ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Mengapa Guru Ngaji Banyak Yang Berbuat Bejat?


Pertama, semua yang saya tulis di sini cuma opini. Kedua, semua yang saya singgung cuma oknum. Tolong, jangan ada pasal di antara kita.

Agama dan logika kadang memang tidak menemui titik temu. Banyak orang cenderung lebih menggunakan logika, tapi tak sedikit yang lebih suka menilai semua dengan iman dan takwa. Agama memang sesuatu yang suci, sesuatu yang patut dimuliakan, tapi juga bisa mengundang rasa takut.

Ketakutan terbesar umat beragama adalah masuk negara. Karena itu banyak penganut agama berupaya keras untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat membuat mereka masuk ke neraka. Masalahnya, tak semua orang bisa mengakses pendidikan agama yang baik sehingga sering kali mereka mempercayai perkataan orang yang mereka yakini pengetahuannya lebih tinggi. Kyai, ustad, guru ngaji, ulama, Habib, dan sebagainya.

Tak ada yang salah dengan mempercayai mereka karena secara umum reputasi gelar-gelar itu memang baik. Namun, di Indonesia tak ada lembaga yang mengatur gelar-gelar semacam itu sehingga siapa pun bisa saja mengaku kalau dirinya adalah seorang ulama atau ustad. Di sinilah semua menjadi kacau.

Bayangkan jika orang-orang jahat berhasil meyakinkan banyak orang kalau mereka adalah ustad/ulama. Setelah itu mereka membangun pondok pesantren (dengan uang sumbangan, of course) yang tertutup dari dunia luar lalu mencuci otak anak-anak muda dan menakut-nakuti mereka dengan dalil “Patuh pada guru.”

Konten Sensitif


Sekali lagi, umat beragama itu takut pada neraka dan jika ditakut-takuti seperti itu tanpa adanya orang dewasa bijak yang membimbing maka mereka tak akan berbeda dari kerbau yang dicucuk hidungnya. Akhirnya apa pun yang guru/ustad mereka katakan akan dianggap sebagai kebenaran. Meskipun guru mereka memerintahkan untuk buka baju mereka akan buka baju meski tak rela. Semua demi menghindari neraka.

Minimnya pengawasan membuat oknum-oknum merajalela. Sering kali kita baru tahu saat sudah sangat terlambat. Ketakutan berubah jadi tangisan, sementara oknum-oknum bajingan bebas berkeliaran. Apakah masih ada harapan bagi anak-anak muda yang menjadi tonggak masa depan?

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
Diubah oleh ih.sul 29-02-2024 06:57
freedomjusticeAvatar border
glass69Avatar border
thecrawlerAvatar border
thecrawler dan 6 lainnya memberi reputasi
7
630
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan