

Banyak sekali kejutan yang kudapat ketika mencari tau lebih banyak tentang Danau Sipin. Danau ini terbentuk secara alami, dan luasnya jauh dari perkiraanku sebelumnya.

Aku biasa nongkrong sendiri atau dengan sahabat di kawasan Telanai. Ternyata danau ini melingkupi hingga empat kelurahan. Sehingga ada kawasan lain yang cukup jauh, tak kusangka juga dilewati Danau Sipin.

Kembali ke beberapa tahun silam, ketika aku mengantar teman kerja pulang ke rumahnya. Di depan rumah tempat kami berhenti, kulihat banyak tiang-tiang pendek yang membentuk pagar, tertanam sejajar tapi tidak tertata rapi.

“Coba rapikan pagar ni, atau sekalian bae dicabut! Centang perenang gitu bentuknyo,” saranku pada teman yang kuantar.

“Cabutlah kalo kau kuat!” katanya. “Itu bukan pagar, tapi nisan Belando.”

Jelas aku kaget mendengarnya.

“Kato orang-orang tuo, di sini banyak kuburan Belando. Itulah nisannyo. Dak biso dicabut, kalo makso biso sakit yang nyabutnyo.” Begitu ia menjelaskan.

Ya kali, habis pegang barang yang usianya berpuluh-puluh tahun dengan tangan kosong, tak cuci tangan langsung dipakai makan. Ya sakit.

Tak jauh dari rumah temanku ini, ternyata mengalir pula Danau Sipin. Nah, di antara rumah-rumah warga di daerah ini ternyata banyak ditemukan peninggalan sejarah yang sayangnya tak terjaga.

Danau Sipin Sesuai untuk Pengunjung Berbagai Karakter

Salah satu wilayah yang dilingkupi Danau Sipin dulunya merupakan sarang bandar narkoba dan pelaku kejahatan lainnya. Beberapa tahun belakangan, kerap dilakukan “pembersihan” di wilayah tsb. Disusul dengan usaha pemkot membangun infrastruktur untuk memfasilitasi pengunjung yang datang ke danau.

Meski pandemi kemudian seolah mengacaukan segalanya, rekreasi tetaplah kebutuhan manusia yang tak boleh diabaikan. Maka tak heran jika Danau Sipin tetap ramai dikunjungi masyarakat dari dalam maupun luar kota.

Kalau kamu sedang berada di Jambi, tak rugi menikmati keindahan danau ini. Karena luasnya, banyak pilihan tempat yang bisa disesuaikan dengan keinginanmu.

Kamu yang hobi swafoto bisa mencari spot foto di daerah Telanai dekat Kamda. Untuk yang ingin berperahu bersama teman-teman, datangi Danau Sipin bagian belakang Gubernuran.

Penikmat kuliner silakan menikmati makanan khas Jambi sambil memandangi danau di wilayah Broni. Yang sekadar datang untuk melihat pemandangan, duduk santai sajalah di pinggir jalan Buluran.

Area mana pun pilihanmu, yang penting patuhi protokol kesehatan. Rajin cuci tangan, jaga jarak dengan pengunjung lain, dan jangan lupa mengenakan masker. Sebab di Kota Jambi nyaris setiap hari ada razia prokes, bisa didenda jika melanggar. Ya … itu demi kebaikan kita semua kan! 



Semua foto dokumen pribadi, kecuali foto kedua (tangkapan layar Gmaps)
Diubah oleh iluvtari 30-11-2020 15:12
0
211
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan