Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daily.planetAvatar border
TS
daily.planet
Ustadz Abdul Somad ungkap Hukum Merayakan Ulang Tahun dengan Meniup Lilin


PORTAL SULUT — Ternyata seperti inilah hukum merayakan ulang tahun dengan meniup lilin.

Kebiasaan merayakan ulang tahun dengan meniup lilin, menjadi hal biasa sebagian kalangan umat Islam saat merayakan hari istimewa.

Hingga saat ini, masih saja ada umat Islam yang merayakan ulang tahun dengan meniup lilin.

Lantas, bagaimana hukumnya merayakan ulang tahun dengan meniup lilin, haramkah? Ikuti ulasannya di sini.

Perihal ini seperti disampaikan, Ustadz Abdul Somad, dalam ceramahnya, dilansir portal-sulut.pikiran-rakyat.com, dari akun TikTok belajar_hijrah12, diakses Rabu 20 Juli 2022.

Ustadz Abdul Somad mengungkapkan, salah satu hadist yang menegaskan tentang larangan kepada umat Islam, agar tidak mengikuti tradisi kaum di luar Islam.

Arab Latin: Man Tasyabbaha Biqoumin fahuwa minhum

Artinya: "Barang siapa yang meniru/menyerupai suatu kaum, maka dengan tidak langsung dia termasuk bagian kaum itu." (HR.Abu Daud).

“Siapa yang ikut tradisi suatu kaum, maka dia akan sama dengan kaum itu,” ucap Ustadz Abdul Somad, menerangkan isi hadist.

“Nanti di akhirat dia akan dibangkitkan dengan orang-orang yang seperti itu. Sekarang, yang memiliki tradisi meniup itu, adalah kebiasaan kaum di luar Islam,” sambung Ustadz Abdul Somad, menjelaskan riwayat hadist lain.

Ustadz Abdul Somad menyarankan, umat Islam senantiasa hai-hati agar tidak terpengaruh dengan kebiasan diluar ajaran Islam.

“Karena engkau mengikuti tradisi meraka maka engkau dibangkitkan bersama mereka, hati-hati. Begitu juga sering mengucapkan hari besar agama lain. Jangan ikuti tradisi kaum lain, tidak boleh,” tegas Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad mengatakan, bagi yang pernah melakukan hal tersebut segera bertaubat.

“Yang sudah pernah melakukan taubat, berhenti. Anak-anak kasih nasehat,” kata Ustadz Abdul Somad.

Menurut Ustadz Abdul Somad, tidak ada hal yang tidak bisa dirubah, semua bisa dirubah.

“Inilah gunanya mengaji. Mengaji itu merubah perilaku, apa boleh buat kita pernah silap, pernah salah. Nabi Adam as saja punya salah, memakah buah khuldi. Oleh karena digoda setan, Nabi Adam as memakannya, lalu setelah itu berubah dan berdoa kepada Allah,” terang Ustadz Abdul Somad.***


Sumber :

https://portalsulut.pikiran-rakyat.c...n-meniup-lilin
.bindexee.Avatar border
.bindexee. memberi reputasi
-8
1.8K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan