Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Kena Kasus Sodomi, Kenapa Anwar Ibrahim Tetap Banjir Dukungan Jadi PM?
Kena Kasus Sodomi, Kenapa Anwar Ibrahim Tetap Banjir Dukungan Jadi PM?

Jumat, 25 Nov 2022 19:51 WIB


Anwar Ibrahim berhasil menjadi PM Malaysia setelah lebih dari dua dekade penantian dan rintangan, termasuk dua kali dibui gegara kasus sodomi. (Foto: AP/Vincent Thian)

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin koalisi partai Pakatan Harapan (PH), Anwar Ibrahim, akhirnya resmi dipilih sebagai Perdana Menteri baru Malaysia pada Kamis (24/11) setelah drama hasil pemilu mandek.

Anwar berhasil menjadi orang nomor satu di Malaysia setelah penantian lebih dari dua dekade yang diwarnai banyak lika-liku hingga upaya lawan politiknya yang ingin menjegal sang tokoh reformasi agar tidak menjadi PM. 

Anwar sebenarnya telah digadang-gadang bakal menjadi PM Malaysia sejak akhir 1990-an. Saat itu, Anwar menjabat Wakil PM Malaysia era Mahathir Mohamad. Mahathir bahkan sempat menunjuk Anwar sebagai PM interim Malaysia beberapa bulan. 

Namun, sejak itu, hubungan Anwar dan Mahathir malah merenggang hingga akhirnya sempat menjadi musuh politik. Sebab, selama menjabat sebagai PM interim, Anwar merombak pemerintahan dan membongkar semua kebusukan partai berkuasa saat itu, UMNO, pimpinan Mahathir karena dianggap mulai rapuh akibat sistem kroni, korupsi, dan nepotisme di tubuh partai.

Sejak itu, upaya menjegal Anwar melenggang ke kursi PM pun kian kuat hingga akhirnya pria kelahiran 1947 itu pun terseret kasus dugaan korupsi hingga sodomi hingga divonis penjara pada 1998.


Meski vonis bui akhirnya dibatalkan dalam pengadilan banding pada 2004 dan Anwar dibebaskan, empat tahun kemudian pendiri Partai PKR itu kembali dijebloskan ke penjara akibat tuduhan sodomi lagi. Saat itu, Anwar dan partainya juga tengah memproyeksikan mengikuti pemilu.

Sebagai negara mayoritas Muslim yang didominasi kaum konservatif, sebagian besar warga Malaysia melihat hubungan homoseksual sebagai suatu kejahatan yang sangat hina, termasuk sodomi. 

Orang yang melakukan hal itu dipandang lebih rendah dibandingkan pelaku kejahatan seksual terhadap lawan jenis.

Namun, kenapa citra Anwar Ibrahim di politik masih kuat dan tetap banyak orang yang mendukungnya menjadi PM Malaysia walau pernah terseret kasus sodomi?

Pengamat hubungan internasional dari Universitas Sultan Zainal Abidin di Malaysia, Suyatno Ladiqi, mengatakan masyarakat di Malaysia banyak yang memandang kasus dugaan sodomi Anwar sebagai sebuah "konspirasi".
Menurut Suyatno, masyarakat terutama basis pendukung Anwar, menaruh curiga bahwa ada rekayasa politik untuk "melenyapkan karier" pemimpin koalisi Pakatan Harapan itu.

"Meski pada akhirnya pengadilan memvonis Anwar bersalah dan masuk penjara, anggapan adanya konspirasi politik masih kuat melekat pada kelompok Anwar yang meyakini keputusan pengadilan tersebut sebagai momen untuk mematikan karier Anwar," kata Suyatno kepada CNNIndonesia.com.

Meski kasus itu memang sempat membuat masyarakat tak mau lagi berhubungan dengan koalisi Anwar, namun sejak 2018 masyarakat mulai melepaskan stigma negatif terhadap sang politikus.

Kala itu, kata Suyatno, Raja Malaysia Sutan Muhammad V memberikan pengampunan secara mutlak kepada Anwar usai Pakatan Harapan menang pemilu.

Lewat pengampunan itu, Anwar pun dianggap telah bersih dari segala tuduhan yang selama ini melekat padanya.

"Begitu Pakatan Harapan memenangi pemilu tahun 2018, Raja Agong Malaysia ketika itu, yaitu Sutan Muhammad V memberikan pengampunan secara mutlak, dianggap suci, sehingga Anwar tidak boleh dianggap lagi sebagai bekas narapidana," ujar Suyatno.

"Jadi secara hukum beliau dianggap bersih dan berhak memiliki hak-hak politik seperti sedia kala," lanjut dia.

Suyatno berujar pengampunan Raja itu pun benar-benar telah membalikkan keadaaan bagi Anwar. Belakangan, para pendukung Anwar secara terang-terangan mendorong dia untuk menjadi perdana menteri.

Anwar pun kembali meraih suara, terlebih setelah para Sultan Malaysia berdiskusi dengan Raja pada Kamis lalu untuk menentukan calon perdana menteri di tengah hasil pemilu buntu. Dari rapat itu, segala pertimbangan yang diberikan para Sultan membuat Raja akhirnya memutuskan untuk menunjuk Anwar sebagai kepala pemerintahan.

"Juga karena Ihsan Raja-Raja Melayu yang bersidang kemarin membuat Raja Agong berkenan melantik Anwar sebagai perdana menteri," tuturnya.

Anwar Ibrahim akhirnya menjadi PM baru Malaysia setelah drama panjang karena tak ada pemenang mutlak dalam pemilu akhir pekan lalu.

Berdasarkan hasil pemilu yang keluar pada Minggu (20/11), tak ada satupun partai atau koalisi yang berhasil mengantongi suara mayoritas.

Menurut konstitusi Malaysia, untuk membentuk kabinet, partai atau koalisi perlu 112 suara dari total 222 kursi parlemen. Pemegang mayoritas ini yang berhak memberikan nama calon PM ke raja.

Dalam pemilu, koalisi pimpinan Anwar, Pakatan Harapan (PH), memang meraih suara terbanyak dalam pemilu akhir pekan lalu dengan 82 kursi. Namun, angka tersebut tak cukup untuk meraih mayoritas.

Sementara koalisi pendukung Muhyiddin Yassin selaku lawan berat, Perikatan Nasional (PN), hanya mendapat 73 kursi.

Dalam pemerintahan ini sendiri, Anwar berkoalisi dengan 'musuh bebuyutannya', Barisan Nasional (BN). Anwar pun mengakui dirinya mendapat suara mayoritas di parlemen karena dukungan penuh koalisi BN.

Anwar bahkan mengisyaratkan bahwa jabatan pendampingnya nanti diperkirakan jatuh ke tangan Barisan Nasional.

https://www.cnnindonesia.com/interna...kungan-jadi-pm

Sama ye kek kasus roger danuarta, berkali2 kena kasus suntik narkoba (?), baru kelarnya pas nikah ama Meriska
0
670
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan