ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Short Story #7 : Nembak


Sudah lama Dodit menaruh hati pada Susan. Sejak pertama kali mereka bertemu di ospek Sma hingga sekarang saat mereka hampir lulus, Dodit tak bisa mengalihkan pandangannya pada wanita lain. Dodit sudah sering mencoba menyampaikan perasaannya, tapi tak kunjung punya keberanian.

Meski demikian ini adalah semester terakhir mereka di Sma dan tak ada yang tahu apakah mereka bisa bertemu lagi. Dodit harus meluapkan apa yang selama ini dia rasakan.

Dodit pria yang puitis dan romantis. Karenanya dia pun mencoba menyampaikan perasaannya lewat lagu. Perempuan mana yang akan menolak jika ditembak dengan lagu romantis yang diiringi petikan gitar?

“Nggak.”

Lima hari dia mempersiapkan lagu itu dan Susan menolaknya dalam lima huruf. Bukan cuma lima huruf, Susan bahkan memberi ekspresi jijik yang sangat menyayat jiwa. Parahnya lagi, Dodit sudah dengan PD menyanyikan lagu itu di depan seluruh kelas, kini dia menjadi olok-olokan.

Dodit merasa hidupnya hancur dalam sekejap mata. Tanpa dia ketahui ada seseorang yang merekam malapetaka itu dan menguploadnya ke Youtube. Sekarang dia sudah menjadi olok-olokan nasional. Dari yang awalnya cuma diolok-olok di sekolah kini dia juga harus menahan diri untuk tidak melempari tetangganya dengan batu. Bahkan ayah dan ibunya sendiri tertawa melihat video itu.

Namun semua berubah saat video tersebut menjadi trending di Youtube. Orang yang awalnya cuma memaki kini mulai memuji. Nadanya original, pilihan katanya bagus, percaya diri, pujian-ujian terus saja memasuki kolom komentar. Banyak juga yang mengapresiasi keberanian Dodit dalam menyatakan cinta. Akhirnya dia pun dijuluki Dodit Irama.

Tanpa terduga dia diundang ke sebuah acara TV nasional dan diminta menyanyikan lagunya di sana. Tanpa berpikir dua kali Dodit menerima tawaran tersebut dan sejak saat itu dimulailah kariernya sebagai artis pendatang baru.

Caci maki berubah menjadi pujian menjilat. Dodit yang sudah tampil di TV dan ikut main sinetron kini menjadi selebriti di kampung dan sekolahnya. Bahkan Susan yang dulu menolaknya kini menggoda manja, tetapi kini Dodit sadar Susan cuma perempuan level menengah yang tak pantas bagi selebriti sepertinya.

Popularitas, uang, dan semua wanita cantik kini ada dalam genggamannya. Setelah lulus Sma Dodit membuang rencananya melanjut ke universitas dan fokus meniti karier di dunia entertainment. Tawaran datang tiada henti. Sinetron, film, podcast, reality show, wajah Dodit bisa ditemukan nyaris di mana saja.

Apa yang Dodit kira sebuah musibah, ternyata berubah menjadi berkah.

***


Satu tahun kemudian ….

“Yah … masa saya nggak dapat, Pak?”

”Maaf Dit. Pimpinan maunya si Ucup yang lagi viral. Aku nggak bisa apa-apa.”

“Yaudah deh. Tapi kalau ada tawaran kerja kasih tau saya ya.”

”Iya iya.”

Dodit melempar ponselnya akibat frustasi. Hilang lagi tawaran pekerjaannya. Dengan begini dia sudah benar-benar habis akal bagaimana dia bisa membayar cicilan rumah dan mobil bulan depan. Tabungannya sudah benar-benar menipis dan dia tak punya sumber pemasukan lain.

Dodit bertanya-tanya, kenapa hidupnya bisa jadi seperti ini. Padahal satu tahun ke belakang semuanya begitu indah.

“Yang sabar Nak. Namanya juga viral. Cepat datang sepat pergi.”

Itulah yang selalu dikatakan ibunya. Ibunya mungkin bisa mengatakan itu dengan santai, tapi Dodit sudah terlanjur mengambil cicilan mobil dan rumah untuk sepuluh tahun. Apa yang akan para penggemarnya katakan jika fakta bahwa dia tak sanggup membayar cicilan rumah tersebar?

Pikir Dodit! Pikir!!!

Benar juga, Dodit tiba-tiba mendapat inspirasi. Dulu dia viral karena lagu, itu berarti dia cuma perlu membuat lagu baru yang sama bagusnya.

Dodit merasa akar dari seluruh permasalahannya sudah ketemu. Dia memang sangat sibuk sampai tak sempat menulis lagu baru. Pantas saja orang-orang merasa bosan karena lagunya cuma yang itu-itu saja.

Tak sampai seminggu Dodit pun menyelesaikan lagunya dan menguploadnya ke Youtube. Dia menunggu, menunggu, dan menunggu sampai akhirnya tertidur.

”Selamat Dodit, sudah memenangkan nominasi award karya terbaik tahun ini.”

“Dodit, saya ada tawaran buat kamu. Kita langsung tanda tangan kontrak sepuluh tahun.”

“Kak Dodit, aku mau dong jadi istri Kakak.”


Dodit terus mengulang kalimat-kalimat itu dalam khayalannya. Khayalan itu begitu indah. Jauh lebih manis dibanding komentar-komentar lagu barunya. Jelek, terlalu biasa, plagiat, tak ada satu pun komentar yang membuat Dodit gembira.
Khayalannya buyar saat ponselnya berbunyi. Itu telepon dari pegawai bank, mereka pasti mau menanyakan masalah cicilan.

Dodit hanya tersenyum lalu tertawa seperti orang gila. Ternyata yang namanya musibah tak selalu berakhir sebagai berkah.

***TAMAT***
doelvievAvatar border
jenggalasunyiAvatar border
riodgarpAvatar border
riodgarp dan 5 lainnya memberi reputasi
6
855
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan