Tingkat keterisian ruang isolasi bagi pasien yang terinfeksi COVID-19 di Jawa Barat sudah menunjukkan lampu kuning. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, tingkat keterisian ruang isolasi di Jabar sudah mendekati angka 70 persen. Kondisi itu sudah melebihi titik kritis yang ditetapkan WHO, yakni 65 persen.
"Kami sudah rapatkan kalau laporan terakhir mendekati 70-an (persen), ada satu dua kota yang mendekati angka seratus, tapi bukan se-Jabar kira-kira begitu," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (1/12).
Dua kota yang dimaksud Kang Emil sapaan Ridwan Kamil itu ialah Kota Bandung dan Kota Bekasi. Untuk mengantisipasi terjadinya penambahan pasien COVID-19, Kang Emil mengatakan ruangan isolasi baru akan ditambah.
"Hasan Sadikin selama ini tidak memasukkan dua atau tiga lantai yang kosongnya, kan begitu. Saat sudah dekat ke 70 maka tiga lantai barunya dimasukkan," ucap dia.
Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jabar Berli Hamdani mengatakan dua kota yang tingkat keterisian rumah sakitnya nyaris berada di angka 100 persen ialah Kota Bandung dan Kota Bekasi. Menurutnya, 41 persen pasien yang terpapar virus Corona berasal dari rujukan dari luar wilayah Jabar.
"Kota Bandung dan Kota Bekasi tapi sedang dicarikan solusinya," katanya.
Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung Muhammad Kamaruzzaman mengakui terjadi kenaikan jumlah pasien COVID-19. Lonjakan pasien ini terjadi secara signifikan sejak November 2020. Saat ini jumlah keterisian ruang perawatan COVID-19 di RSHS mencapai angka 95 persen.
"Ini dari grafik hari ke hari, ini menjadi perhatian bagi rumah sakit untuk meningkatkan baik jumlah perawatan maupun kapasitasnya," kata Kamaruzzaman.
RSHS pun saat akan melakukan perubahan di Gedung Kemuning untuk merawat pasien COVID-19. "Kita menambah dua ruangan, yaitu Kemuning 4 dan 5 menjadi ruang perawatan," katanya.
Menurutnya, masyarakat jangan kendor dalam menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun dan memakai masker. "Ini harus diiringi dengan upaya-upaya pencegahan," katanya.
Pada Senin (30/11), terjadi kenaikan jumlah pasien sebanyak 741 pasien sehingga total warga Jabar yang terkonfirmasi COVID-19 menyentuh angka 52.51.6.559 di antaranya masih menjalani perawatan atau isolasi, 45.049 sembuh dan 909 lainnya meninggal dunia.
SUMBER