Gempar terjadi di SMAN 21 Bandung saat kegiatan karya wisata atau study tour bagi siswa kelas XI tidak berjalan sesuai jadwal. Penyebabnya adalah Indah Cantika Sari, seorang pegawai freelance dari Grand Traveling Indonesia (GTI) Bandung.



Menurut laporan detikJabar pada Jumat (26/5/2023), study tour seharusnya berlangsung dari tanggal 24 hingga 27 Mei 2023. Namun, karena Indah Cantika Sari yang menjadi pengelola dana study tour tersebut, kegiatan tersebut gagal dilaksanakan sesuai rencana.

Siswa-siswa kelas XI sudah sangat antusias menanti kegiatan ini. Harapan mereka sangat tinggi. Namun, mereka merasa kecewa karena acara tersebut tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Kabar mengenai hilangnya uang untuk study tour ini baru diterima oleh sekolah satu hari sebelum keberangkatan.

Situasi ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan dan kekecewaan di antara siswa-siswa yang telah menantikan kegiatan karya wisata ini. Mereka mungkin telah membuat rencana dan berharap untuk menikmati pengalaman baru bersama teman-teman sekelas mereka. Namun, kejadian ini telah menghancurkan ekspektasi mereka.

Ketika menghadapi situasi seperti ini, penting bagi pihak sekolah dan pihak terkait untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan. Pihak sekolah harus berupaya untuk mencari solusi terbaik bagi siswa-siswa yang telah kecewa ini. Sementara itu, pihak travel, seperti Grand Traveling Indonesia (GTI), harus bertanggung jawab atas tindakan Indah Cantika Sari sebagai pegawainya.

Dalam keadaan seperti ini, penting juga bagi siswa-siswa untuk tetap tenang dan saling mendukung satu sama lain. Meskipun kegiatan study tour tidak dapat dilakukan pada waktu yang direncanakan, masih ada peluang untuk mengadakan kegiatan pengganti atau mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan di masa mendatang.

Hal ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kepercayaan dan kehati-hatian saat menjalani kegiatan seperti study tour. Dalam memilih penyedia layanan perjalanan, baik sekolah maupun peserta study tour harus memastikan adanya reputasi yang baik dan melakukan verifikasi yang cermat terkait dengan pihak yang bekerja sama.

Kegiatan karya wisata atau study tour seharusnya menjadi momen yang berkesan bagi siswa-siswa untuk belajar di luar kelas dan menjalin hubungan dengan teman-teman mereka. Semoga kejadian seperti ini dapat dihindari di masa depan, dan siswa-siswa SMAN 21 Bandung dapat memperoleh pengalaman karya wisata yang menyenangkan dan bermanfaat.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terjadi dalam kegiatan karya wisata atau study tour di masa depan, berikut TS memberikan beberapa kiat yang dapat dilakukan, Baik oleh pihak sekolah maupun penyelenggara kegiatan luar sekolah :

Pertama, pilih penyedia layanan perjalanan yang terpercaya :

Lakukan riset dan verifikasi terhadap agen perjalanan atau travel yang akan bekerja sama dengan sekolah. Pastikan mereka memiliki reputasi yang baik dan telah berpengalaman dalam mengorganisir kegiatan serupa sebelumnya. Baca ulasan dan testimonial dari klien sebelumnya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kualitas layanan mereka.

Kedua, komunikasi yang efektif :

Pastikan ada saluran komunikasi yang jelas antara sekolah, agen perjalanan, dan siswa. Informasikan secara tepat mengenai jadwal, rincian kegiatan, dan hal-hal penting lainnya kepada semua pihak terkait. Pastikan juga ada saluran komunikasi yang mudah dihubungi dalam situasi darurat atau perubahan rencana mendadak.

Ketiga, kontrak yang jelas :

Pastikan terdapat perjanjian tertulis yang jelas antara sekolah dan agen perjalanan. Kontrak ini harus mencakup rincian biaya, tanggung jawab, batasan, dan hak serta kewajiban masing-masing pihak. Hal ini akan membantu mencegah kesalahpahaman di kemudian hari.

Keempat pengawasan keuangan yang ketat :

Pastikan ada sistem pengawasan keuangan yang ketat terkait dengan dana yang dikumpulkan dari siswa untuk kegiatan tersebut. Penyelenggara harus memiliki prosedur yang jelas untuk penerimaan, pencatatan, dan penggunaan dana. Transparansi keuangan ini akan membantu mencegah kecurangan atau penggelapan dana.

Kelima, audit internal :

Lakukan audit internal secara rutin untuk memverifikasi penggunaan dana dan memastikan bahwa semua transaksi keuangan tercatat dengan jelas. Ini dapat dilakukan oleh staf sekolah yang ditunjuk atau oleh pihak independen yang terpercaya.

Kelima, asuransi perjalanan :

Pertimbangkan untuk mengambil asuransi perjalanan yang mencakup pembatalan atau perubahan rencana mendadak. Asuransi ini dapat memberikan perlindungan finansial dalam situasi darurat atau ketika kegiatan dibatalkan secara tiba-tiba.

Keenam, evaluasi pasca kegiatan :

Setelah kegiatan karya wisata atau study tour selesai, lakukan evaluasi secara menyeluruh. Mintalah umpan balik dari siswa, guru pendamping, dan orang tua untuk mengevaluasi kegiatan tersebut. Dengan mengumpulkan masukan dan saran dari semua pihak terkait, Anda dapat melakukan perbaikan di masa mendatang.

Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, GanSist dapat mengurangi risiko kejadian serupa dan menjadikan kegiatan karya wisata atau study tour menjadi pengalaman yang sukses dan berkesan bagi siswa-siswa.

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Agan dan Sista semua, khususnya yang berkecimpung di bidang pendidikan sebagai Guru, Kepala Sekolah ataupun tenaga kependidikan di sekolah. Bagi kalian yang ingin memberikan pendapat soal ini, silahkan berkomentar di bawah yaa. Terima kasih sudah membaca, see you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://news.detik.com/berita/d-6739...ng-rp-400-juta

Copyright @albyabby912023, All right reserved.