ceuhettyAvatar border
TS
ceuhetty
[COC Reg. Aceh] Berterima kasihlah, Andai Aceh Tiada Indonesia Tinggal Cerita
Kemerdekaan memang telah diproklamirkan sejak 17 Agustus 1945 silam. Namun, perjuangan para pahlawan belum usai. Sebagai generasi penerus, sudah selayaknya kita turut mengisi kemerdekaan dengan sebaik mungkin.

Merebut kedaulatan negeri bukanlah perkara mudah, banyak jiwa berguguran, tidak terhitung materi yang harus dikorbankan, bahkan tak jarang cinta dan keluarga pun turut melayang.

Betapa pahit dan getirnya untuk meraih kemerdekaan, maka pantas saja jika ada semboyan yang berbunyi, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya."



Daerah Istimewa Aceh atau biasa juga disebut tanah Rencong ini memanglah sangat spesial. Secara geografis terletak dibagian paling barat negara Indonesia. Dan terletak paling ujung utara di daerah Sumatera.

Di masa penjajahan, sumbangsih rakyat Aceh demi terwujudnya kemerdekaan sangatlah besar. Tanah Rencong telah melahirkan para pahlawan tangguh yang rela berkorban dan berjuang demi kedaulatan negeri.

Tak hanya itu, kontribusi rakyat Aceh dikala mempertahankan kemerdekaan yang baru seumur jagung dan tengah sekarat sebab terus menerus dirongrong pemerintah Hindia Belanda pun tidak diragukan lagi. Berkat jasa-jasa penduduknya yang teramat mencintai Republik, kemudian Bapak Presiden pertama Republik Indonesia menjulukinya sebagai Daerah Modal.



Mengapa Daerah Istimewa Aceh digelari sebagai Daerah Modal?

Pertama, karena Aceh merupakan modal perjuangan dalam bentuk daerah kekuasan teritorial, sebagai garis pertahanan RI yang terakhir. Ketika Agresi Militer II berlangsung hanya Aceh satu-satunya daerah yang tidak tersentuh militer Belanda. Kemudian menjadi ibukota negara pada masa Pemerintahan Darurat RI (PDRI).

Kedua, sebab Aceh yang memberikan sumbangan dana perjuangan untuk membeli pesawat, serta biaya operasional PDRI, hingga membiayai duta-duta RI yang bertugas di luar negeri.

Sungguh luar biasa, di tengah-tengah krisis Indonesia, Aceh tampil sebagai Dewa penolong, menyelamatkan dan memberikan modal kepada negara kesatuan Indonesia Raya agar tetap bisa berdiri tegak. Berkat Aceh, kedaulatan Indonesia bisa dipertahankan.

Entah apa jadinya Indonesia andai Nanggroe Aceh Darussalam tidak ada? Mungkin yang tersisa hanyalah tinggal cerita.

Ketangguhan Aceh dalam memerangi penjajahan tidak lepas dari peran serta penduduknya yang gagah berani, pantang menyerah, dan sangat mencintai negeri pertiwi. Konon, para penjajah merasa gentar terhadap penduduk Aceh dengan senjata Rencongnya.

Rencong

Salah satu pahlawan dari Aceh ialah Sultan Iskandar Muda yang merupakan seorang pemimpin dari kesultanan Aceh. Pada masanya, kesultanan Aceh menjadi yang terkuat bahkan diakui hingga kawasan Asia Tenggara.

Tak hanya berjasa dalam mengusir penjajah, lokasi Aceh yang strategis di Selat Malaka, membuatnya memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam. Baik di wilayah Aceh maupun di Asia Tenggara.

Aceh terkenal daerah yang religius dan telah banyak melahirkan ulama-ulama besar. Aceh pun menjadi daerah pertama yang memeluk agama Islam di wilayah Indonesia. Selain itu, di tanah Rencong ini pun pernah berdiri Kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peureulak dan Pasai. Intinya, Aceh sangat berpengaruh besar dalam sejarah perkembangan Islam di Nusantara.

Sultan Iskandar Muda

Zaman dahulu, rakyat Indonesia ketika berniat menunaikan ibadah haji maka akan menggunakan transportasi laut. Sementara Aceh menjadi tempat persinggahan sementara. Disinyalir oleh sebab itulah Aceh mendapatkan julukan Serambi Mekkah.

Aceh memang Istimewa tidak hanya sekadar pada sebutannya. Selain terkenal religius, Aceh juga satu-satunya daerah yang menerapkan hukum syariah. Tersebab hal ini, ane pernah sangat mengidamkan untuk tinggal di daerah yang memiliki julukan tanah serambi Mekkah tersebut.

Sebagai seorang Muslimah yang ingin belajar dan ingin mendapat dukungan penuh untuk menjaga izzah iffah-nya wanita, faktor lingkungan sudah dipastikan sangat berperan penting. Diharapkan kemudian kebijakan-kebijakan pemda setempat akan sangat membantu.

Meski penerapan beberapa aturan yang terkandung di dalamnya terkadang mendapat penolakan bahkan dari masyarakat dunia. Namun Aceh bergeming dalam mempertahankan prinsipnya. Salut dan thanks to Aceh.




Tak ada gading yang tak retak.
Pengabdian rakyat Aceh demi kedaulatan negeri rupanya dirasa bertepuk sebelah tangan oleh sebagian penduduk Aceh. Kekecewaan yang mendalam atas pemerintah pusat yang sentralistis, disinyalir menjadi pemicu Gerakan Aceh Merdeka.

Bukan perkara mudah bagi pemerintah Indonesia untuk memadamkan pemberontakan ini. Dikabarkan bahwa GAM diprakasai oleh Hasan Tiro sejak 4 Desember 1976, dan pemerintah berhasil mengajak berdamai pada tanggal 17 Oktober 2008. Setelah kedua belah pihak menyepakati berbagai perjanjian tentu saja.

Semoga kedepannya, Indonesia tetap bisa berdaulat. Tidak ada lagi pemberontakan, tidak ada lagi daerah yang ingin memisahkan diri. Semoga juga pemerintah pusat bisa berlaku adil terhadap seluruh lapisan masyarakat. Sesuai dengan bunyi palsafah Pancasila.



Narasi : Ceuhetty
Referensi : Di sini, Di sini

Gambar : Google














Diubah oleh ceuhetty 28-01-2021 14:27
iissuwandiAvatar border
ElviHusnaAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
334
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan