Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

thesadistpersonAvatar border
TS
thesadistperson
21 Pelari Ultra Maraton di China tewas dihantam Cuaca Ekstrem
BAIYIN, KOMPAS.com - Sebanyak 21 pelari tewas setelah mengalami cuaca ekstrem di tengah perlombaan jarak jauh di barat laut China. Angin kencang dan hujan es menghantam para peserta perlombaan ultra maraton 100 km di Yellow River Stone Forest, sebuah tempat wisata di provinsi Gansu, pada Sabtu (22/5/2021). Balapan telah dihentikan ketika beberapa dari 172 pelari hilang. Kemudian, operasi
penyelamatan diluncurkan.

Banyak pelari yang tersesat dilaporkan menderita hiportermia, seperti yang dilansir dari BBC pada Minggu (23/5/2021). Para pejabat mengatakan bahwa 151 pelari sekarang dipastikan aman, dan 8 dari mereka cedera.
Perlombaan dimulai pada Sabtu (22/5/2021) pukul 9 pagi waktu setempat, dengan beberapa peserta berangkat hanya dengan mengenakan celana pendek dan kaus oblong.

Peserta yang selamat mengatakan ramalan cuaca telah menunjukkan beberapa angin dan hujan yang telah diantisipasi mereka, tetapi tidak seekstrim seperti yang mereka alami. Sekitar 3 jam setelah pertandingan dimulai, bagian pegunungan dari perlombaan dilanda hujan es, hujan lebat, dan angin kencang, yang menyebabkan suhu turun drastis, menurut pejabat dari kota Baiyin di dekatnya. Seorang pelari, Mao Shuzhi, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa dia balik kanan ketika cuaca berubah. "Hujan semakin deras dan lebat," kata Mao, yang saat itu sedang mengikuti perlombaan sekitar 24 km dan belum mencapai pegunungan.

Dia memutuskan untuk kembali ke hotelnya, setelah mengalami pengalaman buruk sebelumnya dengan hipotermia. Namun, beberapa peserta yang lain melanjutkan atau sudah berada di daerah yang paling parah terkena cuaca ekstrem. Banyak pelari dilaporkan tersesat di rute perlombaan karena cuaca memengaruhi jarak pandang. Lebih dari 1.200 penyelamat dikerahkan, dibantu oleh drone pencitraan termal, dan detektor radar, menurut laporan media pemerintah.

Operasi penyelamatan tersebut berlanjut sepanjang malam hingga Minggu (23/5/2021) pagi waktu setempat, di mana suhu turun lebih rendah membuat pencarian semakin sulit, menurut laporan kantor berita China Xinhua. Kematian peserta lombaa ultra maraton tersebut telah memicu kemarahan publik di media sosial China, terutama ditujukan kepada pemerintah Baiyin dan kurangnya perencanaan darurat. "Sebagai penyelenggara acara, kami sangat bersalah dan menyesal. Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang dalam kepada keluarga para korban dan yang terluka," kata Wali kota Baiyin Zhang Xuchen dalam konferensi pers pada Minggu (23/5/2021).


sumber: https://www.kompas.com/global/read/2...strem?page=all


0
306
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan