Namaku Bono, aku sudah terbiasa untuk selalu berfikir positif. Sejak kecil aku sudah diajarkan untuk selalu berpikir positif oleh orang tuaku, bukan karena aku suka ketakutan, namun karena apa yang aku pikirkan selalu menjadi kenyataan, dan itu membahayakan semua orang yang berada di sekitarku.

Saat kecil aku pernah diajak untuk menonton film horor oleh kedua orang tuaku, film itu berkisah tentang makhluk dari luar angkasa yang menculik manusia dan diteliti di markas mereka. Setelah selesai menonton film tersebut, aku terus berfikir bahwa makhluk luar angkasa tersebut nyata adanya.

Beberapa hari kemudian saat aku berada disekolah, dan aku masih terus memikirkan bagaimana makhluk luar angkasa tersebut membedah manusia, tiba-tiba saja salah satu dari temanku kehilangan kesadaran, dirinya langsung diangkat ke ruang UKS sekolah.

Karena tidak kunjung sadar, akhirnya pihak sekolah memanggil tim medis dari rumah sakit untuk memberikan pertolongan. Saat itu semua pelajaran terhenti, dan semua yang berada di sekolah panik dan ketakutan. Mereka takut bahwa ini adalah sebuah virus baru atau efek dari keracunan makanan dari kantin sekolah, yang dimana kami semua sudah makan makanan dari kantin hari itu.

Sekitar satu jam setelah tim medis memeriksa temanku, mereka semua keluar, dan temanku dibawa dengan kantong mayat. Dan betapa terkejutnya kami semua melihat fenomena tersebut. Beberapa temanku berteriak histeris, ada yang pingsan, bahkan ada yang berlari tidak jelas seperti orang kesurupan. Kami semua ketakutan.

Beberapa hari kemudian aku mendapatkan kabar dari teman-temanku, mereka bilang bahwa temanku yang meninggal kemarin itu ternyata otaknya hilang. Saat dibedah, batok kepalanya tidak melindungi apapun, hanya sebuah tengkorak kosong.

Hal ini menjadi suatu fenomena yang sangat misterius, hingga akhirnya pihak keluarga tidak ingin berita ini tersebar luas, dan menjadikannya musibah yang mereka terima dengan lapang dada.

Dan kini aku baru saja selesai mendengar cerita seram tentang tanah penguburan.