ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Short Story #1 : OnlyFans


Sarah menatap layar ponselnya sembari menggigit bibir. Dia tidak percaya dengan jumlah pengikut yang dia dapatkan hanya dalam waktu semalam. Terlalu mudah, pikirnya. Dia hanya mengunggah fotonya dengan pakaian dalam dan dalam satu malam dia sudah punya seratus pengikut.

Sarah tahu dia punya tubuh yang bagus tapi tak pernah menyangka itu bisa berguna. Ternyata di OnlyFans itu adalah senjata yang akan mendatangkan banyak uang untuknya. Sungguh dia sangat gembira. Dengan begini dia bisa berhenti bekerja.

Sarah merupakan seorang akuntan fresh graduate yang merasa tak cocok dengan lingkungan kerjanya. Masalahnya bukanlah lingkungan kerja yang tak ramah melainkan bosnya yang sering kali menyuruhnya untuk memanipulasi data keuangan perusahaan. Sebagai wanita terdidik Sarah tahu tindakan semacam itu bisa membuatnya berakhir di penjara. Itulah sebabnya dia berhenti.

Namun ternyata berhenti bekerja hanya setelah dua bulan lamanya bukanlah riwayat yang baik pada CV. Sarah kesulitan mencari pekerjaan baru sementara tabungannya terus menipis. Tak lama lagi dia harus membayar uang kontrakan dan karenanya dia butuh uang cepat.

Lila lah yang merekomendasikan OnlyFans padanya. Temannya saat Sma itu memberitahunya bahwa dia bisa mendapat belasan juta asal melakukan sesuai dengan yang Lila katakan. Perkataan Lila terbukti benar. Dalam satu minggu Sarah sudah mendapat uang yang cukup untuk membayar kontrakannya.

Ladang uang seperti itu terlalu bagus untuk dilepas dan karenanya Sarah pun terus mengunggah foto dan videonya ke OnlyFans. Sarah bukan orang bodoh. Dia selalu menutupi wajahnya dengan masker dan tak pernah menunjukkan apa pun yang bersifat pribadi atau bisa menjurus pada identitasnya. Dia juga menggunakan nama samaran Xarasebagai nama virtualnya.

Hari demi hari followernya terus bertambah. Sarah pun lebih sering melakukan live streaming untuk mendapat donasi. Dia suka dengan uangnya, tapi dia tak suka dengan komentar-komentar yang mau tak mau harus dia hadapai.

“Halo semuanya! Hari ini mau lihat apa nih?!”

Xara, dengan hanya pakaian dalam dan masker, duduk di kasur menghadap laptopnya. Di belakangnya ada berbagai macam baju yang akan dia pakai tergantung keinginan penonton. Sudah jelas semua itu adalah pakaian yang tak mungkin dia pakai di depan umum.

Quote:


Xara mengabaikan dua request pertama dan fokus pada Mr. Wild. Bagaimanapun Mr. Wild adalah followernya yang paling sering memberi tip.

“Pakaian kasual ya? Mau yang gimana?”

Quote:


Tanpa banyak tanya Xara langsung mencari pakaian yang diminta. Tak sulit mencarinya, dia punya beberapa pakaian sehari-hari yang seperti itu.

“Selesai. Yakin mau yang gini aja?” Xara bertanya lagi. Dia mengabaikan komentar lain dan menunggu komentar Mr. Wild.

Quote:


Xara merasa permintaan itu sedikit aneh. Sebenarnya bukan aneh, hanya saja terlalu normal. Kalau memang Cuma mau yang seperti itu kenapa harus cari ke OnlyFans?

Namun Xara tidak mengeluh. Dia mengambil anting dan kalung dari lemari dan segera memakainya. Saat dia menunjukkannya ke layar dia langsung mendapat tip yang lumayan.

Quote:


Xara tertawa geli di dalam hati. Orang lain nyari ‘pemandangan’ yang ini malah nyari pemandangan. Mungkin Mr. Wild sebenarnya seorang pelukis romantis yang mencari inspirasi. Orang aneh, itulah yang Xara pikirkan. Tapi orang-orang aneh seperti itulah yang memberi begitu banyak uang.

***


Sarah menekan tombol panggil sekali lagi, menunggu, dan tidak mendapat jawaban. Sudah dua hari dia mencoba menelpon Lila tapi sama sekali tak ada jawaban. Temannya itu seolah hilang ditelan Bumi. Sarah curiga kalau Lila memilih kabur dan kawin lari dengan pacarnya. Tapi kalau benar begitu Lila pasti akan mengabarinya.

Sarah mendesah dan memilih melupakan Lila untuk sejenak. Mungkin es krim bagus untuk mendinginkan kepalanya. Sarah mengangguk setuju akan pemikirannya dan beranjak menuju minimarket.

Malam itu sangat gelap. Tak ada bulan maupun bintang sehingga hanya cahaya buatan manusia yang menerangi jalanan. Sarah mengeratkan jaketnya dan berjalan sendirian menuju minimarket terdekat. Suara guntur membuatnya gelisah. Cuaca semacam ini sama sekali tidak menenangkan.

Tepat saat sarah berpikir untuk berbalik dan pulang, suara langkah kaki mendekat dari balik gelap. Sarah tersentak, keringat dingin mulai membasahi kulitnya. Dia mencoba tenang, tapi entah mengapa pikiran-pikiran buruk terus saja memenuhi kepalanya. Mungkin itu cuma orang lewat, kenapa Sarah berpikir yang tidak-tidak?

Namun di detik berikutnya Sarah melihat kedua kakinya berlari kencang menjauh dari suara langkah kaki. Dia berlari, berlari, berlari, dan akhirnya terjatuh. Sejauh apa dia berlari? Apakah dia sudah cukup jauh dari langkah kaki itu?

Tidak. Sekali lagi, suara langkah kaki mendekat dari kejauhan. Kali ini, suara itu terdengar seperti orang berlari menerjang. Tak salah lagi, orang itu mengejarnya. Sarah membuka mulut dan berteriak. Namun suara teriakannya tak pernah terdengar di telinga siapa pun.

***


Beberapa hari yang lalu ….

“Anting itu … dari daerah X. Kaos itu juga dari daerah X. Posisi matahari … lantai 3 menghadap utara ….”

Dia mencatat semuanya. Merek pakaian, merek jajanan, pesawat yang kebetulan melintas di kejauhan, dia mencatat semuanya. Sedikit demi sedikit dia memperkecil area pencarian sampai akhirnya menemukan lokasi yang memenuhi kriteria.

Dia membuka google map dan menandai semua bangunan yang berlantai tiga. Dia akan memeriksa semuanya besok. Dengan begini, dia menambahkan nama Xara ke dalam daftar panjang koleksinya.

“Umm!!! Hmmpphh!!!!!”

Suara teriakan tertahan menghentikan jari-jarinya. Dia berbalik, tersenyum, lalu berdiri dan menghampiri asal suara.

“Kenapa lagi? Nggak ada makan untukmu sampai kau mau livestreaming. Dan jangan coba yang aneh-aneh. Nggak akan ada yang bisa nolong kau di sini. Kalau sampai kau nggak hasiln duit … kau … mati ….”

Suara teriakan dan isak teredam itu hilang seketika. Dia tersenyum lagi, senyum yang malah memberi teror bagi siapa pun yang melihatnya.

“Anak baik. Sekarang waktunya kerja, Lila.”

***


”Pemirsa. Kasus orang hilang menjadi semakin marak belakangan ini. Penyelidikan polisi mengungkapkan 17 kasus orang hilang tanpa jejak dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Dari penelitian polisi, para korban memiliki kesamaan yakni wanita berumur 20 hingga 30 tahun. Siapa pun yang mengenal korban dan memiliki informasi keberadaan mereka diharapkan segera menghubungi kepolisian.”

Berita tersampaikan. Namun sayangnya, tak akan ada yang berubah. Sarah menghilang tanpa jejak, tetapi Xara terus aktif di OnlyFans. Kalau Anda penasaran dengan dirinya, silahkan subscribe.

***TAMAT***
leehoneyAvatar border
magicalmeAvatar border
bonek.kamarAvatar border
bonek.kamar dan 15 lainnya memberi reputasi
16
3.7K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan