Banyak orang mengeluh karena covid-19 masih berkeliaran di sekitar kita. Katanya covid sudah membunuh puluhan juta manusia di seluruh dunia dan menghalangi aktivitas ke tahap yang sampai membahayakan keuangan negara.

Namun, berapa banyak di antara kita yang pernah berpikir bahwa virus HIV sebenarnya jauh lebih berbahaya bagi seluruh masyarakat?

Okay, well, itu berlebihan. Secara dampak sosial, HIV memang tak ada apa-apanya dibanding Covid, tetapi bagi individu HIV menjadi momok yang jauh lebih serius dibanding covid. Permasalahannya adalah, masih belum ada cara untuk menyembuhkan virus HIV seutuhnya.



Pada tahun 2011, Timothy Ray Brown tercatat sebagai orang pertama yang sebuh dari HIV. Meski demikian, tak ada yang bisa menyimpulkan pasti penyebabnya dan karenanya belum ada obat yang mampu dibuat untuk penderita HIV lain.

Siapa pun yang terkena virus ini tak akan mampu lepas dari bantuan obat-obatan demi memperpanjang hidupnya. Umumnya virus HIV baru menunjukkan gejala setelah 5 sampai sepuluh tahun sehingga penanganan dilakukan saat sudah terlambat. Orang-orang di dekat Anda yang Anda kira sehat bisa saja mengidap virus ini di dalam tubuhnya.



Untungnya (atau sialnya?) virus HIV hanya bisa menyebar melalui pertukaran cairan tubuh yang hidup seperti darah atau sperma. HIV bisa dihindari dengan menjaga diri, tetapi di jaman sekarang pasti akan semakin sulit untuk menjaga diri.

Bayangkan ada seorang perempuan jahat yang ingin menyebarkan virus HIV yang dia miliki ke sebanyak mungkin orang sebelum dia mati. Mindsetnya adalah “kalau aku menderita maka semua orang harus menderita.”

Katakanlah cewek ini cantik dan bodinya aduhai. Kalau dia mengedip sedikit saja pasti mudah untuk menjebak pria-pria beriman lemah, apalagi jasanya gratis. Dengan cara seperti itu kira-kira berapa banyak pria yang akan tertular? Belum lagi jika pria-pria itu akhirnya punya istri dan punya anak, mereka akan tertular tanpa sepengetahuan mereka karena virus ini memang butuh waktu lama untuk menunjukkan diri.



Di sinilah bahaya paling besar terletak. Kita tahu sendiri bisnis lendir sudah semakin menjamur bahkan ke daerah-daerah terpencil, minimnya edukasi akan membuat seseorang abai akan pengaman dan ini adalah kabar baik bagi HIV. Dengan situasi semacam ini, kita harus selalu curiga pada siapa pun yang akan berhubungan dengan kita.

Semua orang mungkin saja terpapar virus HIV. Bukan sekedar karena hubungan seksual, tetapi juga donor darah. Belum lama ini saya melihat berita tentang darah penderita HIV yang berceceran di pinggir jalan. Bukankah sangat mengerikan jika ada orang yang dengan sengaja atau tidak sengaja memasukkan darah tersebut ke darah orang sehat?



Jadi, jika ditanya seberapa besar bahaya yang HIV bawa ke masyarakat maka jawabannya adalah sangat besar. HIV ini seperti kembang api. Terlihat biasa dan kering, tapi sekali menyala bisa membakar rumah dan apinya pun merambat ke mana-mana. Jika Anda khawatir dengan covid karena membuat Anda tak bisa bekerja, kenapa tidak khawatir pada HIV yang pelan-pelan membunuh Anda dari dalam.

So, untuk semua yang membaca ini, stay safe and stay clean. Jaga diri selalu dan hati-hatilah jika ada yang menawari kesenangan sesaat. Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.

sumur