Suatu ketika, ada rekan TS  yang mengucapkan kalimat demikian,“Bagaimana kalian berpolitik di kantor ? Apakah menjilat atasan dan menginjak bawahan ?”
Pertanyaan tersebut membuat TS tertarik untuk membahasnya, apalagi TS akhir-akhir ini mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan seperti kutipan judul berikut.

Persaingan di tempat kerja dapat menjadi topik yang kontroversial. Beberapa orang menganggap bahwa persaingan sehat dapat mendorong kinerja yang lebih baik dan memberikan motivasi untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Namun, ada juga orang yang berpendapat bahwa persaingan internal yang tidak sehat dapat mengganggu kerja tim dan memperburuk lingkungan kerja.

Seperti judul di atas, beberapa dari kita yang bekerja di suatu perusahaan mungkin pernah mengalami hal tersebut. Mulai dari gosip yang tidak menyenangkan dari rekan kerja yang tidak menyukai kita, dipermalukan di depan umum, dicemarkan nama baiknya di depan atasan oleh rekan kerja, dan lain sebagainya.

Sekurang-kurangnya menurut TS, ada dua sumber perbuatan tidak menyenangkan yang dapat kita alami di sebuah organisasi, pertama adalah yang bersumber dari orang yang tidak kompeten, kedua adalah yang bersumber dari orang yang mungkin kompeten, tapi tidak mau tersaingi. Mungkin agan-agan di sini pun sepakat dengan dua terminologi tersebut.

Sebagian agan-agan mungkin memiliki pengalaman di mana mereka dijatuhkan oleh rekan kerja yang tanda kutip, kurang kompeten. Biasanya ada rekan kerja yang ingin sekali mendapatkan promosi, kenaikan gaji, dan apresiasi dari atasan, tetapi kemampuannya pas-pasan sehingga ia merasa kemampuannya kurang menjual.
Oleh karena itu, ia menjatuhkan orang lain yang lebih kompeten dari dirinya agar dirinya terlihat jauh lebih baik dari pada orang lain. Dengan cara itu, ia akan “terlihat” lebih pintar dari pada orang lain yang sebetulnya lebih kompeten dari dirinya.

Bukan hanya oleh rekan yang kurang kompeten, agan-agan juga mungkin punya pengalaman dijatuhkan oleh rekan kerjanya yang sebetulnya sangat kompeten dan berpengalaman, tetapi malah punya potensi yang besar untuk menjatuhkan orang lain, terutama ketika ia tidak mau tersaingi. Mungkin sebagian dari agan juga pernah mengalami dijatuhkan oleh orang lain ketika kita sudah melakukan hal terbaik bahkan perform sangat luar biasa di kantor.

Ilustrasinya adalah sebagai berikut, di mana ada rekan kerja agan yang memiliki jabatan lebih tinggi atau setara dengan agan, tapi  merasa terancam dengan keberadaan agan. Oleh karena itu, sebisa mungkin ia membatasi peran dan performa agan, walau terkadang dengan serangan personal yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan. Dengan cara tersebut, agan mungkin akan tidak betah dan memilih resign, dengan cara itu, ia berhasil menghilangkan pesaingnya di tempat kerja.

Perlu disadari, persaingan yang tidak sehat tersebut sebetulnya memiliki dampak negatif yang sangat banyak, mulai dari mengurangi produktivitas, menciptakan ketegangan dan konflik, menurunkan kualitas kerja, membuat kelelahan dan stress, serta menurunkan motivasi.

Selain itu, apa sih kebanggaan yang didapat ketika mendapat kesuksesan dengan menjatuhkan orang lain ?

Jika kesuksesan itu didapat dengan cara menginjak orang lain, siap-siap saja suatu hari kelak, orang lain yang akan menginjak kita untuk mencapai kesuksesan dia sendiri.

Semoga tulisan singkat dari TS  dapat menjadi pengingat bagi kita semua.


sumber : pemikiran sendiri + chatGPT

bagi cendol dan pengalamannya ya agan-agan.