- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Aku Tidak Suka Bahagiamu (Short Life Story - 18+)
TS
bekinyot
Aku Tidak Suka Bahagiamu (Short Life Story - 18+)
Dua orang yang sedang berada di sebuah warung kopi tersebut tidaklah saling kenal, namun sang pemilik warung dapat dengan jelas melihat siapa diantara mereka yang memiliki hidup lebih bahagia. Wajah mereka memancarkan semua informasi tersebut.
Spoiler for Story:
Salah seorang dari mereka yang mengenakan kemeja biru mencoba berbasa-basi ke orang yang memiliki wajah bahagia.
“Keadaan lagi susah ya mas?” Sambil sedikit melirik dirinya memancing obrolan. Dirinya sungguh tidak bisa mencari topik yang lebih tenang, keadaan yang kacau dalam dirinya membuat seluruh pikirannya terarah pada hal yang buruk.
“Iya pak, saya baru dapat istirahat ini, tadi baru selesai bantu-bantu di bengkel. Rame betul bengkelnya” jawab pria tersebut yang langsung mengalihkan pandangannya dari jalan raya ke arah pria tersebut.
“Sudah lama kerja di bengkel mas?” Tanya pria tersebut dengan perasaan yang sedikit kesal karena pria tersebut masih menunjukan rasa senang. Dirinya merasa kesal saat ini jika ada orang yang bahagia, baginya tidak adil jika sekarang ini dirinya saja yang harus merasakan pahitnya dunia.
“Baru pertama ini sih pak, saya sebelumnya dari kota sebelah kerja di warung makan, kebetulan aja tadi pas baru masuk sini lihat bengkel yang rame banget, terus saya langsung mengajukan diri aja. Syukurnya saya langsung berguna disana pak,” jawab sang pria dengan wajah yang semakin bahagia.
Pemilik warung sedikit-sedikit mencuri dengar apa yang sedang dibicarakan tamunya tersebut sambil mengaduk kopi sachet yang dipesan oleh pria yang bahagia tersebut. Sebuah dentingan sendok dan bibir gelas beradu “ting” seperti menutup satu buah ronde pertarungan.
“Memang masnya mau kemana ya? Kok kedengarannya kaya enggak ada tujuan begitu ya?” Pria kemeja masih mencoba untuk menghilangkan senyum di pria tersebut.
Wajah pria bahagia tersebut sedikit terlipat, dirinya seperti sedang memikirkan kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut.
“Saya tidak ada tujuan pak, saya cuman mau melakukan perjalanan saja. Memang seperti tanpa tujuan, namun perjalanan yang sudah saya putuskan ini membuat saya menemukan banyak kisah dan pelajaran hidup yang berharga,” pria tersebut terus berbicara seperti dapat melanjutkan ceritanya hingga kopinya habis, namun sang pria berkemeja tidak membiarkan hal tersebut terjadi. Dirinya tidak mau membuat pria tersebut semakin bahagia.
“Saya lagi pusing ini mas,” tanpa ditanya dirinya langsung menceritakan kisahnya tanpa peduli pria tersebut akan mendengarkan apa tidak. Yang pasti dirinya harus segera mengeluarkan isi kepalanya, jika tidak mungkin seluruh urat dalam tubuhnya akan menegang dan akan ada banyak penyakit yang akan dia terima.
“Kenapa ya pak? Mungkin saya bisa bantu.”
Pria kemeja tersebut seperti sudah menduga jawaban dari pria bahagia tersebut, dirinya paham betul jenis orang seperti ini. Tipikal yang merasa segan, dan selalu mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri.
Dirinya bercerita bahwa semasa hidupnya dirinya sudah bekerja dengan susah payah, dan selama itu pula dirinya mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk masa depannya. Namun karena suatu alasan seluruh tabungannya tersebut digunakan oleh saudaranya sendiri yang mempertaruhkan seluruh uangnya pada suatu investasi yang dirinya yakin akan berbuah baik.
Sesungguhnya dirinya tidak pernah mengijinkan uang tersebut digunakan untuk investasi, namun karena dirinya yang mempercayakan penyimpanan uang tabungannya kepada kakaknya tersebut membuat seluruh uangnya digunakan seenaknya tanpa sepengetahuannya.
Dan kini dirinya sudah dijauhi oleh seluruh keluarganya, karena dirinya yang sedang terjatuh dan tidak ada yang berniat membantunya. Sungguh dirinya sekarang adalah sebatang kara.
Pria kemeja tersebut terus menceritakan keburukan saudaranya tersebut yang selama ini dirinya bisa toleransi, dan tiba-tiba saja dirinya terjatuh dari kursi dan mengalami kejang-kejang. Pria bahagia tersebut segera meminta pertolongan dan membawa pria kemeja tersebut ke rumah sakit.
Saat pria kemeja tersebut terbangun dirinya mendapati berada di ruang rumah sakit, dan pria bahagia tersebut dengan wajahnya yang bahagia sedang menatapnya dengan perasaan sabar menanti kesadaran dirinya.
“Apakah kamu yang sudah menyelamatkan saya?” Terimakasih banyak, aku sangat berhutang dengan apa yang sudah kamu lakukan.”
“Tidak masalah pak, anda hanya harus menjalani operasi saja tadi, namun karena harus melewati persetujuan keluarga maka saya yang harus mewakilinya.”
Pria berkemeja tersebut sejenak merenungkan apa yang baru saja didengarnya, terlintas dalam benaknya suatu hal. “Untuk melakukan operasi harus dibayar terlebih dahulu kan, apakah anda yang membayar semuanya?”
“Iya, saya sudah membayar semuanya pak. Bapak tenang saja.”
“Mengapa kamu lakukan itu, aku sudah menceritakan padamu susahnya hidupku. Dan kamu seharusnya sudah tahu bahwa aku tidak mungkin bisa mengganti uangmu. Mengapa tidak kamu tinggalkan saja aku sendiri saat itu,” pria kemeja tersebut meneteskan air mata.
“Sesungguhnya saya tidaklah orang yang pintar pak, dan saya tahu itu. Saya sama sekali tidak mengerti uang, saya memang mendapatkan uang dari pekerjaan yang saya lakukan selama ini, namun yang bisa saya lakukan hanya menyimpannya. Tadi saat diminta untuk membayar saya serahkan seluruh uang saya kepada dokter tersebut. Saya katakan bahwa saya hanya ingin anda segera membuka mata kembali, karena ada banyak hal yang harus anda lakukan, betul?”
Mendengar hal tersebut pria berkemeja tersebut terpana, dan dirinya hanya dapat melihat wajah pria tersebut tetap memancarkan kebahagian yang alami.
“Cling” suara pintu kamar tersebut terbuka, seorang suster masuk dan memeriksa keadaan pria tersebut dengan senyum yang sangat manis.
Pria kemeja tersebut tersenyum.
Tamat.
wanitatangguh93 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
897
Kutip
4
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan