azka81Avatar border
TS
azka81
Kumpulan Cerpen Romantis Bikin Baper, Cinta Pria Menyebalkan


"Gak kangen?" tanya Dia.

Ingin rasanya kugigit bahu dan kudaratkan cubitan ke perut pemilik suara itu.

"Menyebalkan!"

Pertanyaan yang seharusnya tidak butuh jawaban. Bagaimana mungkin aku tidak kangen. Apakah dia bisa tidur dengan nyenyak, atau sering terbangun tengah malam karena teringat seseorang. Katanya satu jiwa, tapi seolah tidak peka.

"Ehm, gak mau peluk?" Dia merentangkan kedua tangannya, menyambutku.

"Gak!"

"Beneran?"

"Aku benci sama, Kakak!" rengutku.

"Benar-benar cinta."

Dasar! Lagi-lagi aku kalah. Dia selalu bisa meluluhkan hatiku yang keras bagaikan batu. Aku tidak bisa menahan senyum dan menghambur ke dada bidangnya. Kupukul pelan dan tidak ingin menyakitinya.

Sebening air mengalir di sudut mata, aku rindu. Benar-benar rindu. Padahal beberapa hari yang lalu aku merencanakan untuk mengamuk sejadi-jadinya karena rasa cemburu. Nyatanya, rasa cintaku lebih bertahta indah.

"Udah lega? Udah gak marah lagi?"

"Ehm."

"Udah, jangan ngambek terus. Emuuuaaaaah ..." Dia mengecup pucuk rambutku dengan lembut sembari menyodorkan setangkai mawar bewarna merah menyala.

"Terima kasih sudah mencintaiku."

"Iya, Sayang."

Dia priaku. Pria yang sangat istimewa dan selalu kuistimewakan. Di sela-sela kesibukannya bekerja, selalu rela kurepotkan hanya untuk urusan rindu. Padahal, dia sedang berjuang agar kami bisa secepatnya mewujudkan mimpi yang sedang kami bangun.

Aku mengelus perutku yang semakin membuncit. Rasanya baru kemarin peristiwa-peristiwa manis itu terjadi, seperti mimpi pernikahan kami sudah hampir dua puluh tahun berlalu.

Dan kini aku mengandung buah hati kami yang ke lima. Tiga putera dan seorang puteri, sebenarnya sudah sangat lengkap. Namun, aku ingin seorang bayi perempuan lagi. Seperti kata dia kalau anak perempuan jarak usianya harus jauh, biar tidak ada rasa iri dan merasa di pilih kasih.

Entahlah.

Meskipun, logikaku menolak, tapi tetap saja keputusan yang dia buat harus aku terima. Menyebalkan!

"Jangan melamun, Sayang." Sepasang tangan memelukku dari belakang.

"Ehm." Aku tersenyum, memejamkan mata meresapi dekapan hangat yang Dia berikan. Melenakan.

Rasanya masih sama. Wangi aroma-aroma cinta tetap tercium, menemani dari aku yang pemarah berproses menjadi istri bijaksana. Terima kasih, Sayang.

Penulis : @azka81
Ilustrasi : Pixabay


Quote:
Diubah oleh azka81 23-06-2023 15:52
bukhoriganAvatar border
disya1628Avatar border
bekticahyopurnoAvatar border
bekticahyopurno dan 2 lainnya memberi reputasi
3
778
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan