Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cybermissAvatar border
TS
cybermiss
Mariage sans amour [COC] CLBK 2022


Dengan segala kebimbangan hati, di meja kerjaku ku tulis salinan sebuah puisi yang menggambarkan perasaanku saat ini.


Quote:


Namaku Joufee, aku berusia 25 tahun, aku adalah seorang Executive Vice President atau yang lebih di kenal sebagai Direktur Operasional.

Sebelumnya aku bukan apa-apa di perusahaan ini, dulu ayahku yang membantuku untuk masuk dan berkerja disini.

Sampai pada akhirnya, aku tahu setelah ayahku yang sudah lama tidak aku temui meninggal di negri sebrang.

Ayah ternyata memiliki saham yang cukup tinggi.
Atas bantuan dari teman-teman ayah dan kerja kerasku, aku sampai di titik ini, jalanya begitu curam, berduri dan sangat menguras emosi.

Persaingan bisnis begitu ketat dan mata-mata iri meliriku setiap hari, pada akhirnya aku masuk ke sebuah perangkap.

Bodoh memang!

Aku tidak sengaja menghamili anak dari Direktur Utama, yang dimana anaknya ini sudah bertunangan dengan anak dari seorang penting di pemerintahan dan pastinya atas kelakuan bodohku ini, aku hampir menghancurkan semuanya.

Shit! Semua ini ulah samuel, rival kerjaku yang sangat berambisi menjadi salah satu dari jajaran Direktur disini.

*****
Tentu saja Pak Le Hendarto selaku CEO marah kepadaku.
Tetapi ia sangat menghargai punggung ayahku di belakangku, untung saja semua baik baik saja, calon besan Pak Le Hendarto mau menerimanya dengan syarat!

Aku harus menikah dengan Anak Tunggal dari Alm.Adik Tunggal dari calon besan Pak Hendarto.
Atau aku harus menyerahkan seluruh saham miliku untuk "Calon anak ini" dan tentunya mendekam di "Penjara".

Baj*ngan Samuel! Sampai barang bukti videonya pun dia simpan dengan rapih.

Tidakk.. Tidakk..

Baik! Aku akan Menikahi Wanita itu

*******

Quote:


Kupaksa bangun setelah mendengar ketukan dan teriakan itu.

Ilerku menetes membasahi puisi yang tadi ku tulis.

Quote:


Hari ini H-3 pernikahanku dengan Sarah, entah ini sudah meeting ke berapa kalinya hanya untuk membahas sebuah pernikahan.

Cepat-cepat ku ambil jasku dan berlari ke toilet untuk merapikan penampilanku.

Di starbucks lobby kantor sudah ada beberapa orang yang menungguku, termasuk Calon besan CEO ku beserta anaknya yang aku hamili (Aneke), Pak Hendarto juga Sarah.

Pak Hendarto pergi ketika aku datang.

Quote:

 
Mereka bilang semua sudah siap, ini itu dan sebagainya.
Ternyata mereka menghadiahkan 1 unit rumah mewah, mereka bilang Sarah yang merupakan anak dari mendiang Alm.Adiknya titipkan dan yang sudah mereka anggap layaknya anak sendiri dengan ini mereka lepaskan sepenuhnya terhadapku.

Tentu saja aku menolak hadiah itu, biar aku saja yang menyiapkan tempat tinggal untuk sarah, walau lebih kecil selagi itu masih layak, kurasa cukup.
Tapi mereka tetap ngotot untuk memberikanya, anggap saja itu sisa warisan yang Alm.Orang tuanya tinggalkan dan sekaligus hadiah pernikahan dari Orang tua angkatnya ini.

Ahh.. Baiklah

Sejujurnya ku hanya tiga kali bertemu dan mengobrol dengan sarah, untuk sekedar Deep talk pun rasanya belum sampai situ.

Sarah ini cantik, tingg,i langsing, putih dengan rambut panjang wavy nya.
Kunilai dari luar dia pendiam, aku belum begitu mengenalnya maka dari itu aku belum tau sarah ini orang yang "bagaimana".

*******

Tibalah pada hari pernikahanku dan Sarah.
Dia terlihat seperti ratu dengan ball gown warna putih berhias kaca dan berlian, sangat serasi dengan dubai hair do&bold makeup serta veil yang menjuntai panjang.

Di depan altar pernikahan, bibirku terasa kelu untuk mengucapkan ikrar janji suci.
Entahlah, mungkin karna sejak dulu aku terbiasa ujian praktik dengan membaca syahadat.

Aku berusaha untuk mengeluarkan kata-kata dari mulutku sampai pelipisku di banjiri oleh keringat, sarah menatap ke arahku sebentar lalu menundukan pandanganya.
"Deg!"

Finally, setelah itu kami saling bertukar cincin.
Tanganku gemetar saat menyemaikan cincin ke jari manis sarah.
Disambut tepuk tangan dari para hadirin, kami harus berciuman, jujur saja aku sedikit malu dam mungkin sarah merasa tanganku begitu dingin saat memegang rahangnya.

2 detik! saat sarah hendak memejamkan matanya, aku langsung melepas ciumanku.

Aku berdiri seharian untuk menyalami para tamu undangan di gedung tak jauh dari gereja tempat kami pemberkatan, ini hanya acara formalitas, tidak banyak yang hadir dan memang sudah ada rencana, aku akan mengadakan pesta pernikahan lagi sekalian pergi bulan madu.
********

Kini pesta telah selesai, mobil macan dengan hiasan bunga ini melaju kerumah baru kami.

Sarah hanya diam, diam dan diam.

Setelah sampai di rumah, serta para tamu penting telah pergi dan hanya ada kita berdua disini, aku membuka pembicaraan.

Quote:


Sarah pun masak hanya untuk dirinya sendiri, setelah makan sarah naik ke kamar.
Aku merokok di ruang tengah, ku lihat sarah turun dari tangga sambil batuk-batuk.

Quote:


****
Aku ketiduran di sofa.

sudah menjelang malam aku berniat mengajak sarah romantic dinner sebelum malam pertama kami..

**buka kamar
Quote:


Aku hendak menemaninya tapi dia malah menolak dengan keras, aku juga menawarinya untuk mengantar tapi sarah juga tidak mau.

Aku yang tengah berdiri di pintu gerbang hendak menutup pintu gerbang, seakan teringat suatu hal.

Oh ya! pakaian yang dia tadi kenakan minim sekali.

hm, padahal dulu angan-anganku ingin sekali punya istri berkerudung.

Kini mulai banyak pertanyaan muncul di benakku, mengapa sarah kelihatan begitu membenciku.

Kubuang semua fikiran negatifku, aku baru menikah, alangkah baiknya aku berfikiran positif, mungkin saja sarah butuh waktu untuk membahagiakan dirinya sendiri lebih lama.

***
Aku main game tak terasa sudah pukul 10 malam, setiap menit aku selalu mengecek alis notifikasi, sarah sama sekali tidak menghubungiku untuk memberi kabar.

Hingga jam 12 malam, aku dengar suara pintu kamar terbuka dari dalam kamar mandi.

Benar saja, setalah keluar dari kamar mandi, ku lihat sarah di depan kaca sedang melepas semua barang yang ia kenakan selain baju.

Tas, sepatu, anting, gelang semua berserakan dimana mana.

dia pun segera meninggalkan kamar tidur dan masuk ke kamar mandi yang lain.

setelah dia mandi aku sengaja menunggunya dari balkon kamar, 

saat sarah sudah kembali ke kamar dan sedang menyisir rambutnya aku menghampirinya dan hendak menciumnya.

dia malah menamparku dan berkata

Quote:


Begitulah seterusnya hanya ada hawa dingin menyelimuti pernikahan kami, kami bahkan tidak sempat menghabisan bulan madu.

Tiket bulan madu yang ku pesan untuk trip ke Bali dan Jepang terabaikan begitu saja.

Entah apa salahku kepadanya?

Aku tahu memang dia tidak mencintaiku dan aku pun mungkin "belum" mencintainya.

Walau sekarang aku non religion, tapi kita menikah atas dasar agama.

Aku sangat menghormati posisinya dan aku ingin yang terbaik untuk istriku.
Dengan melihat kelakuanya, aku merasa gagal menjadi seorang suami, begitu juga gagal menjadi seorang laki-laki.

***
Bulan demi bulan berlalu, Sarah selalu pergi keluar rumah. Like Everyday!!

Rumah besar ini mungkin sekarang bisa beralih fungsi menjadi mall. Setiap hari sarah membawa puluhan pulang barang-barang baru.

Aku sudah menurutinya untuk mencarikan ART untuk membantu kami, tapi hampir semua tidak ada yang betah bertahan dengan sikap sarah, bahkan untuk membulatkan gajinya.

Semakin lama, sarah semakin menjadi-jadi.

Setiap hari aku sabar, aku selalu merawatnya bak seorang ratu.
Namun ada kalanya aku sibuk, aku lelah, aku pusing sehingga emosi kami beradu.

Aku selalu meminta maaf atas kesalahan yang sebenarnya tidak aku lakukan, dia yang merancu, memancing emosiku, mengikis habis kesabaranku.

******
Usia kandungan Aneke 7 bulan, yap anakku akan segera lahir.

Hari ini aneke memintaku untuk menemuinya, kami pun bertemu, dia menanyakan kabar sarah, aku berbohong kepada aneke, seolah-olah kami baik-baik saja dan berbahagia. Dia pun bersyukur dan senang mendengarnya.

Aku di kagetkan, karena aneke memintaku untuk menamai anaknya, yang nanti seolah-olah nama itu aneke yang memberinya.

Ternyata anak kami laki-laki, aku terharu mendengarnya dan berdoa, semoga anaku kelak tidak menjadi laki-laki bajing*an dan malang seperti ayah kandungnya.
Aku menamainya Hansel Damian Mandala.

Aku memohon kepada aneke untuk selalu menjaga dan mencintai Hansel, aneke berjanji. Begitupula aneke memintaku untuk berjanji dengan janji yang sama kepada saudarinya sarah.

****
Di perjalanan pulang kepalaku sakit, saat menyetir rasanya seperti terserang vertigo.

Begitu sampai di rumah, aku di sambut dengan barang-barang sarah yang tercecer di mana mana, bahkan ada bra berserakan di tangga.

Aku hendak mandi, namun tidak ada handuk bersih, shampo, sabun dan pasta gigi.
Ahhh..Teringat seringkali sarah marah-marah ketika hal itu terjadi.

Ku urungkan niatku untuk mandi, perutku begitu lapar, sepertinya beratku menurun drastis.

Tidak ada makanan disini, kulkas pun kosong. Bahkan hendak minum pun tidak ada air mineral yang tersisa.

Bayangin itu muncul lagi, ketika hal seperti ini terjadi, sarah menyiramku dengan chat*ime yang dia pesan saat tahu bahwa tidak ada air mineral di dapur.

Aku sungguh lelah dengan semua ini, sarah tidak bisa mendengarkanku. 

Percakapan di antara kami selalu berakhir dengan pertengkaran yang lebih besar.

Tak jarang aku pun menangis di depanya dan ternyata air mataku tidak cukup untuk meluluhkan hatinya.

Aku menyuruh beberapa asisten kepercayaanku di kantor atau temanku untuk sekedar merapikan rumah kami dan mengurus keperluanya, pastinya mereka orang yang sangat aku percayai, tak jarang mereka melihat pertengkaranku dengan sarah.

Dan mereka memaksaku untuk menceraikanya.

Yang ku rasa aneh, jika sarah sangat muak terhadapku, mengapa dia tidak menceraikanku?

Jika dia punya kekasih atau pria idaman lain, kenapa dia tidak pergi bersamanya?

****

Anakku akan segera lahir. Mungkin aku bisa membawa Hansel pergi dan aku menerima untuk meninggalkan semua harta titipan tuhan ini, asal aku tidak di penjara dan bisa bersama hansel, aku sudah puas.

Aku akan lebih lega seperti itu, juga melihat Aneke bahagia bersama pasanganya dan Sarah bahagia bersama pria yang dia pilih.

Ya! Aku pernah melakukanya.
Aku pernah melihat wanita yang paling aku cintai bahagia bersama seseorang yang dia pilih.
Dan kini aku ikhlas merelakanya.

*****
Ketika aku sedang mencuci piring setelah makan, sarah pulang
Dengan keadaan mabuk, ada 2 laki-laki yang mengantarnya sampai depan gerbang.

Ku bopong badanya sampai ruang tamu, kurebahkan dia dan bersihkan wajahnya.

Aku kembali merapikan rumah karna aku ada schedule dinas ke Jayapura, tidak ada yang mengurus rumah ini, jadi mau tidak mau harus aku lakukan sekarang.

Jam 2 dini hari, ketika aku tinggal memasang gorden-gorden yang baru di laundry, sarah terbangun. Aku menawarkanya untuk minum susu beruang hangat.

Dia malah memakiku dan menuduhku memanfaatkanya ketika dia tidak sadarkan diri.

Aku memberikan handphone ku untuk mempersilahkanya melihat sendiri dari rekaman CCTV, dia malah membanting HPku.

Aku mengabaikanya dan berusaha bersabar, sarah berlari ke dapur dan memecahkan semua piring dan gelas yang sudah ku tata rapih.

Ku ambil kunci mobil dan meninggalkanya saat itu juga. Aku pindah ke apartement sebelah kantor, persetan kini orang mau bilang apa tentang hubunganku.

Aku sudah pasrah. Memang dari awal tidak ada cinta di antara kami.

Dari awal sarah sering pergi keluar aku memang menyuruh asistenku untuk memata-matainya tapi tidak sampai mengusik privacynya, selama dia pergi ke mall, bar atau tempat yang jelas. Itu tidak apa-apa

*******
Bingo! schedule dinasku sudah ditentukan, aku bisa pergi sejenak meninggalkan masalahku dikota ini dan aku akan tetap menjaga sarah lewat mata-mataku.

Pada hari ke esokanya sebelum berangkat dinas, aku tidak sengaja bertemu tashina di Lippo puri. Iya dia orang yang aku cintai.

Dia yang awalnya memanggilku dengan suaranya yang melembut sejak dimana hari pertama kita bertemu, dia sekarang sudah tumbuh menjadi gadis dewasa yang indah.

Kami pun duduk bersama untuk mengobrol, tak kusangka tashina bercerita bahwa dia akan menikah. Memang saat itu aku melihat kebimbangan di matanya, tapi aku melihat kesungguhan di hatinya lewat kata-katanya.

Quote:


Aku hanya tertawa kecil dan menyemangatinya, hatiku terasa sakit. Ah andai aku menikahinya, tapi aku lega, tampaknya tashina mampu menemukan laki-laki baik yang mampu menggantikan posisi frian yang sudah 10 tahun dia cintai bahkan hanya di dalam angan-angan.

Aku tertegun seakan mengingat sesuatu, aku meninggalkan uang 500rb di meja dan berlari meninggalkan tashina.

*****
Setengah jam aku berusaha secepat mungkin sampai ke rumah. 

Keadaan rumah sepi seakan tidak ada hawa keberadaan sarah. Aku rindu pertengkaran kami.

Dengan berderai air mata aku jalan menuju kamar, ku lihat sarah di tempat tidur, duduk melamun menggenggam sesuatu, aku menghampirinya, dia kaget dan obat-obatan yang dia gengam berjatuhan ke lantai.

Dia hendak berontak, ku dorong tubuhnya ke kasur, ku pegang kedua pergelangan tanganya.

Dengan air mataku jatuh membasahi wajahnya, dia memandangku dalam-dalam dan matanya mulai memerah.

Aku mencium lehernya dan membisikan kata "Maaf, aku benar-benar minta maaf karena tidak memahamimu"

Ku ciumi bibirnya terus sampai ke lehernya, tanganku mulai bergerak melepang pengkait bra yang dia pakai dan melepas resleting dari dress yang dia pakai.

@#@#%$?#

Setelah itu dia tidak punya tenaga untuk melawanku, dia hanya menangis diam-diam sambil membungkam mulutnya dengan kedua tanganya.
Aku berbaring di sebelahnya.

Quote:


Dia duduk meringkuk di bangku kecil di depan jendela dan mulai menangis mengeluarkan suara.

Quote:


******
Oh aku mulai mengerti.

Aku berjalan mendekatinya.

Quote:


Quote:


Ku usap lembut rambut sarah.

Thank's my first love, walau kau bukan yang utama untuku tapi kau menghadirkan yang terakhir padaku.

END
Diubah oleh cybermiss 30-06-2022 03:33
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
2
1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan