amekachiAvatar border
TS
OWNER
amekachi
TOKOH TOKOH DALAM PERANG DUNIA KE 2
ADOLF HITLER



JATENG | 20 April 2021 06:00
Reporter : Jevi Nugraha
Merdeka.com - Adolf Hitler menjadi tokoh utama Nazi mulai tahun 1934 sampai 1945. Dikutip dari The Coming of the Third Reich oleh Richard J Evans, kepemimpinan Hitler di Partai Nazi mulai brutal ketika dia membunuh semua penentangnya pada Juni 1934. Di mana Hitler menghabisi seluruh penentangnya seperti Roehm dan para pemimpin Strum Abteilungen.

Perang Dunia II pecah dengan skala yang sangat besar gara-gara ambisi seorang Hitler. Ribuan aktivis Kiri, orang-orang cacat, dan lawan politik lainnya disiksa dan dibunuh. Bahkan, dokumentasi holocaust mencatat ada sekitar 6 juta Yahudi mati, belum termasuk kematian 5 juta etnis non-Arya, dan 50 juta korban jiwa selama Perang Dunia II berlangsung.

Lantas, seperti apa sepak terjang Adolf Hitler selama menjadi pemimpin Nazi? Simak ulasannya yang dilansir dari Holocaust Encyclopedia

Masa Kecil Adlof Hitler

Hitler lahir di Braunau am Inn, di tepi sungai Inn, negara bagian barat laut Austria. Rumah yang berada di Jalan Salzburger Vorstadt itu menjadi saksi kelahiran salah seorang diktator paling kejam sepanjang sejarah. Namun, Hitler kecil hanya tinggal di rumah yang cukup sederhana ini hanya beberapa minggu saja.

Pada masa kanak-kanak hingga remaja, Hitler dikenal sebagai anak yang penuh penderitaan. Sebab, sang ayah dikenal sangat keras dalam mendidik anak-anaknya. Hal tersebut yang menjadikan Hitler kecil sangat suka berkelahi dan memiliki hobi perang-perangan.

Hobi berkelahi atau perang-perangan dimulai saat Hitler mulai membaca buku tentang militerisme, salah satunya kisah peperangan antara Prancis-Jerman pada 1870-1871. Buku-buku yang didapat dari sang ayah tersebut, yang nantinya membentuk karakter kejiwaannya yang sangat keras.


Hitler mulai masuk sekolah saat usianya masih enam tahun. Di sekolah, Hitler dikenal sebagai siswa yang keras kepala, malas, dan sangat susah diatur. Sifat keras kepala tersebut semakin tidak ketulungan setelah kematian ayahnya pada 1903.

Hitler Bergabung dengan Nazi


Setelah kematian sang ayah, kemudian menyusul kematian ibunya pada Desember 1907. Ketika kedua orang tuanya meninggal dunia, Hitler pindah ke Vienna untuk bekerja sebagai buruh kasar dan pelukis. Setelah Perang Dunia meletus, pada Agustus 1914, Hitler bergabung dengan militer Jerman.

Hitler bergabung dengan Nazi pada September 1919. Secara pribadi, Hitler yang merancang bendera partai, memberi simbol swastika, dan menempatkannya dalam lingkaran putih dengan latar belakang merah.

Namanya semakin dikenal luas oleh masyarakat dunia saat dia berpidato melawan Perjanjian Versailles, politisi saingannya. Pengaruh Hitler di partai Nazi semakin besar, akhirnya dia berhasil menggantikan Drexler sebagai Pemimpin Partai Nazi pada tahun 1921.

Rasisme dan Pembantaian Massal

Jauh sebelum menjadi konselir Jerman, Adolf Hitler sudah terobsesi dengan gagasan-gagasan ihwal ras. Di mana dalam setiap kesempatan, pemimpin Nazi itu terus menyebarkan keyakinannya mengenai "kemurnian" rasial dan superioritas "ras jerman", yang dianggapnya sebagai "ras tuan penguasa" Arya (master rece). Hitler menekankan bahwa kemurnian rasnya harus dipertahankan agar bisa mengambil alih dunia.

Seiring kekuasaan Hitler yang semakin kuat, keyakinan superioritas tersebut menjadi ideologi pemerintah dan disebarluaskan melalui poster, radio, film, dan media lainnya. Dikutip dari Holocaust Encyclopedia, ideologi Nazi tersebut mulai dipraktikkan dengan dukungan beberapa ilmuwan Jerman yang meyakini bahwa ras manusia bisa ditingkatkan dengan cara membatasi reproduksi orang-orang yang dianggap inferior.

Pada tahun 1933, para ilmuwan dan dokter Jerman mulai melakukan sterilisasi paksa, dengan cara menjadikan para korban tidak mungkin memiliki anak. Umumnya, mereka yang menjadi korban adalah orang Roma (Gipsi), minoritas etnis Jerman berjumlah 30.000 jiwa, para pengidap cacat, dan sekitar 500 anak Afrika-Jerman.

Pembantaian massal terhadap para penyandang cacat atau oleh Nazi disebut sebagai program “eutanasia” ini dilakukan antara tahun 1940 dan 1945. Kendati mendapatkan protes keras, Hilter dan pemimpin Nazi lainnya tetap melakukan pembantaian yang mengakibatkan lebih dari 200.000 penyandang cacat tewas dibantai.

Kekalahan Jerman dan Kematian Adolf Hitler


Pertempuran Berlin yang berlangsung pada akhir April 1945, menyebabkan Jerman kalah perang. Angkatan darat Soviet di bawah pimpinan Georgy Zhukov dan Ivan Konev berhasil menyerang Berlin di Timur. Namun sebelum pertempuran berakhir, Adolf Hitler memilih bunuh diri pada 30 April 1945.

Sementara itu, pemimpin Nazi yang dikenal sangat kejam lainnya seperti Rudlof Hess, Albert Speer, Alferd Rosenberg, dan Hermann Goring, diseret ke Pengadilan Nuremberg dengan dakwaan penjahat perang. Setelah itu, Pengadilan memutuskan untuk menjatuhi hukuman mata atau penjara dengan durasi panjang.

KEMULYAAN UNTUK PARA PAHLAWAN
MemoryExpressAvatar border
MemoryExpress memberi reputasi
1
881
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan