bang.toyip Ya susah sih Bang. Ujung2nya duit juga. Kalau ndak ada kompetisi, pemain makan apa. Kalau ada kompetisi tapi ndak ada pertandingan yang narik tiket penonton, klub dapet duit dr mana. Dst. ----- Benernya kalau sudah berkelompok, mestinya kalau ada sosok2 yang disegani, hal2 begini bisa
Kalau bahas sisi psikologis, mungkin gini Bang, ketika di hidupnya sendiri sudah terasa serba suram dan nir prestasi, maka keberadaan tim yg disupport itu sdh jd pengganti kegagalan dirinya. Jd wakil. Jgn lagi supporter bola, kita sendiri aja pasti sering merasakan kalau ada anak Indonesia yg suks
Jelas korbannya akan jauh lebih kecil, Gan. Kan kebanyakan jatuh korban itu krn sesak nafas, desak2an mau lari keluar. Makanya ini ujung2nya main salah2an semua. Drpd saling tuding yang tidak membuahkan perbaikan. Alangkah baiknya kalau sama2 introspeksi diri. Supporter jgn cm nyalahkan polisi, sa